Pemanfaatan dan pengelolaan ekowisata

2.2.3. Pemanfaatan dan pengelolaan ekowisata

Berdasarkan konsep pemanfaatan, wisata dapat diklasifikasikan menjadi: 1. Wisata alam nature tourism, merupakan aktivitas wisata yang ditujukan pada pengalaman terhadap kondisi alam atau daya tarik panoramanya. 2 Wisata budaya cultural tourism, merupakan wisata dengan kekayaan budaya sebagai objek wisata dengan penekanan pada aspek pendidikan. 3. Ekowisata Ecoutourism, merupakan wisata berorientasi pada lingkungan untuk menjembatani kepentingan perlindungan sumberdaya alam lingkungan dan industri kepariwisataan. Menurut Fandeli 2000 untuk mengembangkan ekowisata dilaksanakan dengan cara pengembangan pariwisata pada umumnya. Terdapat dua aspek yang perlu dipikirkan, yakni aspek destinasi dan aspek market. Meskipun aspek market perlu dipertimbangkan, namun macam, sifat dan perilaku obyek dan daya tarik wisata alam dan budaya diusahakan untuk menjaga kelestarian dan keberadaanya. Pembangunan ekowisata berwawasan lingkungan jauh lebih terjamin hasilnya dalam melestarikan alam dibanding dengan keberlanjutan pembangunan. Sebab ekowisata tidak melakukan eksploitasi alam, tetapi hanya menggunakan jasa alam dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan, fisik dan psikologis wisatawan. Ekowisata bukan menjual destinasi tetapi menjual filosofi. Dari aspek inilah ekowisata tidak akan mengenal kejenuhan pasar. Keberhasilan dalam pengelolaan ekowisata tidak lepas dari kerjasama antara Stakeholders pemerintah, sektor swasta dan masyarakat dari level daerah sampai level nasional Spoule 1996 in Maryadi 2004. Selain itu juga ketersediaan dan kualitas komponen produk wisata sangat ditentukan oleh kesiapan para pelaku wisata yaitu pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, dimana masing-masing mempunyai peran dalam penyediaan jasa kepariwisataan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 2002 in Maryadi 2004. Adanya alternatif dalam pengelolaan sumberdaya alam diharapkan agar masyarakat tidak semata-mata bekerja sebagai petani tetapi bisa sebagai pemandu wisata dan pengrajin dengan demikian diharapkan ada peningkatan pendapatan masyarakat.

2.3. Kesesuaian dan Daya Dukung Ekowisata