3.6.2. Analisis Strategi Pemberdayaan dengan menggunakan Metode AWOT
Setelah dilakukan analisis faktor internal dan eksternal, selanjutnya dilakukan analisis pemilihan konsep pemberdayaan masyarakat dengan
melakukan pemilihan faktor-faktor strategis dengan masing-masing kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki serta sasaran dan tujuan yang
ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan analisis kebijakan dengan pendekatan AWOT, yang merupakan gabungan antara pendekatan AHP
Analytical Hierarchy Process dan SWOT. AHP banyak digunakan pada keputusan untuk banyak kriteria, perencanaan, alokasi sumberdaya dan penentuan
prioritas dari strategi-strategi yang dimiliki pemain dalam situasi konflik Saaty dalam Marimin, 2004.
Tujuan integrasi ini adalah untuk meningkatkaan basis informasi kuantitatif dari proses-proses perencanaan strategis. Integrasi AHP ke dalam SWOT
menghasilkan prioritas-prioritas yang ditentukan secara analitis berdasarkan faktor- faktor yang tercakup dalam SWOT dan membuat semua itu sepadan. SWOT
memberikan kerangka dasar untuk pembentukan suatu analisis keputusan, sementara AHP membantu pembuatan SWOT lebih analitis, sehingga strategi-
strategi alternatif keputusan pemberdayaan dapat diprioritaskan. Tahapan metode A WOT sebagai berikut.
3.6.2.1. Tahapan Analisis SWOT Analisis SWOT ini merupakan salah satu tools yang dapat digunakan untuk
merumuskan strategi kebijakan pengambilan keputusan decision making yang diterapkan dalam suatu institusi. Secara umum, analisis SWOT terdiri atas faktor
internal IFAS, Internal Factor Analysis Strategic dan faktor eksternal EFAS, External Factors Analysis Strategic. Faktor internal adalah faktor-faktor yang
berasal dari dalam institusi itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor- faktor yang bersumber dari luar institusi.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi institusi ke depan, analisis ini didasarkan kepada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan Strength dan peluang Opportunities, namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weakness dan ancaman Threats. Kekuatan strength adalah suatu kemampuan atau keunggulan internal
yang dimiliki suatu institusi dalam melakukan kinerjanya. Kelemahan weakness adalah suatu keterbatasan atau kekurangan atau ketidakmampuan internal institusi
dalam melalukan kinerjanya. Peluang opportunities adalah faktor eksternal yang bersifat positif dan mendukung atau menguntungkan untuk pengembangan kinerja
institusi secara lebih baik lagi dimasa depan. Ancaman threats adalah tantangan, faktor eksternal yang bersifat negatif dan melemahkan atau tidak menguntungkan
kinerja institusi di masa depan. Penyusunan strategi dikelompokkan dalam empat bagian yaitu:
1. Strategi Progresif S untuk menangkap peluang O. 2. Strategi Diversivikasi S untuk menghadapi tantangan T.
3. Strategi Turn Around W untuk menangkap peluang T. 4. Strategi Defensif W dan memanfaatkan peluang O.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis SWOT adalah sebagai berikut:
1. Tahap inventarisasi faktor internal IFAS dan eksternal EFAS
Tahap ini merupakan tahap kegiatan pengumpulan dan pengklasifikasian dan pra-analisis data. Pada pengumpulan data awal, data digolongkan atas data
eksternal dan data internal. Data eksternal meliputi: peluang Opportunities dan ancaman Threath diperoleh dari lingkungan luar yang mempengaruhi strategi
manajemen institusi. Data internal meliputi kekuatan Strength dan kelemahan Weakness diperoleh dari lingkungan dalam institusi. Untuk memudahkan analisis,
jumlah IFAS dan EFAS sebaiknya dibatasi 2-10 faktor saja yang merupakan isu pokok crusial issues. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara interview dan
inventarisasi data institusi. 2.
Tahap evaluasi faktor internal dan faktor eksternal IFE DAN EFE Pada tahap ini faktor internal dan faktor eksternal yang telah terhimpun
dievaluasi nilainya dengan cara dilakukan scoring skore masing-masing untuk aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Skore dapat dilakukan dengan
cara mengkuantifikasi komponen faktor-faktor tersebut menurut gradasinya, biasanya menggunakan metode abu-abu grey scale methode yang berisi kisaran