Kebijakan Harga Dasar Pembelian Pemerintah Dihapuskan

Penurunan ini disebabkan oleh penurunan luas areal panen yang diakibatkan dari penurunan harga gabah tingkat petani. Tabel 24. Dampak Alternatif Dihapuskan Kebijakan Harga Dasar Pembelian Pemerintah terhadap Perubahan Nilai Rata-Rata Variabel Endogen Periode Tahun 1981 sampai 2001 dan Tahun 2002 sampai 2005 Nilai Dasar Perubahan Simulasi 1981-2001 2002-2005 1981-2001 2002-2005 Nama Peubah Satuan HDG HDPP HDG HDPP LAP Ha 10 630 262 11 744 506 -0.535 -0.964 YPP KgHa 4 187 4 508 -0.549 -1.043 PPI Ton 44 700 000 52 952 000 -1.110 -1.990 PBI Ton 28 160 800 33 359 000 -1.107 -1.987 JBB Ton 2 816 080 3 335 950 -1.108 -1.990 JPU KgHa 181.4723 202.297 -2.302 -4.110 JTSP KgHa 87.5912 118.9127 -4.556 -6.680 JPS KgHa 2.644 3.9687 -11.766 -11.780 SBAT Ton 1 730 130 1 621 610 0.170 0.344 JIB Ton 1 599 970 1 826 900 -74.050 -71.325 HIBIR USKg 0.5943 0.1575 0.000 0.000 QSBI Ton 25 123 000 30 227 000 -5.847 -9.773 DBIN Ton 23 172 000 30 187 000 8.320 12.681 JPGB Ton 2 035 590 2 149 910 -24.133 -45.692 JLGB Ton 2 461 830 2 818 020 2.173 4.873 MPBI RpKg 786.4745 1 715 -4.620 -4.082 HBER RpKg 1 525 2 534 -27.475 -32.794 HGTPR RpKg 1 172 1 300 -51.815 -92.942 HPPR RpKg 658.3305 1 309 0.000 0.000 PUPP RpHa 4 346 869 5 329 604 -59.397 -97.897 PPMR Rp 2.2484E+11 5.7034E+11 -80.318 -71.403 DEVISA US 800 221 323 285 389 898 -76.017 -69.980 Surplus Produsen Rp miliar -17 006.58 -39 905.20 Surplus Konsumen Rp miliar 9 305.15 27 649.86 Penerimaan Pemerintah Rp miliar -92.63 -560.30 Net Surplus Rp miliar -7 794.05 -12 815.64 Penurunan produksi padi Indonesia secara langsung akan menurunkan produksi beras Indonesia dan akan berdampak pada peningkatan jumlah impor beras Indonesia, tetapi yang terjadi sebaliknya jumlah impor juga mengalami penurunan. Jumlah impor beras dipengaruhi oleh stok beras awal tahun dan jumlah impor beras tahun sebelumnya. Selain itu jumlah impor beras juga dipengaruhi oleh harga beras eceran. Dihapuskannya kebijakan harga dasar akan menurunkan harga gabah tingkat petani dan juga berdampak pada penurunan harga beras eceran. Penurunan harga beras eceran ini yang berdampak pada penurunan jumlah impor beras. Penghapusan kebijakan harga dasar akan menurunkan harga gabah tingkat petani sehingga pendapatan usahatani padi per hektar juga mengalami penurunan. Penurunan harga gabah tingkat petani pada periode harga dasar gabah lebih kecil dibandingkan periode harga dasar pembelian pemerintah, yaitu masing-masing menurun sebesar 51.815 persen dan 92.942 persen. Dengan dihapuskannya kebijakan harga dasar, maka produsen akan kehilangan surplus produsen sebesar Rp 17 006.58 miliar pada periode harga dasar gabah dan Rp 39 905.20 miliar pada periode harga dasar pembelian pemerintah. Kebijakan ini juga akan menurunkan penerimaan pemerintah, sehingga net surpus juga menurun pada kedua periode tersebut, yaitu masing masing sebesar Rp 7 794.05 milar pada periode harga dasar dan Rp 12 815.64 miliar pada periode harga dasar pembelian pemerintah.

6.2.4. Rekapitulasi Alternatif Kebijakan Harga Dasar Pembelian Pemerintah

Alternatif kebijakan harga dasar pembelian pemerintah terdiri dari kebijakan menaikkan harga dasar pembelian pemerintah, kebijakan menurunkan harga dasar pembelian pemerintah dan penghapusan kebijakan harga dasar pembelian pemerintah. Pada Tabel 25 dapat dilihat rekapitulasi dampak ketiga kebijakan harga dasar pada periode tahun 1981-2001 HDG dan periode tahun 2002-2005 HDPP. Pada saat dilakukan kebijakan menaikkan harga dasar pembelian pemerintah, produksi beras Indonesia akan meningkat, baik pada periode HDG ataupun periode HDPP. Produksi beras akan mengalami penurunan apabila dilakukan kebijakan menurunkan harga dasar pembelian pemerintah atau kebijakan penghapusan harga dasar pembelian pemerintah. Persentase penurunan produksi beras pada saat kebijakan menurunkan harga dasar pembelian pemerintah lebih kecil dari kebijakan penghapusan harga dasar pembelian pemerintah yaitu selisihnya sebesar 0.944 persen pada periode HDG dan pada periode HDPP sebesar 1.675 persen. Peningkatan produksi beras pada saat diberlakukannya kebijakan menaikkan harga dasar pembelian pemerintah tidak berdampak pada penurunan jumlah impor beras. Hal ini disebabkan oleh jumlah impor beras tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi beras, melainkan dipengaruhi oleh harga beras eceran. Kebijakan ini meningkatkan harga beras eceran baik pada periode HDG maupun periode HDPP, yaitu masing-masing sebesar 4.197 persen dan 4.617 persen. Peningkatan harga beras eceran pada periode HDG lebih kecil dibandingkan periode HDPP. Sebaliknya apabila dilakukan kebijakan menurunkan harga dasar pembelian pemerintah atau kebijakan penghapusan harga dasar pembelian pemerintah akan berdampak pada penurunan harga beras eceran yang akan menurunkan jumlah impor beras. Pada periode HDG penurunan jumlah impor beras lebih kecil dibandingkan periode HDPP, baik saat diberlakukan kebijakan menurunkan harga