25 Tabel 8. Tingkat pengenceran dan nilai SHU pada uji kepedasan
Larutan standar ml
Larutan sukrosa ml
Total volume larutan uji ml
SHU 20
20 20
20 20
20 20
20 20
20 20
20 20
20 20
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
110 120
130 140
20 30
40 50
60 70
80 90
100 110
120 130
140 150
160 240,000
360,000 480,000
600,000 720,000
840,000 960.000
1,080,000 1,200,000
1,320,000 1,440,000
1,560,000 1,680,000
1,800,000 1,920,000
Tabel 9. Tingkat kepedasan dan nilai SHU pada uji kepedasan bahan di bawah 240,000 SHU
Larutan filtrat ml Larutan sukrosa ml
SHU 0.15
0.15 0.15
0.15 60
70 100
120 100,000
117,000 170,000
205,000
3.3.9 Metode Pengolahan Data
Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak lengkap RAL dengan model linier aditif dengan rumus sebagai berikut :
Dimana : i = 1,2, …, t dan j = 1,2, …, r
Y
ij
= pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = rataan umum
τ
i
= pengaruh perlakuan ke-i = µ
i
- µ ε
ij
= pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j bentuk hipotesis
H :
τ
1
= … = τ
6
= 0 perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati
26 H
1
: paling sedikit ada satu i dimana τ
i
≠ 0 atau
H : µ
1
= … = µ
6
= µ semua perlakuan memberikan respon yang sama
H
1
: paling sedikit ada sepasang perlakuan i, i’ dimana µ
i
≠ µ
i’
Tolak H0 jika p-value alpha 5, artinya perlakuan berpengaruh terhadap respon yang diamati. Perlakuan dalam penelitian ini adalah lama blanching cabai merah dengan menggunakan
natrium bisulfit. Penamaan sampel sesuai dengan perlakuan pada proses blanching. Penamaan sampel adalah sebagai berikut :
N0U1 = kontrol tidak di-blanching ulangan 1 N1U1 = di-blanching selama 3 menit ulangan 1
N2U1 = di-blanching selama 5 menit ulangan 1 N3U1 = di-blanching selama 7 menit ulangan 1
N4U1 = di-blanching selama 9 menit ulangan 1 N0U2 = kontrol tidak di-blanching ulangan 2
N1U2 = di-blanching selama 3 menit ulangan 2 N2U2 = di-blanching selama 5 menit ulangan 2
N3U2 = di-blanching selama 7 menit ulangan 2 N4U2 = di-blanching selama 9 menit ulangan 2
Analisis data dilakukan dengan analisis sidik ragam menggunakan ANOVA yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan bila hasilnya menyatakan ada pengaruh perlakuan terhadap respon
intensitas warna bubuk cabai merah. Hasil analisa ragam yang akan dihasilkan oleh uji Duncan menggunakan software SPSS Statistical Product and Service Solutions terhadap intensitas warna
dari bubuk cabai merah tersebut.
27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Performa Alat Pengering 4.1.1 Performa Alat Pengering Tanpa Beban
Uji performa tanpa beban alat pengering ini dilakukan karena alat pengering ini merupakan alat yang baru digunakan untuk penelitian di Laboratorium TPPHP. Alat ini merupakan alat pengering
berskala rumah tangga yang menggunakan tenaga listrik. Hasil pengujian alat pengering tanpa beban pada 35 °C set I, 55 °C set II, dan 75 °C set III berupa sebaran suhu di dalam ruang pengering.
Ruang pengering dan gambar alat secara lengkap terdapat pada Lampiran 2. Grafik hasil pengujian tersebut disajikan pada Gambar 9, 10 dan 11, sedangkan data hasil pengujian tersaji dalam Lampiran 5
– 7.
Gambar 9. Grafik hubungan waktu dan suhu pada pengujian tanpa beban 35
o
C set I
Gambar 10. Grafik hubungan waktu dan suhu pada pengujian tanpa beban 55
o
C set II