mendukung, dan lain sebagainya. Selain itu, persaingan antar daerah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat semakin ketat dalam menarik minat investor
sehingga pemerintah daerah kabupaten dan kota harus mengoptimalkan potensi daerahnya masing-masing, seperti sumber daya alam, sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya. Berdasarkan keadaan tersebut, maka penulis dapat merumuskan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Bagaimana iklim investasi berdasarkan persepsi pelaku usaha di kabupaten dan kota Provinsi Jawa Barat pada tahun 2007?
2. Bagaimana realisasi investasi kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2007? 3.
Adakah keterkaitan antara iklim investasi berdasarkan persepsi pelaku usaha dan realisasi investasi kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat?
4. Strategi kebijakan apakah yang dapat diambil oleh pemerintah daerah
dalam membuat iklim investasi yang lebih kondusif di wilayahnya?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka penulis merumuskan tujuan penelitian ini adalah:
1. Menganalisis iklim investasi berdasarkan persepsi pelaku usaha di
kabupaten dan kota Provinsi Jawa Barat pada tahun 2007. 2.
Menganalisis realisasi investasi di kabupaten dan kota Provinsi Jawa Barat pada tahun 2007.
3. Menganalisis keterkaitan antara iklim investasi berdasarkan persepsi
pelaku usaha dan realisasi investasi kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat.
4. Menganalisis strategi kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah
daerah dalam membuat iklim investasi yang lebih kondusif di wilayahnya.
1.4. Manfaat Penelitan
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk berbagai pihak, yaitu: 1.
Masyarakat umum, lebih mengetahui indikator-indikator iklim investasi
yang secara signifikan mempengaruhi realisasi investasi di Jawa Barat dan perbandingan jumlah realisasi investasi di Jawa Barat. Selain itu
masyarakat diharapkan menjadi pengawas pelaksanaan pembuatan kebijakan-kebijakan baru oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk
memperbaiki iklim investasi setelah membaca tulisan ini. 2.
Pelaku Usaha, sebagai referensi informasi iklim investasi di Provinsi
Jawa Barat untuk mengambil keputusan menanamkan investasi di Provinsi Jawa Barat atau daerah lainnya yang lebih menguntungkan.
3.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, sebagai alat referensi
membuat kebijakan-kebijakan baru untuk perbaikan iklim investasi Provinsi Jawa Barat agar terciptanya pertumbuhan realisasi investasi yang
berkesinambungan.
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian ini akan menggunakan pendekatan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Pendekatan analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui
iklim investasi berdasarkan persepsi pelaku usaha dan realisasi investasi di kabupaten dan kota Provinsi Jawa Barat. Sedangkan pendekatan analisis
kuantitatif digunakan untuk mencari keterkaitan hubungan yang signifikan antara indikator iklim investasi berdasarkan persepsi pelaku usaha dan realiasi investasi
kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan unit analisis data iklim dan realisasi investasi pada tahun 2007. Indikator iklim investasi yang
dianalisis dalam penelitian ini adalah akses lahan usaha dan kepastian berusaha, perizinan usaha, interaksi Pemda dan pelaku usaha, program pengembangan usaha
swasta, kapasitas dan integritas Kepala Daerah, biaya transaksi, kebijakan infrastruktur daerah, keamanan dan penyelesaian sengketa, dan kualitas peraturan
daerah. Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan metode OLS
Ordinary Least Square serta melakukan uji statistik dan uji ekonometrika.
Pengujian statistik meliputi uji F, uji t, dan uji goodness of fit Koefisien
determinasi R
2
dan adjusted R
2
yang digunakan untuk kriteria evaluasi model. Sedangkan
uji ekonometrika
meliputi uji
normalitas, autokorelasi,
heteroskedastisitas, dan multikolinearitas.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA