pada data pretest kelompok kontrol adalah 72.0000 dan modus pada data pretest kelompok kontrol adalah 70.00.
Untuk lebih jelasnya data pretest kelompok kontrol disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai
Pretest Kelompok Kontrol
Nilai Frekuensi
Frekuensi
60 1
4.8 65
2 9.5
68 2
9.5 70
4 19.0
72 2
9.5 73
1 4.8
75 2
9.5 76
1 4.8
79 2
9.5 81
3 14.3
85 1
4.8 Total
21 100.0
Selain bentuk tabel, data pretest kelompok control juga digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.2 Grafik Bar Nilai
Pretest Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik bar di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 60, 73, 76, dan 85 masing-masing hanya
terdapat satu orang, siswa yang memperoleh nilai 65, 68, 72, 75 dan 79 masing-masing terdapat 2 orang, siswa yang memperoleh nilai 81 terdapat 3
orang, dan siswa yang memperoleh nilai 70 terdapat 4 orang.
2. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Setelah dilaksanakan pretest dan dilanjutkan dengan 2 kali pertemuan, maka pada tahap terakhir yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pemberian posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Nilai 60 Nilai 65
Nilai 68 Nilai 70
Nilai 72 Nilai 73
Nilai 75 Nilai 76
Nilai 79 Nilai 81
Nilai 85
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
Hasil analisis deskripsi data posttest kelompok eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 4.10 Deskripsi Data
Posttest Kelompok Eksperimen
N Valid
21 Missing
Mean 86.7619
Median 89.0000
Mode 89.00
Std. Deviation 6.01585
Variance 36.190
Range 20.00
Minimum 75.00
Maximum 95.00
Sum 1822.00
Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil posttest kelompok
eksperimen, diperoleh data sebanyak 21 dengan total nilai 1822.00. Nilai rata- rata posttest kelompok eksperimen adalah 86.7619 dengan varian 36.190 dan
standar deviasisimpangan baku sebesar 6.01585. Nilai maksimumterbesar adalah 95.00 dan nilai minimumterkecil adalah 75.00, maka rentang nilai pada
data posttest kelompok eksperimen adalah 20.00. Median pada data yang berupa posttest kelompok eksperimen adalah 89.0000 dan modus pada data
posttest kelompok eksperimen adalah 89.00.
Untuk lebih jelasnya data posttest kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai
Posttest Kelompok Eksperimen
Nilai Frekuensi
Frekuensi
75 1
4.8 77
1 4.8
78 2
9.5 79
1 4.8
85 2
9.5 86
1 4.8
87 1
4.8 88
1 4.8
89 3
14.3 90
2 9.5
91 1
4.8 92
2 9.5
93 1
4.8 94
1 4.8
95 1
4.8 Total
21 100.0
Selain bentuk tabel data posttest kelompok eksperimen, juga digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.3 Grafik Histogram Nilai
Posttest Kelas Eksperimen
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik histogram di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 75, 77, 79, 86, 87, 88, 91, 93,
94 dan 95 masing-masing hanya terdapat satu orang, siswa yang memperoleh nilai 78, 85, 90 dan 92 terdapat 2 orang, dan siswa yang memperoleh nilai 89
terdapat 3 orang.
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
75 77
78 79
85 86
87 88
89 90
91 92
93 94
95
Hasil analisis deskripsi data posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.12 Deskripsi Data
Posttest Kelompok Kontrol
N Valid
21 Missing
Mean 81.7143
Median 83.0000
Mode 76.00
Std. Deviation 6.01783
Variance 36.214
Range 21.00
Minimum 70.00
Maximum 91.00
Sum 1716.00
Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa untuk hasil posttest kelompok kontrol, diperoleh data sebanyak 21 dengan total nilai 1716.00. Nilai rata-rata
posttest kelompok kontrol adalah 81.7143, dengan varian 36.214 dan standar deviasisimpangan baku sebesar 6.01783. Nilai maksimumterbesar adalah
91.00 dan nilai minimumterkecil adalah 70.00, maka rentang nilai pada data posttest kelompok kontrol adalah 21.00. Median pada data berupa posttest
kelompok kontrol adalah 83.0000 dan modus pada data posttest kelompok kontrol adalah 76.00.
Untuk lebih jelasnya data posttest kelompok kontrol disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai
Posttest Kelompok Kontrol Nilai
Frekuensi Frekuensi
70 1
4.8 74
1 4.8
75 2
9.5 76
3 14.3
80 1
4.8 81
1 4.8
83 3
14.3 84
2 9.5
85 2
9.5 86
1 4.8
88 1
4.8 90
1 4.8
91 2
9.5 Total
21 100.0
Selain bentuk tabel data posttest kelompok kontrol, juga digambarkan ke dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.4 Grafik Area Nilai
Posttest Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel distribusi dan grafik area di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 70, 74, 80, 81, 86, 88 dan 90 masing-
masing hanya terdapat satu orang, siswa yang memperoleh nilai 75, 84 dan 91 terdapat 2 orang, dan siswa yang memperoleh nilai 76 dan 83 masing-masing
terdapat 3 orang.
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
70 74
75 76
80 81
83 84
85 86
88 90
91
E. Pengujian Persyaratan Analisis Data
1. Uji Normalitas
a Uji Normalitas Pretest
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal atau
tidak. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows dalam menghitung uji normalitas hasil pretest yang berfungsi
untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov.
Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai
0,05. Hasil uji normalitas data pretest dari kedua sampel penelitian dapat
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas
Pretest
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a
Statistic Df
Sig. Pretest
1. Eksperimen .135
21 .200
2. Kontrol .115
21 .200
Berdasarkan hasil uji normalitas data di atas menunjukkan bahwa hasil pretest kelompok eksperimen signifikansinya 0,200. Hal itu
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,200 0,05. Begitu pun dengan hasil pretest kelompok kontrol
signifikansinya 0,200. Hal itu juga menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,200 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa
hasil pretest baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol keduanya berdistribusi normal.
b Uji Normalitas Posttest
Uji normalitas data posttest juga dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows dalam menghitung uji normalitas hasil posttest yang berfungsi untuk mengetahui sebaran data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov.
Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai
0,05. Hasil uji normalitas data posttest dari kedua sampel penelitian
dapat disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas
Posttest
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa data hasil posttest kelompok eksperimen signifikansinya 0,121. Hal itu menunjukkan bahwa
data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,121 0,05. Sedangkan data hasil posttest kelompok kontrol signifikansinya 0,155. Hal itu juga
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,155 0,05. Sehingga dapat disimpulkan dari data hasil posttest bahwa
baik kelompok eksperimen maupun kontrol keduanya berdistribusi normal.
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a
Statistic Df
Sig. Posttest
1. Eksperimen .169
21 .121
2. Kontrol .162
21 .155
2. Uji Homogenitas
a Uji Homogenitas Pretest
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil kedua kelompok memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Data
yang akan diuji homogenitasnya adalah data hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria pengambilan keputusan adalah
jika signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis ini menggunakan program SPSS 16.0 for Windows yaitu One Way Anova.
Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas
Pretest
Berdasarkan hasil uji homogenitas data pretest di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,141. Maka dengan
hasil uji homogenitas di atas dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda
dan cukup homogen karena 0,141 0,05.
b Uji Homogenitas Posttest
Uji homogenitas juga dilakukan pada data hasil posttest. Data hasil posttest didapat dari nilai tes yang diberikan pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan yaitu menggunakan media gambar berseri untuk kelompok eksperimen dan tidak untuk kelompok
kontrol. Kriteria pengambilan keputusan adalah signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis ini menggunakan program SPSS 16.0 for Windows yaitu
One Way Anova.
Levene Statistic df1
df2 Sig.
