Banyaknya tanaman air Permasalahan, Dampak Kegiatan Wisata, dan Pengelolaannya 1. Berkurangnya sumberdaya ikan

karena permintaan penjual makanan di food center yang menjajakan makanan berupa ikan goreng baby fish. Untuk menanggulangi dampak lingkungan, diperlukan adanya sosialisasi atau penyuluhan dari pihak pengelola kepada nelayan masyarakat sekitar untuk tidak menangkap ikan yang masih tergolong juvenil. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan di Waduk Selorejo. Untuk pedagang makanan ikan khas waduk hendaknya dapat membuat variasi menu makanan dengan meminimalisir penyediaan menu ikan goreng yang tergolong masih kecil atau baby fish.

4.3.2. Banyaknya tanaman air

Tanaman air yang di jumpai di Waduk Selorejo adalah eceng gondok Eichornia crassipes. Dari pengamatan di lapangan, luas penutupan eceng gondok mencapai seperempat bagian atau ±25 dari luas perairan yang mencapai 400 ha. Sebagian besar eceng gondok berada di waduk bagian utara yakni daerah yang berdekatan dengan KJA Keramba Jaring Apung. Tanaman yang tergolong gulma ini tumbuh dengan cepat pada musim hujan sehingga mengganggu nelayan setempat dan kegiatan wisata. Di daerah wisata populasi eceng gondok tumbuh di tepian waduk hingga sepuluh meter ke arah tengah waduk. Luas penutupan di lokasi wisata ±5 dari luas 250ha. Eceng gondok merupakan gulma air yang dapat menghambat produktivitas perairan tawar. Populasi ikan dapat berkurang disebabkan oleh proses eutrofikasi. Penetrasi sinar matahari berkurang karena terhalang oleh eceng gondok sehingga fitoplankton tidak dapat melakukan fotosintesis. Hal ini mengakibatkan produksi O 2 dalam air menurun dan ikan-ikan akan mati. Eceng gondok tumbuh di pinggir waduk sampai sepuluh meter ke tengah waduk. Lokasi yang paling banyak ditumbuhi oleh eceng gondok adalah daerah sekitar kebun jambu dan daerah di dekat areal memancing. Hal ini menjadi kendala bagi kegiatan wisata berperahu dan memancing. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan yang baik untuk mengurangi dampak negatif dari tanaman eceng gondok. Dari pihak pengelola sudah berusaha memperkerjakan pegawainya untuk membersihkan eceng gondok. Namun, pertumbuhan eceng gondok lebih cepat sehingga bertambahnya eceng gondok tidak dapat dikendalikan. Pengendalian eceng gondok bisa dilakukan dengan cara mengintroduksi ikan pemakan tumbuhan air misalnya ikan koan atau grass crap Ctenopharyngodon idella. Selain itu juga pengelola dapat memberdayakan masyarakat sekitar agar dapat memanfaatkan eceng gondok menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti kerajinan rumah tangga dan hasilnya dapat dijual sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

4.3.3. Sedimentasi