II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Konsep dan Teori
2.1.1. Konsep dan Pengertian Desentalisasi Fiskal
Desentralisasi fiskal merupakan upaya pemerintah dalam rangka membentuk daerah yang otonom dengan mewujudkan ketahanan fiskal yang
berkelanjutan. Pemerintah pusat memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada pemerintah daerah untuk mengelola sumber-sumber keuangan daerahnya
yang dapat digunakan dalam pembiayaan pembangunan dan menyediakan layanan publik bagi masayarakatnya.
Pelimpahan kewenangan diikuti dengan pemberian stimulus fiskal terhadap aktivitas perekonomian daerah yang bertujuan untuk menciptakan
pemerataan kemampuan keuangan antar daerah. Stimulus fiskal ini berupa pemberian subsidibantuan maupun pinjaman dari pemerintah pusat yang berasal
dari APBN. Pengertian desentralisasi fiskal ini dijelaskan dalam UU No. 25 Tahun 1999 yang berisi tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat
dan daerah. Irdhania, 2009. Secara umum konsep desentralisasi dibagi menjadi desentralisasi politik
political decentralization,
desentralisasi administratif
administrative decentralization, dan desentralisasi fiskal fiscal decentralization. Desentralisasi
politik merupakan suatu bentuk pelimpahan kewenangan kepada pemerintah daerah menyangkut aspek pengambilan keputusan dan berbagai peraturan daerah.
Gozali, 2001.
Desentralisasi administratif merupakan pelimpahan kewenangan yang dimaksudkan untuk mendistribusikan kewenangan, tanggung jawab, dan sumber-
sumber keuangan untuk menyediakan layanan publik dalam berbagai tingkat pemerintahan. Sedangkan desentralisasi fiskal adalah pelimpahan kewenangan
kepada pemerintah daerah untuk menggali sumber-sumber pendapatan daerah sekaligus hak menerima transfer dana atau bantuan pemerintah pusat.
Seperti yang tercantum dalam UU No.32 dan No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan daerah bahwa kebutuhan
DAU oleh suatu daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota ditentukan dengan menggunakan pendekatan konsep fiscal gap, dimana kebutuhan DAU suatu
daerah ditentukan atas kebutuhan daerah fiscal needs dengan potensi daerah fiscal capacity. Dengan demikian, DAU digunakan untuk menutup celah yang
terjadi karena kebutuhan daerah melebihi dari potensi penerimaan daerah yang ada. Hasugian, 2006.
Desentralisasi fiskal menjadi suatu hal yang sangat penting dalam masa otonomi daerah karena dengan kewenangan yang diberikan maka pemerintah
daerah dapat dengan bebas menentukan kebijakan-kebijakan fiskal yang dapat meningkatkan pendapatan daerah. Salah satu jalan yang sering dilakukan
pemerintah daerah untuk mendongkrak pendapatannya adalah dengan meningkatkan pajak dan menarik retribusi daerah. Suparno, 2010.
2.1.2. Pertumbuhan Ekonomi