Penyakit Umum yang diderita Masyarakat

71 Tabel 20. Kepala Keluarga menurut Jenis Pekerjaan Sampingan Jenis Pekerjaan Sampingan Pasenan Napal Melintang Batu Gane Napal Licin Total Dagang 16 15 5 36 Buruh kayu 18 4 22 P3N 1 1 Tukang bangunan 11 2 4 17 Sopir mobil 1 3 9 13 Petani 14 14 Ojek ketek 1 1 Perangkat desa 4 4 Pengrajin anyaman 1 1 Buruh sadap 60 35 95 Dukun bayi 3 2 5 Guru 1 1 Ternak 21 21 guru Mengaji 1 1 Sumber : Profil desa 2009

4.2.3.2. Status dan Luas Lahan yang dimiliki oleh Masyarakat

Status garapan lahan pada masyarakat keempat desa tersebut sebagian besar hak milik pribadi atau warisan dari orang tua. Kepemilikan lahan tersebut berkisar antara 0,12 ha sampai lebih dari 5 ha. Sebagian besar ditanami padi, kopi, dan karet. Jumlah rumah tangga petani gurem dengan pemilikan lahan kurang dari 0,2 ha meningkat dari 10,8 pada tahun 1999 menjadi 33 pada tahun 2009. Oleh karena itu, dalam kurun waktu sepuluh tahun terjadi peningkatan persentase rumah tangga tani gurem dari 52,1 menjadi 56,2. Masalah tersebut bertambah buruk dengan struktur penguasaan lahan yang timpang karena sebagian besar petani gurem tidak secara formal menguasai lahan sebagai hak milik. Masalah lain adalah kurang adanya pengakuan dan perlindungan terhadap penguasaan tanah yang dikelola oleh para petani. 72

4.2.3.3. Jenis Komoditi yang Diusahakan dan Kalender Kegiatan Pertanian

Desa Pasenan, Batu Gane, Napal Melintang dan Napal Licin merupakan daerah pertanian. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian, berdasarkan diagram batang di bawah ini terlihat bahwa komoditi terbanyak adalah karet 34,34 disusul oleh produk kopi 31,59 dan padi 23,45. Desa Napal Licin merupakan desa produsen terbesar untuk ketiga komoditi ini. Untuk karet produsen terbesar kedua adalah desa Pasenan kemudian desa Napal Melintang dan terakhir desa Batu Gane. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Jumlah Kepala Keluarga menurut jenis Budidaya Tanaman                                                                              Sumber : Profil desa 2009 Gambar 19. Hasil Pertanian di Kawasan TNKS