54
Berdasarkan pembagian wilayah fisiografi; kawasan TNKS terdiri dari 4 empat macam, yaitu: 1 pantai yang sempit di bagian Barat, 2 Bukit Barisan yang memanjang
dari Barat ke laut tenggara dengan sembilan puncak yang tingginya lebih dari 2.400 mdpl, 3 lembah di bagian tengah yang memanjang sejajar dengan Bukit Barisan, dan 4
daerah kaki bukit di Timur yang melandai ke dataran hampir rata. Dimulai dari kawasan pantai selebar 5-40 km, kawasan Bukit Barisan yang tinggi muncul dengan ketinggian
rata-rata 2.000 mdpl dan didominasi oleh Gunung Kerinci 3.804 mdpl, Gunung Tujuh 2.300 mdpl. Danau Gunung Tujuh atau Danau Sagi, dan Gunung Masurai di sebelah
Selatan Lembah Kerinci.
Gambar 7. Keindahan Alam TNKS
4.1.2.2. Jenis Tumbuhan Endemik, Langka dan Unik
Kawasan TNKS memiliki lebih dari 4000 jenis tumbuhan baik yang berbentuk pohon perdu maupun liana, termasuk 300 spesies anggrek. Di
beberapa lokasi tumbuh jenis-jenis pohon khas yang hanya terdapat di daerah Kerinci, antara lain: Kayu Sigi atau Pinus Kerinci Pinus merkusii Strain Kerinci
dan Kayu Pacar Harpulia arborea. Jenis-jenis tumbuhan khas lain diantaranya pembuluh Histiopteris incisca, Bunga Bangkai Amorphophalus titanum, dan
Bunga Raflesia Rafflesia arnoldi. Penelitian Biological Science Club BScC tahun 1993 menemukan di perbatasan TNKS tumbuh setidaknya 115 jenis
tumbuhan obat yang digunakan untuk obat tradisional, kosmetik, bumbu dan obat anti nyamuk. Gambar 8 menunjukkan beberapa contoh tumbuhan khas dan
langka yang ada di TNKS.
55
Bunga Rafflesia Rafflesia arnoldi Kantong semar Nepenthes sp
Bunga Bangkai Amorphopalus titanum
Gambar 8 Jenis-jenis Karagaman Hayati yang dilindungi Taman Nasional Kerinci Sebelat TNKS telah terpilih sebagai lokasi untuk
Proyek Konservasi dan Pembangunan Wilayah Terpadu Integrated Conservation and Development Program karena kawasan ini merupakan Taman Nasional terbesar di
Sumatera dan memilki keragaman hayati yang sangat penting. Khusus untuk Kawasan TNKS Kabupaten Musi Rawas, penelitian tentang identifikasi jenis tumbuhan telah
dilakukan oleh Vauzia et. al. 1993 di sekitar hutan Napal Melintang. Hasil penelitian yang dilakukan di Napal Melintang didapatkan 56 jenis tumbuhan yang tergolong
kedalam 25 famili. Dari 56 jenis tumbuhan tersebut, 38 jenis adalah kelompok jenis pohon dan 18 jenis kelompok vegetasi dasar. Laporan ICDP-TNKS.
4.1.2.3 Satwa Liar
Hutan hujan dataran rendah di TNKS adalah sedikit dari habitat kaya-akan spesies yang ada di bumi. Dari semua spesies hutan hujan, 60 terdapat di hutan dataran rendah
di bawah 600 m, dengan kekayaan terbesar di bawah 300 m. Hutan dataran rendah merupakan habitat kunci bagi beberapa spesies langka dan terancam punah, seperti
harimau, badak Sumatera, gajah, dan tapir. Walaupun banyak spesies
hutan dataran rendah juga terdapat di daerah yang lebih tinggi, spesies tersebut sulit
mempertahankan kelangsungan hidupnya di hutan pegunungan. TNKS memiliki nilai zoologis yang tinggi dan dihuni oleh banyak satwa
endemik, langka dan terancam punah. Jenis-jenis satwa yang juga merupakan jenis satwa kharismatik atau “flagship” unggulan antara lain Harimau Sumatera
Panthera tigris sumatrae, Badak Sumatera Dicerorhinus sumatrensis, dan Gajah Sumatera Elephas maximus sumatranus. Jenis satwa lain yang juga
dilindungi diantaranya Siamang Sympalangus syndactylus, Tapir Tapirus
56
indicus, Rusa Sambar Cervus unicolor, Kijang Muntiacus muntjak, NapuKancil Tragulus napu, Kambing Hutan Capricornis sumatrensis dan
Kelinci Sumatera Nesologus netscheri. Pentingnya melindungi kawasan hutan dataran rendah yang cukup untuk
pelestarian flora dan fauna Sumatera tidak dapat diabaikan. Populasi minimum untuk dapat bertahan hidup adalah 500 ekor. Kebanyakan
spesies hutan hujan tergolong jarang dan kerapatannya rendah. Diperkirakan bahwa jika 10.000 ha hutan
dataran rendah di Sumatera ditebang habis untuk perkebunan kelapa sawit, sejumlah mamalia berikut akan hilang: 30.000 tupai, 5.000 monyet, 15.000 burung enggang, 900
siamang, 600 ekor ungka gibbon, 20 harimau, 10 tapir, 10 badak, dan 10 gajah dan banyak lagi hewan yang terpengaruh oleh gangguan ini. Gambar 9 menunjukkan
beberapa contoh hewan TNKS yang dilindungi.
Harimau Sumatera Panthera tigris Gajah Sumatera Elephas maximus
Siamang Symphalangus syndactylus Tapir Tapirus indicus
Gambar 9. Beberapa Jenis Hewan yang dilindungi di TNKS
57
Untuk spesies burung endemik, dijumpai di TNKS sebanyak 8 species dari 11 species endemik Sumatera, termasuk salah satunya adalah ayam pegar
Lophura inornata. Otus stresemanni adalah merupakan satu-satunya species burung hantu yang ada di lembah Kerinci. Sejumlah 352 jenis burung dan 144
jenis mamalia, sehingga juga dikenal sebagai sorga atau kerajaan satwa Sumatera. Jenis burung langka yang hidup dalam kawasan ini antara lain
Rangkong Badak Buceros rhinoceros, Enggangkangkareng Anthrococeros confexus, Elang hitam Ictinaetus malayensis dan kuau Argusianus argus.
Selain itu juga terdapat jenis burung yang hidup di TNKS, seperti Ayam hutan perut merah Arborophylla rubirostris, Burung daun sayap hijau Chloropsis
venusta, Kokoa Sumatera Cochoa beccarii, Paok kepala besar Pitta schneideri, dan Merak Sumatera Polypectron chalcurum.
4.1.3. Manfaat Kawasan