2.252 1
40 .141
Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas
Posttest
Levene Statistic df1
df2 Sig.
.016 1
40 .900
Berdasarkan hasil uji homogenitas data posttest di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,900. Maka dengan
hasil uji homogenitas di atas dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda
dan cukup homogen karena 0,900 0,05.
F. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan menggunakan T-Test bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata tes keterampilan menulis karangan narasi
antara kelompok eksperimen yang menggunakan media gambar berseri dengan kelompok kontrol yang tidak menggunakan media gambar berseri. Analisis data
dengan T-Test menggunakan program SPSS 16.0 for Windows yaitu Paired Sample Test. Kriteria pengujian hipotesis adalah jika signifikansi t-test 0,05
maka terima H dan jika signifikansi t-test 0,05 maka tolak H
atau terima H
1
.
Tabel di bawah ini merupakan hasil dari perbedaan rata-rata pemahaman antara kelompok eksperimen yang menggunakan media gambar berseri dengan
kelompok kontrol yang tidak menggunakan media gambar berseri dalam pembelajaran.
Tabel 4.18 Hasil Uji T-Test
Paired Differences t
df Sig.
2-tailed Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper Posttest
Eksperimen - Kontrol
5.04762 7.88972
1.72168 1.45626
8.63897 2.932 20
.008
Berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dipaparkan di bab II, bahwa: 1. H
Tidak terdapat pengaruh media gambar berseri terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa.
2. H
1
Terdapat pengaruh media gambar berseri terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa.
Berdasarkan tabel 4.18, dari perhitungan uji beda rata-rata tes pemahaman antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, dapat dilihat jika
0,05 maka H
diterima. Terlihat bahwa nilai probabilitas pada signifikansi 2-tailed adalah 0,008. Dengan demikian H
1
diterima dan H ditolak karena 0,008 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai rata- rata tes keterampilan menulis karangan kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
G. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis nilai tes keterampilan menulis karangan narasi bahasa Indonesia siswa kelas IV semester ganjil SD Putra Jaya Depok tahun
pelajaran 20132014 yang telah dibagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut adalah homogen. Hal ini berarti
bahwa data berdistribusi normal dan memiliki varian yang tidak berbeda secara
signifikan, sehingga menunjukkan bahwa kondisi awal siswa sebelum diberi perlakuan masih dalam kondisi sama. Kelompok eksperimen adalah kelas yang
diberikan perlakuan dengan menggunakan media gambar berseri dan kelompok kontrol adalah kelas yang tidak menggunakan media gambar berseri yang biasa
guru lakukan dalam kegiatan pembelajaran. Tes keterampilan menulis karangan narasi dilakukan setelah diberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Pembelajaran ini dilakukan dalam 4 kali pertemuan yaitu 2 kali pertemuan untuk melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media
gambar berseri dan 2 kali pertemuan untuk melakukan pretest dan posttest. Penggunaan media pembelajaran yaitu gambar berseri yang telah
dilakukan dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk memunculkan ide-ide dalam keterampilan menulis karangan narasi sehingga dapat memperdalam materi
yang diberikan guru. Hasil yang lebih baik didapatkan pada kelompok eksperimen yang menggunakan media tersebut dalam proses keterampilan menulis karangan .
Hal ini dapat dilihat dari siswa yang mudah menemukan ide-ide serta imajinasi yang dituangkan dalam sebuah karangan mereka sendiri. Dalam pembelajaran
bahasa Indonesia ini, keterampilan menulis adalah salah satu dasar keterampilan yang harus dikuasai siswa. Mereka belajar menulis karangan bersama dengan
teman-teman sekelompok.
Pembentukan kelompok
ditentukan dengan
menggunakan metode acak sehingga kelompok-kelompok tersebut bersifat heterogen yang terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.
