45
Lanjutan Tabel 21.
Ancaman Threat
1. Vandalisme
3 3
3 3.000
2. Pengguna jalur sepeda merusak taman
2 3
3 2.667
3. Iklan kendaraan bermotor meningkat
2 2
2 2.000
Ket: R= Responden
4.5.3 Matriks Internal Factor Evaluation IFE dan matriks Eksternal factor
Evaluation EFE
Matriks IFE dan Matriks EFE berfungsi untuk mengukur seberapa besar peranan faktor internal dan faktor eksternal pada jalur sepeda di Sentul City ini.
Berdasarkan penilaian bobot faktor internal, dibuat matriks Intenal Factor Evaluation IFE. Matriks IFE ini menunjukkan bahwa total skor sebesar 2.702
Tabel 22. Hal ini menunjukkan bahwa jalur sepeda di Sentul City dalam kondisi yang kuat karena telah mampu memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi
kelemahan yang dimiliki. Kekuatan utama yang dimiliki jalur sepeda di Sentul City ini adalah sudah tersedianya jalur sepeda dengan skor sebesar 0,484.
Sedangkan kelemahan utama yang dimiliki oleh jalur sepeda ini adalah kurangnya fasilitas penunjang jalur sepeda seperti tempat parkir dan tempat istirahat dengan
skor sebesar 0,112. Tabel 22. Matriks Internal Factor Evaluation IFE jalur sepeda di Sentul City
Faktor Strategis Internal Bobot
Rating Skor
Kekuatan
Jalur sepeda sudah tersedia 0.121
4.000 0.484
Sign system yang mendukung 0.111
3.333 0.369
Taman sepanjang jalur sepeda 0.121
3.333 0.403
Eco-art park 0.101
3.333 0.336
Sumber daya manusia sebagai pengelola lanskap
0.101 3.000
0.303 Jalur sepeda yang dirancang
untuk keamanan pesepeda 0.111
3.000 0.333
Kelemahan
Tidak semua jalan memiliki fasilitas jalur sepeda
0.091 1.000
0.091 Alih fungsi jalur sepeda
0.050 1.333
0.066
46
Fasilitas penunjang jalur sepeda kurang
0.061 2.000
0.122 Tidak ada pengelolaan khusus
pada jalur sepeda 0.071
1.333 0.094
Jalur sepeda Sentul City susah dijangkau oleh pengguna
sepeda 0.061
1.667 0.101
Total 1
27.332 2.702
Berdasarkan penilaian bobot faktor eksternal, dibuat matriks Eksternal Factor Evaluation EFE. Matriks EFE ini menunjukkan bahwa total skor sebesar 3.016
Tabel 23. Hal ini menunjukkan bahwa jalur sepeda di Sentul City mampu merespons faktor eksternal dengan memanfaatkan peluang yang ada untuk
mengatasi ancaman. Peluang utama yang dimiliki jalur sepeda di Sentul City ini adalah berkembangnya gaya hidup bersepeda dengan skor sebesar 0,759 dan
ancaman yang utama untuk jalur sepeda di Sentul City ini adalah vandalism oleh pengguna dengan skor 0,363.
Tabel 23. Matriks Eksternal Factor Evaluation EFE jalur sepeda di Sentul City
Faktor Strategis Eksternal Bobot
Rating Skor
Peluang
Berkembangnya gaya hidup bersepeda
0.207 3.667
0.759 Lokasi dekat dengan tujuan
para pesepeda 0.207
3.333 0.689
Antusiasme pesepeda dari luar penghuni Sentul City yang
besar 0.207
3.333 0.689
Ancaman
Vandalisme oleh pengguna 0.121
3.000 0.363
Pengguna jalur sepeda merusak taman
0.121 2.667
0.322 Iklan kendaraan bermotor
meningkat 0.137
2.000 0.274
Total 1
18 3.066
Lanjutan Tabel 22.
47
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Evaluasi Pengelolaan Jalur Sepeda Sentul City
5.1.1 Tujuan Jalur Sepeda
Jalur sepeda Sentul City merupakan jalur sepeda yang berbagi jalan dengan jalur kendaraan lainnya. Kawasan ini sering dijadikan tempat acara untuk
bersepeda, baik bersepeda santai maupun turun gunung. Para pengguna sepeda sangat menyukai tempat ini dikarenakan banyaknya tujuan untuk bersepeda di
sekitar kawasan Sentul City. Sentul City menjadi daerah start bagi pengguna sepeda. Pengguna yang sebagian besar berasal dari luar Sentul City ini datang
dengan menggunakan mobil menuju Plaza Niaga 1 untuk memarkirkan sepeda. Menurut American Association of State Highway and Transportation Officials
AASHTO, 1991, rencana untuk mengaplikasikan proyek sepeda harus konsisten dengan rencana transportasi dari masyarakat dan harus mencerminkan masyarakat
secara keseluruhan. Berdasarkan wawancara dengan perencana, jalur sepeda yang diusulkan oleh direktur Sentul City ini dibuat dengan tujuan memfasilitasi para
pengguna sepeda yang ramai di hari sabtu dan minggu. Tujuan lainnya adalah untuk rekreasi dan berolahraga.
Pelaksanaan pembuatan jalur sepeda ini dimulai pada bulan Oktober 2010, dengan waktu penyelesaiannya selama satu bulan. Kegiatannya berupa
pemasangan rambu lalu lintas serta pengecatan garis marka jalan dan simbol panah dan sepeda. Standar yang digunakan untuk membuat jalur ini mengacu
pada standar yang ada di website dengan menyesuaikan keadaan di Sentul City. Pemilihan desain dari jalur sepeda akan mempengaruhi tingkat penggunaan, jenis
pengguna yang diharapkan untuk menggunakan jalur tersebut, dan mobilitas yang diberikan oleh sepeda AASHTO, 1991. Lebar dari jalur ini dibuat menyesuaikan
dengan jalan yang sudah eksisting, baik jalan yang melebar dan menyempit. Standar jalur mobil di Sentul City adalah 3,5 meter masing masing badan jalan,
sehingga jalur sepeda menyesuaikan dari lebar jalur yang sudah eksisting. Tidak dapat dilakukan pelebaran jalan karena terbentur oleh bukit.