Sedimentasi Kurangnya fasilitas dan prasarana yang memadai

sehingga bertambahnya eceng gondok tidak dapat dikendalikan. Pengendalian eceng gondok bisa dilakukan dengan cara mengintroduksi ikan pemakan tumbuhan air misalnya ikan koan atau grass crap Ctenopharyngodon idella. Selain itu juga pengelola dapat memberdayakan masyarakat sekitar agar dapat memanfaatkan eceng gondok menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti kerajinan rumah tangga dan hasilnya dapat dijual sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

4.3.3. Sedimentasi

Sedimentasi merupakan permasalahan dari suatu perairan yang bersifat lentik. Sedimentasi disebabkan oleh dua hal yakni sumber dari perairan itu sendiri dan sumber dari luar perairan. Penyebab sedimentasi yang terdapat di Waduk Selorejo adalah dari luar perairan yakni banyaknya lahan kosong akibat penggundulan hutan atau perubahan fungsi tata guna lahan menjadi perumahan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Perum Jasa Tirta I menunjukkan tingginya sedimentasi di Waduk Selorejo. Waduk Selorejo yang dibangun tahun 1970 awalnya berkapasitas 62,3 juta m 3 turun menjadi 44 juta m 3 dengan laju sedimen 0,55 juta m 3 . Pihak pengelola telah melakukan upaya pengendalian sedimentasi yaitu dengan cara pengerukan setahun sekali. Namun, pengerukan ini tidak sebanding dengan laju sedimentasi. Jika musim hujan laju sedimentasi cukup tinggi. Untuk mengefektifkan penanggulangan sedimentasi, sebaiknya pengerukan dilakukan lebih dari satu kali dalam setahun. Selain itu diperlukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi sedimentasi yang terlalu tinggi dengan mencegah adanya pengundulan hutan di daerah sekitar waduk.

4.3.4. Kurangnya fasilitas dan prasarana yang memadai

Kurangnya fasilitas dan prasarana yang memadai akan mengurangi kenyamanan pengunjung di dalam suatu kawasan wisata Gambar 14. Kurangnya fasilitas di kawasan wisata merupakan pendapat mayoritas responden 34. Kurangnya fasilitas ini diantaranya tempat sampah dan tempat ibadah. Kurangnya tempat sampah berdampak sampah bungkus makanan berserakan di kawasan wisata. Terdapat satu tempat ibadah yang terdapat di dalam kawasan wisata berukuran kecil sehingga tidak dapat menampung banyak wisatawan yang ingin melakukan ibadah sholat. Gambar 14. Pendapat wisatawan mengenai kekurangan dan fasilitas yang perlu dibenahi Kekurangan yang lain diantaranya jenis wisata terutama untuk anak-anak 33. Jenis wisata yang ditawarkan di Waduk Selorejo lebih banyak untuk orang dewasa, sedangkan pengunjung biasanya rombongan keluarga yang membawa anak- anak sehingga diperlukan lebih banyak taman bermain. Kenyamanan kurang karena sampah 20, pelayanan kurang ramah 10 dan lainnya 3 seperti fasilitas untuk duduk santai yang kurang terawat. Kondisi sarana dan prasaran, fasilitas wisata serta keadaan lingkungan kawasan wisata Waduk Selorejo masih berlu dibenahi. Hal ini dinyatakan oleh sebagian responden Gambar 14. Menurut responden kondisi Waduk Selorejo yang paling baik adalah keindahan alamnya. Sedangkan hal yang dinilai kurang oleh sebagian besar responden dalam kawasan ini adalah kebersihan lingkungan, tempat sampah, tempat beribadat, dan taman duduk. Gambar 15. Pendapat wisatawan terhadap kondisi fasilitas dan lingkungan kawasan Waduk Selorejo Kebersihan kawasan Waduk Selorejo kurang terjaga akibat banyak sampah yang berserakan di pinggir waduk. Hal ini disebabkan fasilitas tempat sampah yang kurang. Tempat sampah banyak yang tidak berfungsi dengan baik karena terisi oleh tanah. Di dalam kawasan wisata tempat ibadah hanya ada satu dengan ukuran yang kecil. Sedangkan tempat duduk-duduk santai kurang terawat sehingga tidak nyaman digunakan. Selebihnya kondisi fasilitas dan lingkungan kawasan seperti aksesibilitas, pelayanan oleh pengelola, keamanan, kenyamanan, keaslian lingkungan, peraturan yang ada, sistem tata ruang, perahu, warung penjualan makanan dan souvenir, toilet dan air bersih dinilai cukup oleh responden.

4.3.5. Kelestarian kawasan Waduk Selorejo