16 WKM. Kandungan protein total lateks pekat lebih rendah dibandingkan
lateks kebun dan serum skim. Hal ini dikarenakan dalam proses pemekatan dari lateks kebun menjadi lateks pekat, fraksi-fraksi non karet terpisahkan
dan terbuang sebagai limbah berupa serum dan skim.
2.5 Lateks Double Centrifuge LP-DS atau LP-KR
Berkurangnya sifat ketika semen portland digunakan dalam campuran dengan lateks karet alam dikarenakan oleh bahan non karet dan khususnya
gula yang berada di dalam serum lateks. Bahan non karet tersebut dapat dikurangi dengan cara sentrifugasi dan lebih lanjut dengan pengenceran
menggunakan air dan sentrifugasi ulang Nadarajah dan Fernando, 1978. Cara pembuatan lateks Double Centrifuge sama seperti lateks pekat
tetapi dengan ganda sentrifugasi. Sentrifugasi berulang juga mampu mengurangi protein yang terdapat dalam lateks sampai 30 Subramaniam,
1992. Menurut Alfa 2008, lateks pekat yang disentrifugasi berulang akan menurunkan kandungan karbohidratnya. Lateks tersebut biasanya disebut
lateks DS atau lateks KR. Kadar glukosa atau karbohidrat yang cukup tinggi dalam lateks akan berpengaruh pada setting semen.
Lateks kebun segar mengandung sekitar 0,4 senyawa golongan karbohidrat dan penurunan kadarnya dapat dilakukan dengan cara
pemusingan lateks dengan alat sentrifugasi lateks. Selama pemusingan dengan kecepatan tinggi sekitar 5000 – 7000 rpm, lateks memisah menjadi
bagian serum dan bagian partikel karet yang disebut lateks pekat Alfa, 2008.
Sebagian besar bahan-bahan non karet ikut terpisah bersama bagian serum, sehingga jumlahnya dalam lateks pekat menurun. Pemekatan lateks
dengan cara pemusingan menggunakan alat sentrifugasi lateks mampu menurunkan kadar bahan-bahan non karet menjadi kurang dari setengah
jumlah semula. Penurunan lebih lanjut bahan-bahan non karet dalam lateks termasuk karbohidrat dapat dilakukan dengan cara sentrifugasi ulang lateks
pekat yang telah diencerkan kembali hingga KKK lateks menjadi 30. Pada Tabel 9 terlihat hasil pengukuran kadar karbohidrat dalam lateks kebun,
17 lateks pekat dan lateks pekat sentrifugasi berulang. Dengan kadar
karbohidrat yang rendah, sebesar 0,07, lateks LP-KR hasil sentrifugasi ganda relatif tidak menghambat setting semen, sehingga teknologi
pemekatan berulang double centrifuge ditetapkan sebagai proses produksi untuk memperoleh lateks berkarbohidrat rendah lateks LP-KR yang akan
diaplikasikan sebagai aditif semen atau beton Alfa, 2008. Tabel 9. Kadar senyawa golongan karbohidrat dalam lateks
Jenis Lateks Kadar Karbohidrat Dalam
Lateks
Lateks kebun Lateks pekat
Lateks pekat sentrifugasi ganda 0,36
0,16 0,07
Sumber: Alfa 2008
2.6 Lateks DPNR