Respon Bedakala Produksi Komoditi Pertanian

yaitu saat menanam dan memanen. Respon petani terjadi setelah bedakala sebagai dampak perubahan pada harga-harga input dan produk serta kebijakan pemerintah. Jika peningkatan harga diperkirakan oleh petani akan berlangsung terus pada periode berikutnya, maka petani akan merubah komposisi sumber daya pada masa tanam mendatang, sehingga pengaruh kenaikan harga tersebut baru akan terlihat pada periode tanam berikutnya. Bila praduga adanya ekspektasi demikian dapat diterima maka hubungan-hubungan yang spesifik diantara harga harapan dengan harga di masa lalu dapat dibuat. Sehingga model dapat dikembangkan menjadi dinamik yang dirintis oleh Nerlove melalui persamaan parsial. Nerlove 1958 menyimpulkan bahwa petani setiap periode produksi merevisi dugaan mereka terhadap apa yang mereka anggap sebagai proporsi yang normal terhadap perbedaan yang terjadi dengan yang sebelumnya dianggap normal. Atau petani menyesuaikan perakiraan harga di masa mendatang dalam bentuk proporsi dari selisih antara prakiraan dengan kenyataannya.

3.4. Konsep Surplus Produsen dan Surplus Konsumen

Surplus konsumen didefinisikan sebagai perbedaan antara jumlah maksimum yang ingin dibayar oleh konsumen dengan yang benar-benar akan dibayar terhadap jumlah tertentu dari produksi. Sedangkan surplus produsen adalah perbedaan antara jumlah uang yang benar-benar diterima produsen dengan jumlah uang minimum yang diinginkan oleh produsen tersebut. Terdapat tiga dasar postulat yang penting dalam penggunaan surplus konsumen dan surplus produsen untuk mengukur kesejahteraan yaitu : permintaan merupakan refleksi dari keinginan untuk membayar, penawaran merupakan refleksi dari biaya marginal marginal cost, dan perubahan pada pendapatan individu bersifat penambahan additive Vesdapunt, 1984. Kelemahan pengukuran surplus konsumen dengan kurva permintaan biasa adalah tidak mempertimbangkan efek pendapatan akibat dari perubahan harga. Sehingga konsep surplus konsumen kurang menggambarkan kondisi keinginan konsumen untuk membayar atau menerima consumer willingness to pay or to accept . Secara matematis, surplus konsumen dan produsen diukur dengan mengintegralan fungsi penawaran dan fungsi permintaan Chiang, 1984. ∫ = d e p p d dp P Q CS ................................................................................. 22 ∫ = e m p p s dp P Q PS ................................................................................. 23 dimana : Q s = Fungsi Penawaran Q d = Fungsi Permintaan CS = Besar surplus konsumen Rp PS = Besar surplus produsen Rp P e = Harga keseimbangan Rp P d = Harga pada perpotongan kurva permintaan dengan sumbu harga P m = Harga pada perpotongan kurva penawaran dengan sumbu harga

3.5. Dampak Kebijakan terhadap Surplus Konsumen dan Produsen

Besarnya surplus konsumen dan surplus produsen akibat diberlakukannya kebijakan perberasan berbeda-beda, tergantung dengan kebijakan yang