Selama proses pembelajaran berlangsung, siswa juga dilatih untuk dapat berkomunikasi dengan baik, misalnya kegiatan bertanya jawab antara guru dan
siswa, siswa dengan siswa dan membacakan hasil dari tulisannya di depan kelas. Penggunaan media gambar berseri dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan keterampilan menulis siswa karena dengan penggunaan media ini sangat membantu siswa untuk mengungkapkan isi dan kejadian gambar ke dalam
bentuk tulisan. Di samping itu siswa pun tidak merasa jenuh sehingga dapat memotivasi dan melibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Akan tetapi
dalam penelitian ini, peneliti mengalami beberapa kendala yaitu berkaitan dengan
pengelolaan kelas dan pengorganisasian siswa, ada beberapa siswa yang masih takut untuk mengeluarkan pendapatnya ketika diskusi kelompok.
Pada kelompok kontrol yaitu pada kelas IVA SD Putra Jaya Depok, yang kegiatan pembelajarannya tidak menggunakan media gambar berseri, siswa lebih
sulit dalam menulis karangan. Keaktifan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran menjadi kurang efektif karena tidak menggunakan media
pembelajaran. Guru memberikan penjelasan tentang materi, mengelola dan mempersiapkan bahan ajar, kemudian menyampaikan kepada siswa. Siswa
berperan pasif tanpa banyak melakukan kegiatan, mereka hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru. Proses pembelajaran tanpa menggunakan media
pembelajaran lebih monoton dibandingkan dengan menggunakan media pembelajaran atau media gambar berseri. Hal ini mengakibatkan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. Dalam proses pembelajaran pun ditemukan beberapa siswa lebih memilih
berbicara dengan teman sebangku dan ada pula siswa yang mengganggu temannya. Hal tersebut mengakibatkan siswa kurang dapat menangkap ide-ide
cerita untuk ditulisnya, sehingga berpengaruh pada hasil belajar yang kurang maksimal.
Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diketahui bahwa hasil tes keterampilan menulis siswa kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan
dengan siswa kelompok kontrol. Secara umum adanya perbedaan keterampilan menulis karangan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dikarenakan pada kelompok eksperimen menggunakan media pembelajaran yaitu media gambar berseri. Visualisasi siswa terhadap gambar berseri tersebut sangat
berpengaruh dalam berpikir, sehingga memudahkan siswa untuk menuangkan ide- ide alur cerita ke bentuk tulisan sesuai gambar yang ia lihat, dan pada akhirnya
berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa SD Putra Jaya Depok.
Berkaitan dengan penelitian ini, maka dapat dikaitkan dengan penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan yaitu, berdasarkan penelitian Siti Hasanah,
program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah d engan judul “Peningkatan
Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Narasi Dengan Penggunaan Media Gambar Seri Di Kelas IV MI Hidayatussalafiyah Pejaten Barat, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan ”, bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam penulisan karangan deskripsi. Hal itu terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa frekuensi kesalahan penggunaan media
gambar seri pada hasil pekerjaan siswa sangat minim. Berdasarkan hasil penelitian, presentase kesalahan terbesar adalah 0,7 artinya tingkat
keterpahaman siswa dalam menggunakan media gambar seri pada karangan deskripsi sudah cukup bagus, jika dihitung dalam bentuk presentase, maka tingkat
keterpahaman siswa adalah sekitar 99,3 . Hasil persentase tersebut menunjukan bahwa sebagian besar mampu menggunakan media gambar seri dalam karangan
deskripsi secara tepat. Juliana, peneliti dari program studi PGSD Malang dengan judul penelitian
“Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Melalui Media Gambar Seri Pada siswa Kelas III Di SDN Soko I Kabupaten Bojonegoro
”, mengemukakan bahwa hal yang sama adanya peningkatan kemampuan menulis siswa kelas III SDN
Soko I Kabupaten Bojonegoro yang ditunjukkan dari peningkatan presentase ketuntasan keterampilan menulis siswa pada setiap siklus.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada nilai posttest kelompok eksperimen peneliti dan kontrol yang sudah dianalisis menunjukan hasil yang
sangat signifikan dengan probabilitas di bawah 0,05 yaitu 0,008, yang berarti bahwa perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen yaitu penggunaan
media gambar berseri berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa. Hal ini juga ditunjukan dari nilai rata-rata pretest kelas eksperimen adalah
sebesar 74,58, setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media gambar berseri nilai posttest kelas eksperimen mengalami peningkatan menjadi 86.7619.
