Kebijakan Nilai Tukar Dampak Kebijakan terhadap Surplus Konsumen dan Produsen

Apabila dilakukan suatu kebijakan dengan meningkatkan nilai tukar RpUS terhadap output harga dasar pembelian pemerintah terhadap gabah, maka harga output akan menjadi lebih tinggi dan kurva permintaan akan bergeser ke sebelah kanan. Pada keadaan awal P dan Q , maka surplus konsumen adalah sebesar P CB dan surplus produsen sebesar P CA. Apabila kebijakan meningkatkan nilai tukar dilakukan, harga akan meningkat sebesar P 1 . Peningkatan harga ini akan mengurangi jumlah beras yang diminta sebesar Q 1 , maka surplus konsumen menjadi P 1 DB yaitu berkurang sebesar P CDP 1 dan surplus produsen menjadi P 1 EA yaitu meningkat sebesar P CEP 1 ..

IV. PERUMUSAN MODEL DAN PROSEDUR ANALISIS

4.1. Spesifikasi Model Penawaran dan permintaan Beras

Model adalah sebagai suatu penjelasan dari fenomena aktual sebagai suatu sistem atau proses Koutsoyiannis, 1977. Model ekonometrika adalah suatu pola khusus dari model aljabar, yakni suatu unsur yang bersifat stochastic yang mencakup satu atau lebih peubah pengganggu Intriligator, 1978. Sedangkan model komoditi merupakan suatu representasi formal dari suatu pasar komoditi, industri, atau perusahaan yang mencakup prilaku ekonomi, kebijakan, dan kelembagaan Labys, 1973. Untuk membangun model ekonometrika ada empat tahapan yang dilalui yaitu spesifikasi, pendugaan, evaluasi parameter estimasi, dan evaluasi peramalan model. Model ekonometrika merupakan gambaran dari hubungan masing-masing variabel penjelas explanatory variables terhadap peubah endogen dependent variables khususnya yang menyangkut tanda dan besaran magnitude and sign dari parameter dugaan sesuai dengan harapan teoritis secara apriori Koutsoyiannis, 1977. Spesifikasi model yang dirumuskan dalam studi ini adalah sangat terkait dengan tujuan penelitian yaitu merumuskan model penawaran dan permintaan beras Indonesia. Model yang dibangun adalah model persamaan simultan. Keterkaitan penawaran dan permintaan beras Indonesia disajikan pada Gambar 10. Gambar 10. Keterkaitan Antara Variabel Endogen dan Eksogen Dalam Model Penawaran dan Permintaan Beras di Indonesia Luas areal panen Areal intensifikasi Areal Irigasi Harga jagung KUT Curah hujan Areal serangan hama Produktivitas padi Jumlah beras susut Produksi padi Indonesia Pendapatan petani Permintaan beras Indonesia Jumlah impor beras Harga beras impor Harga beras eceran Harga pembelian pemerintah Harga gabah tk. petani Produksi beras Indonesia Penggunaan pestisida Penggunaan TSP Penggunaan pupuk urea Stok beras BULOG Jml pengadaan beras BULOG Jml pelepasan beras BULOG Penawaran beras Indonesia Marjin pemasaran Sewa hewan alat Upah TK Pupyk kandang Biaya pengaiaran Biaya lain Konversi Nilai tukar Tarif Harga beras dunia Pendapatan pendududk Jumlah penduduk Harga TSP Harga Pestisida Harga urea Konversi Proporsi susut Operasi pasar Anggaran BULOG Inflasi Ekspor Nilai tukar Harga jagung = Peubah endogen = Peubah eksogen