11
penampilan di tiap musim penampilan di tiap tahapan pertumbuhan, kecocokan antara tanaman dan bangunan serta lingkungan sekitar dan keefisienan dalam
pemeliharaan Simonds, 1983. Penggunaan elemen tanaman pada lanskap dikarenakan keindahan dari bagian tanaman dengan aneka bentuk, warna, tekstur,
dan aroma dan kesan alami yang ditimbulkan Carpenter et al., 1975. Koridor hijau jalur sepeda berfungsi ekologis, sebagai peneduh pengguna sepeda dari
panas, penambah nilai kualitas lingkungan untuk keindahan dan rekreasi, serta pelestarian biodiversitas. Sangat penting untuk mendalami konsep green-city,yang
salah satunya adalah tumbuhnya sikap saling bergantung dan menjaga antara manusia dengan lingkungan yang dalam hal ini adalah keanekaragaman hayati
Arifin, 2011. Manfaat RTH berdasarkan fungsinya dibagi atas manfaat langsung dalam
pengertian cepat dan bersifat tangible seperti mendapatkan bahan-bahan untuk dijual kayu, daun, bunga, kenyamanan fisik teduh, segar, keinginan dan
manfaat tidak langsung berjangka panjang dan bersifat intangible seperti perlindungan tata air dan konservasi hayati atau keanekaragaman hayati DPU,
2009. Koridor hijau jalan yang berada di kanan kiri jalan dengan pepohonan di dalamnya akan memberikan kesan asri bagi jalan tersebut dan memberikan kesan
teduh. Koridor hijau jalan dengan pepohonan akan meberikan kesejukan bagi pengguna jalan, dengan penggunaan pepohonan pada koridor jalan diharapkan
dapat mengurangi polusi udara, serta dapat memberikan kesan asri.
2.4 Rencana Pengelolaan
Pengelolaan merupakan suatu proses dari konsep, teori, dan analisis tujuan, yang dengannya seorang manajer merencanakan, mengatur, memimpin, dan
menjalankan tujuan tersebut melalui usaha manusia secara sistematis, koordinatif, dan saling kerja sama Kraus and Curtis, 1982. Pengelolaan lanskap adalah
upaya terpadu dalam penataan dan pemanfaatan, pemeliharaan, pelestarian, pengendalian, dan pengembangan lingkungan hidup sehingga tercipta lanskap
yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya Arifin dan Arifin, 2005. Lyle mengungkapkan bahwa tugas pengelola lanskap harus kreatif,
tanggap terhadap semua bentuk masalah lingkungan termasuk perilaku yang tidak
12
wajar dari kebiasaaan manusia dan proses alam. Pengelola lanskap harus mengarahkan perubahan dan bentuk perubahannya.
Kegiatan dalam pengelolaan lanskap itu menjaga lanskap agar tetap nyaman, bersih dan menarik, baik dalam maupun luar guna melindungi dan meningkatkan
fungsi dan estetika dari suatu lanskap. Fungsi dari pengelolaan lanskap adalah sebagai keberlanjutan dari kegiatan perencanaan dan desain suatu lanskap.
Kegiatan pengelolaan lanskap dimulai dari pengembangan strategi pengelolaan yang berkelanjutan dari desain sampai pemeliharaan dalam upaya untuk
membangun lanskap yang berfungsi lebih efisien dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
Efisiensi dan efektivitas pemeliharaan taman dipengaruhi oleh penguasaan teknik pemeliharaan yang baik dan peralatan yang memadai. Oleh karena itu
pemelihara taman hendaknya memiliki peralatan pemeliharaan yang tepat, mengetahui jenis peralatan yang digunakan, fungsi dan cara kerjanya Arifin dan
Arifin, 2005. Rencana pengelolaan berisi tentang struktur organisasi, alat dan bahan, jadwal pengelolaan, tenaga kerja, dan rencana anggaran biaya. Pengelolaan
permukaan perkerasan jalur khusus sepeda yang sesuai standar sangat penting untuk menarik pengguna sepeda dalam menggunakan fasilitas tersebut dan dapat
memberikan keamanan dalam bersepeda.
13
BAB III METODOLOGI
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia Gambar 4. Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama
6 bulan, dari bulan Maret 2012 sampai dengan Agustus 2012.
Peta Jalur Sepeda Sentul City
Keterangan gambar:
Lokasi Penelitian Sumber: Masterplan Sentul City, 2008
Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City Atas; Jalur Sepeda Sentul City Bawah
Tanpa Skala U