Sedangkan nilai rata-rata pretest kelas kontrol adalah sebesar 73.0952, setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional nilai posttest kelas
kontrol mengalami peningkatan menjadi 81.7143. Berdasarkan hasil perhitungan statistik di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media gambar berseri yang dilakukan pada kelompok
eksperimen berpengaruh terhadap keterampilan menulis karangan siswa pada materi menulis karangan sederhana siswa kelas IV semester genap dua SD Putra
Jaya Depok tahun pelajaran 20132014. Hasil penelitian ini terbatas pada penerapan media gambar berseri dalam
keterampilan menulis karangan narasi yang diterapkan pada kelas IV SD Putra Jaya. Faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi seperti motivasi belajar
siswa, kecerdasan kognitif siswa dalam menangkap materi, dan faktor lingkungan siswa, tidak dibahas dalam penelitian ini, karena penulis hanya fokus penelitian
pada penggunaan media gambar berseri. Dengan demikian, dalam penelitian selanjutnya diharapkan membahas faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi
keterampilan menulis karangan narasi.
75
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media gambar berseri terhadap keterampilan
menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SD Putra Jaya Depok. Hal ini terlihat dari perbandingan nilai rata-rata hasil pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Rata-rata pretest yang diperoleh kelas eksperimen yaitu 74,58. Sementara itu, nilai rata-rata pretest yang diperoleh kelas kontrol yaitu 73.0952. Setelah dilakukan
tindakan pada kelas eksperimen yang dalam proses pembelajarannya peneliti menggunakan media gambar berseri sedangkan pada kelas kontrol dalam proses
pembelajarannya tidak menggunakan media gambar berseri, sehingga diperoleh nilai rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu 86.7619, sedangkan nilai rata-rata posttest
yang diperoleh kelas kontrol yaitu 81.7143. Demikian juga berdasarkan hasil perhitungan uji-t atau uji hipotesis yang
dilakukan pada nilai posttest kedua kelompok, yaitu eksperimen dan kontrol dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows yang menghasilkan nilai probablitas
pada signifikansi 2-tailed adalah 0,008. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H
1
diterima dan H ditolak, karena H
1
dapat diterima jika 0,05. Dari data
menunjukkan bahwa 0,008 0,05.
76
B. Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus bahan uraian
penutup skripsi ini adalah: 1. Bagi Peneliti
Penelitian ini menjadi pengalaman sebagai masukan sekaligus sebagai pengetahuan dalam mengetahui penerapan media gambar berseri dalam
keterampilan menulis karangan narasi. 2. Bagi Sekolah
Sebaiknya pihak sekolah dapat memfasilitasi media gambar berseri untuk para guru dalam proses belajar mengajar pada keterampilan menulis karangan
narasi. 3. Bagi Guru
Sebaiknya guru menggunakan media gambar berseri dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai alternatif pembelajaran agar siswa
tidak merasa bosan selama proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi dan membantu siswa untuk menulis karangan narasi, sebab pada proses
pembelajaran siswa sangat sulit dalam menggali ide-ide mereka untuk dituangkan ke dalam tulisan. Dan sebaiknya media gambar berseri dapat
membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan juga dapat diterima dengan baik.
4. Bagi siswa Sebaiknya penggunaan media gambar berseri ini dapat mempermudah siswa
dalam mengeluarkan
ide-ide pengetahuannya
dalam meningkatkan
keterampilan menulis karangan narasi.