Pengelolaan Kawasan Agrowisata TINJAUAN PUSTAKA

Sternloff dan Warren 1984 menjelaskan bahwa perencanaan kegiatan pemeliharaan yang baik dan logis harus mencakup beberapa hal, antara lain sebagai berikut : 1. Pendataan lengkap mengenai segala aspek keseluruhan taman, baik dari fasilitas maupun peralatan yang digunakan; 2. Perencanaan pemeliharaan tertulis, yang mencakup : a. Standar pemeliharaan seluruh area, standar pemeliharaan fasilitas, elemen lanskap serta standar bagi peralatan yang digunakan. b. Identifikasi dan pembuatan daftar kegiatan pemeliharaan rutin untuk mecapai standar yang telah ditetapkan. c. Prosedur yang menerangkan metode yang efisien dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan rutin. d. Frekuensi kegiatan pemeliharaan. e. Karyawan atau tenaga kerja yang melaksanakan kegiatan pemeliharaan. f. Peralatan yang digunakan dalam kegiatan pemeliharaan lanskap. g. Bahan- bahan yang digunakan dalam kegitan pemeliharaan lanskap termasuk bahan sekali pakai h. Pendugaan yang akurat. 3. Cara pelaksanaan pemeliharaan tidak rutin atau insidentil misalnya pekerjaan perbaikan dan penyiapan tenaga khusus; 4. Pemeliharaan preventif terhadap kondisi yang dapat mempercepat keausan dan kerusakan melalui inspeksi yang sistematik dan terjadwal; 5. Jadwal penugasan untuk setiap pekerjaan pemeliharaan, meliputi perorangan, tim ataupun kontraktor sehingga terpantau apakah pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik; 6. Sistem untuk mendesain dan merencanakan pekerjaan dan pengawasan beban kerja; 7. Sistem analisis dan pengawasan biaya pemeliharaan.

2.4 Pengelolaan Kawasan Agrowisata

Rokhman 2008 juga menyatakan bahwa agrowisata dapat digolongkan sebagai wisata ekologi dimana kegiatan dan atraksi wisata yang dilakukan tidak merusak atau mencemari lingkungan untuk tujuan mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan. Oleh karena itu kegiatan pengelolaannya harus mempertimbangkan beberapa hal, antara lain sebagai berikut : 1. Mengatur dan Mengelola potensi wisata yang dimiliki, meliputi kultur atau sejarah yang menarik, keunikan sumberdaya biofisik, konservasi sumberdaya alam maupun kultur budaya masyarakat. 2. Meningkatkan nilai pendidikan, pengelolaan yang dilakukan memperhatikan pengalaman, pengetahuan dan pendidikan bagi pengunjung yang datang. 3. Memanfaatkan partisipasi masyarakat, yaitu peran aktif masyarakat baik dari dalam kawasan wisata maupun pengunjung yang datang untuk menjaga serta melindungi objek, fasilitas dan atraksi wisata yang terdapat di dalam kawasan tersebut. 4. Meningkatkan upaya konservasi, kegiatan pengelolaan yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk menarik pengunjung yang datang tetapi juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta melindungi sumberdaya alami yang terdapat di dalam kawasan wisata tersebut. Arifin et al 2009 mengemukakan bahwa pengelola kawasan agrowisata dibagi menjadi dua yaitu oleh swasta atau investor dan masyarakat lokal. Ciri atau bentuk objek agrowisata yang dikelola oleh swasta antara lain : 1. Diusahakan oleh perusahaan swasta atau perorangan; 2. Meliputi satuan lahan yang biasanya berpagar dan mempunyai gerbang pintu masuk tunggal; 3. Tidak melibatkan masyarakat dalam pengelolaan; 4. Masyarakat sekitar lebih bertindak sebagai pekerja di objek wisata; 5. Biasanya menerapkan pemungutan karcis atau tiket masuk. Selanjutnya Arifin et al 2009 juga menjabarkan ciri atau bentuk objek agrowisata yang dikelola oleh masyarakat, yaitu : 1. Masyarakat sebagai pemilik bisnis agrowisata. Masyarakat dapat bergabung membentuk badan usaha milik masyarakat BUMN atau kelompok tani; 2. Meliputi kawasan yang tidak berbatas dengan pagar dan memiliki beberapa pintu gerbang; 3. Masyarakat melakukan proses bertani, berternak dan memelihara ikan seperti biasanya sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat berjalan seperti biasa; 4. Masyarakat mengusahakan memberikan nilai tambah pada produk pertaniannya; 5. Masyarakat melakukan musyawarah untuk mengelola semacam koperasi. Pengurus mengelola dan memasarkan produk pertanian; 6. Masyarakat menyiapkan akomodasi penginapan dan sarapan pagi dan menata perkampungan; 7. Masyarakat menyiapkan objek kunjungan sebaik mungkin dan menyiapkan diri untuk menerima tamu yang mempunyai ragam budaya berbeda- beda.

BAB III METODOLOGI