2.3. Kerangka Pemikiran
Iklim investasi yang kondusif masih sangat dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia untuk menarik minat investor agar menanamkan investasinya dalam
jumlah besar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk menciptakan realisasi investasi yang besar tersebut, ada sembilan indikator iklim investasi berdasarkan persepsi
pelaku usaha yang mempengaruhinya, yaitu Akses Lahan Usaha dan Kepastian Usaha ALUKU, Perizinan Usaha PU, Interaksi Antara Pemda dan Pelaku
Usaha IPPU, Program Pengembangan Usaha Swasta PPUS, Kapasitas Dan Integritas Kepala Daerah KIPD, Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Biaya
Transaksi Lain BT, Kebijakan Infrastruktur Daerah KID, Keamanan Dan Penyelesaian Konflik KPS, dan Kualitas Peraturan Daerah KPD
KPPOD,2008. Selain berpengaruh terhadap penciptaan realisasi investasi nasional,
indikator iklim investasi tersebut juga berpengaruh terhadap realisasi investasi di seluruh wilayah Indonesia termasuk juga di wilayah Provinsi Jawa Barat yang
menjadi studi kasus dalam penelitian ini. Menurut BKPPMD Jawa Barat 2008, nilai realisasi investasi asing dan domestik Provinsi Jawa Barat sangat tinggi,
terutama nilai PMDN Jawa Barat yang menduduki peringkat pertama nasional dengan nilai Rp. 11,22 triliun atau 34,04 persen dari jumlah investasi di Indonesia.
Salah satu faktor terbesar yang mendorong terjadinya realisasi investasi yang besar tersebut adalah terjadinya peningkatan iklim investasi di Jawa Barat menuju
kearah yang lebih kondusif dari tahun-tahun sebelumnya. Maka dari hal tersebut, penelitian ini ingin mencari keterkaitan antara iklim investasi berdasarkan
Indikator-Indikator Iklim Investasi di Indonesia Berdasarkan Persepsi Pelaku Usaha
ALUKU PU
IPPU PPUS
KIPD BT
KID KPS
KPD
Realisasi Investasi Provinsi Jawa Barat
Indikator-Indikator Iklim Investasi yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Realisasi Investasi Jawa Barat
Rekomendasi Implementasi Kebijakan persepsi pelaku usaha dan realisasi investasi Provinsi Jawa Barat sehingga
didapatkan indikator-indikator iklim investasi tersebut yang secara signifikan mempengaruhi realisasi investasi Provinsi Jawa Barat.
Untuk meneliti keterkaitan tersebut, penelitian ini menggunakan unit analisis data kabupaten dan kota se Jawa Barat pada tahun 2007. Data tersebut
akan diuji dengan metode OLS ordinary Least Square. Selain itu, penelitian ini juga akan memberikan rekomendasi implementasi kebijakan yang dapat
dipertimbangkan oleh pemerintah provinsi untuk memperbaiki iklim investasi agar menjadi lebih kondusif agar dapat mendorong peningkatan realisasi investasi
di Provinsi Jawa Barat pada masa yang akan datang.
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pemikiran
2.4. Hipotesis