90
1.4. Penetapan Waktu Kemantapan Mekanik ASTM D 1076-97
Sampel sebanyak 100 gram ditimbang dan diencerkan hingga KJP 55 ± 0,2 dengan penambahan amoniak 0,6. Sampel dipanaskan di penangas
air hingga suhu 36 – 37
o
C. Sampel ditimbang seberat 80 gram dan disaring. Setelah itu, sampel diputar dengan mixer klaxson pada kecepatan 14000 ±
200 rpm dan stopwatch dihidupkan. Sambil tetap diaduk tiap 15 detik sampel diambil dengan cara menyentuhkan ujung kaca pengaduk ke pada lateks dan
teteskan lateks yang menempel di ujung pengaduk ke dalam pinggan petri yang telah berisi air, amati keadaan lateks di dalam air tersebut. Pengamatan
diakhiri jika flokulat telah terbentuk, berupa bintik-bintik putih yang tidak pecah oleh goyangan.
1.5. Penetapan Bilangan Asam Lemak Esteris ASTM D 1076-97
Sampel sebanyak 50 gram ditimbang di dalam gelas piala, kemudian ditambahkan 5 ml amonium sulfat 35 dan diaduk menggunakan batang
pengaduk. Sampel dipanaskan di penangas air bersuhu 70
o
C selama 3 – 5 menit. Serum sebanyak 25 ml diambil dari sampel dan ditambahkan 5 ml
H
2
SO
4
2 + 5. Serum tersebut sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam tabung Markham dan ditambahkan 1 tetes silikon anti busa. Setelah itu didestilasi
hingga volumenya mencapai 100 ml. Hasil destilasi ditambahkan 1 tetes BTB dan dititrasi dengan barium hidroksida 0,01 N sampai berubah warna menjadi
biru muda dan tidak berubah selama 10 – 20 detik. Standarisasi barium hidroksida menggunakan KH-phtalat. Aquades sebanyak 20 ml digunakan
sebagai blanko. Bilangan ALE dapat dihitung dengan persamaan berikut: 100 – KKK
50 × 25 S =
W = 1,02 × 2
50 + S × 3 561 × Volume titrasi – volume blanko × N
Bilangan ALE = KJP × w
91 Keterangan:
N = Normalitas barium hidroksida
KJP = Kadar Jumlah Padatan
1.6. Penetapan Bilangan KOH dan pH ASTM D 1076-97
Pertama yang dilakukan adalah penetapan kadar jumlah padatan. Setelah itu timbang sejumlah lateks yang setara dengan 50 g padatan di dalam
piala gelas 400 cm
3
W. Kemudian tentukan pH dengan pH-meter sebagai pH lateks dan catat suhu pengukuran pada 23 ± 1
o
C untuk penentuan pH. Kemudian tambahkan formaldehide 5 hingga kadar amonia menjadi 0,5
terhadap fasa air Vf dan tambahkan air suling hingga KJP menjadi 30 Va. Lalu ukur pH dengan pH-meter dan tambahkan perlahan-lahan 5 cm
3
larutan KOH sambil diaduk, setelah 10 detik pH diukur. Pengukuran pH diulang pada setiap penambahan 1 cm
3
larutan KOH. Penambahan KOH diakhiri pada saat perubahan pH mencapai maksimum. Perhitungan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
Penimbangan lateks 100 × 50
W = KJP
Volume formaldehide yang diperlukan
{0,5 × KJP + [100 × NH
3
– 50]} × W Vf =
189
Volume air suling yang diperlukan 100 × 50
Va = - W + Vf
30
Bilangan KOH 561 × V × N
Bil. KOH = W × KJP
92
1.7. Pengujian Viskositas Brookfield ASTM D 1084-63