Tujuan Jalur Sepeda Evaluasi Pengelolaan Jalur Sepeda Sentul City

47

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Evaluasi Pengelolaan Jalur Sepeda Sentul City

5.1.1 Tujuan Jalur Sepeda

Jalur sepeda Sentul City merupakan jalur sepeda yang berbagi jalan dengan jalur kendaraan lainnya. Kawasan ini sering dijadikan tempat acara untuk bersepeda, baik bersepeda santai maupun turun gunung. Para pengguna sepeda sangat menyukai tempat ini dikarenakan banyaknya tujuan untuk bersepeda di sekitar kawasan Sentul City. Sentul City menjadi daerah start bagi pengguna sepeda. Pengguna yang sebagian besar berasal dari luar Sentul City ini datang dengan menggunakan mobil menuju Plaza Niaga 1 untuk memarkirkan sepeda. Menurut American Association of State Highway and Transportation Officials AASHTO, 1991, rencana untuk mengaplikasikan proyek sepeda harus konsisten dengan rencana transportasi dari masyarakat dan harus mencerminkan masyarakat secara keseluruhan. Berdasarkan wawancara dengan perencana, jalur sepeda yang diusulkan oleh direktur Sentul City ini dibuat dengan tujuan memfasilitasi para pengguna sepeda yang ramai di hari sabtu dan minggu. Tujuan lainnya adalah untuk rekreasi dan berolahraga. Pelaksanaan pembuatan jalur sepeda ini dimulai pada bulan Oktober 2010, dengan waktu penyelesaiannya selama satu bulan. Kegiatannya berupa pemasangan rambu lalu lintas serta pengecatan garis marka jalan dan simbol panah dan sepeda. Standar yang digunakan untuk membuat jalur ini mengacu pada standar yang ada di website dengan menyesuaikan keadaan di Sentul City. Pemilihan desain dari jalur sepeda akan mempengaruhi tingkat penggunaan, jenis pengguna yang diharapkan untuk menggunakan jalur tersebut, dan mobilitas yang diberikan oleh sepeda AASHTO, 1991. Lebar dari jalur ini dibuat menyesuaikan dengan jalan yang sudah eksisting, baik jalan yang melebar dan menyempit. Standar jalur mobil di Sentul City adalah 3,5 meter masing masing badan jalan, sehingga jalur sepeda menyesuaikan dari lebar jalur yang sudah eksisting. Tidak dapat dilakukan pelebaran jalan karena terbentur oleh bukit. 48 Standar ukuran lebar dari jalur sepeda yang digunakan adalah 1,2 meter dengan panjang jalur dari jalan MH. Thamrin dan Jendral Sudirman. Garis marka jalan dibuat lurus sepanjang jalur sepeda tetapi berhenti pada daerah pintu masuk setiap CBD. Sedangkan untuk kondisi yang menyimpang jalan, dibuat garis putus- putus, sehingga pengguna sepeda dapat melintas jalan. Standar untuk sign system mengacu pada website dan dari salah kawasan di Kota Bandung. Sign system diletakkan setiap 200 meter. Berdasarkan AASHTO 1991, kualitas perkerasan permukaan jalur sepeda harus bebas dari gundukan, lubang, atau penyimpangan permukaan lainnya untuk menarik dan memuaskan pengguna sepeda. Cat yang digunakan untuk pembatas antara jalur sepeda dengan jalur mobil adalah cat khusus untuk garis marka jalan. Material jalur sepeda adalah aspal, mengikuti material pada jalan utama.

5.1.2 Lokasi Jalur Sepeda