37, berperahu 23, berenang 7, outbond 7, memancing 3 dan lainnya seperti duduk santai 23.
Wisata kuliner menyajikan berbagai menu ikan khas Waduk Selorejo seperti ikan mujair Oreochromis niloticus, tombro Cyprinus carpio dan wader Puntius
bromoides sehingga wisatawan tidak melewatkan untuk menikmatinya. Hal ini menjadikan pilihan tempat makan sebagian besar responden wisatawan sebesar 67
adalah di warung tenda. Selebihnya 27 responden membawa makan dari rumah dan 6 responden memilih tempat makan di restoran Gambar 4e. Keinginan
responden untuk datang lagi ke Waduk Selorejo sangat besar 87. Dengan datang ke tempat ini wisatawan dapat mengurangi kejenuhan maupun dapat melakukan
hobi yang jarang dilakukan sehari-hari seperti berenang, memancing dan outbond. Sedangkan, 13 responden menyatakan tidak ingin kembali ke Waduk Selorejo
karena jalan menuju kawasan yang kurang aman karena rawan kecelakaan dan tanah longsor maupun kondisi kawasan yang kotor karena banyak sampah Gambar 4f.
b. Jumlah kunjungan wisata Waduk Selorejo
Ketertarikan dan antusias pengunjung wisata Waduk Selorejo cukup baik. Hal ini dapat terlihat dari jumlah kunjungan yang tidak kurang dari 8.000 wisatawan
per bulannya Gambar 5.
Gambar 5. Jumlah kunjungan wisatawan di Waduk Selorejo tahun 2009
5000 10000
15000 20000
25000 30000
35000 40000
Ju m
lah w
isatawan o
ran g
Bulan
Pada tahun 2009 jumlah kunjungan wisatawan cukup banyak terjadi pada bulan Januari mencapai 35.243 orang dan bulan September mencapai 29.702 orang.
Biasanya wisatawan memanfaatkan libur hari-hari besar untuk berwisata. Pada bulan Januari wisatawan memanfaatkan libur awal tahun dan pada bulan September
wisatawan memanfaatkan libur Hari Raya Idul Fitri untuk bekunjung ke Waduk Selorejo. Dari data yang di peroleh, Waduk Selorejo dikunjungi wisatawan antara
300-500 orang setiap harinya.
c. Karakteristik wisatawan
Untuk mengetahui potensi wisatawan perlu diketahui karakteristik wisatawan Gambar 6. Karakteristik wisatawan diantaranya jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan biaya responden berkunjung ke Waduk Selorejo.
Gambar 6. Karakteristik wisatawan Waduk Selorejo a,b,c,d,e,f
Rasio jenis kelamin wisatawan yang menjadi responden terdiri dari 50 laki-laki dan 50 perempuan Gambar 6a. Penentuan responden ini dipilih secara
purpossif sampling berdasarkan orang yang ditemui di kawasan wisata pada saat duduk santai, memancing, berwisata kuliner, ataupun yang sedang membeli
cinderamata. Pengunjung yang datang merupakan wisatawan yang berasal dari Kota dan Kabupaten Malang. Diantaranya adalah Pasuruan, Malang, Ponorogo, Jombang,
Kediri, Blitar, Batu dan Pakisaji. Kisaran umur wisatawan yang menjadi responden antara 17-50 tahun
Gambar 6b. Persentase terbesar terdapat pada kisaran usia 20-29 tahun sebesar 53. Hal ini disebabkan pada usia ini merupakan wisatawan yang suka dengan
wisata jelajah dan outbond. Selebihnya 27 responden berusia 30-39 tahun, 10 berusia 40-49 tahun, 7 berusia 20 tahun
dan 3 berusia ≥ 50 tahun. Data tingkat pendidikan responden adalah pendidikan terakhir yang
ditempuh responden dan sudah memperoleh ijazahnya Gambar 6c. Persentase terbesar adalah responden dengan pendidikan terakhir SMA 47. Selebihnya
merupakan responden dengan pendidikan terakhir S1 37, D3 10 dan SMP 6. Semakin tinggi pendidikan wisatawan diasumsikan mereka paham tentang
kelestarian lingkungan dan diharapkan dapat ikut serta dalam menjaga lingkungan kawasan wisata dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Jenis pekerjaan responden diantaranya adalah wiraswasta 30, PNS 23, karyawan swasta 20, mahasiswa 17, Ibu rumah tangga 7 dan
pelajar 3 Gambar 6d. Dari berbagai jenis pekerjaan responden dapat diketahui
tingkat pendapatannya. Tingkat pendapatan responden paling tinggi sebesar Rp.1.000.000-Rp.2.000.000 33. Pada umumnya responden tersebut bekerja
sebagai PNS dan karyawan swasta. Selebihnya, pendapatan Rp. 500.000- Rp. 1.000.000 30, lebih dari Rp. 2.000.000 20 dan kurang dari Rp. 500.000
17 Gambar 6e. Biaya yang dikeluarkan responden untuk berwisata ke Waduk Selorejo
cukup bervariasi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya asal wisatawan, kendaraan yang digunakan dan aktivitas wisatawan. Mayoritas
responden sebesar 43 mengeluarkan biaya kurang dari Rp.50.000. Hal ini disebabkan jarak tempat tinggal dari lokasi wisata tidak jauh sehingga biaya
transportasi tidak mahal dan biaya masuk kawasan wisata relatif murah yakni Rp.7.500. Sebanyak 27 responden mengeluarkan biaya berkisar Rp.50.000-
Rp.100.000 hal ini dikarenakan mereka biasanya mengajak anggota keluarga untuk berwisata. Selebihnya biaya wisata Rp.100.000-Rp.200.000 sebesar 17 dan
Rp.200.000 sebesar 13. Pada umumnya, wisatawan yang mengeluarkan biaya sampai Rp.200.000 atau lebih adalah wisatawan yang berasal dari luar kota malang
serta mengajak banyak anggota keluarga Gambar 6f.
d. Motivasi wisatawan