Analisis Multikriteria Kajian Pemanfaatan Sumberdaya Kawasan Terumbu Karang Pulau Semak Daun Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

17 sistem pengumpulan data dengan berbagai cara dengan melibatkan stakeholders dalam diskusi agar mereka mengungkapkan pilihannya baik. melalui rapat terbuka, diskusi atau kuesioner, dan pendekatan yang dipakai adalah pendekatan partisipasi. Data yang telah terkumpul dari hasil analisis stakeholders menjadi bahan analisis multikriteria. Metode Rezim yang akan digunakan pada analisis multikriteria memerlukan dua masukan data yaitu 1 matriks dampak; dan 2 kumpulan bobot yang menyertai efek- efek dari nilainya. Matriks dampak mewakili nilai indikator dari kriteria yang diperkirakan untuk masing-masing skenario. Indikator yang akan dinilai dapat diambil dari berbagai sumber yaitu pendapat pakar dan pengambil keputusan dan masyarakat diperoleh dari hasil analisis stakeholders. Selanjutnya akan dilakukan penyusunan peringkat pilihan dengan pembobotan dampak. Peringkat bobot dari pilihan pengembangan akan dibandingkan dengan peringkat yang tidak berbobot sebagai masukan pengambilan keputusan. 3 Penentuan Skor Sebelum penentuan skala scalling, terlebih dahulu mengetahui dan mempertimbangkan apakah kriteria merupakan suatu pengambaran yang bermanfaat a benefit atau suatu kehilangan a cost. Dari suatu ukuran kriteria akan memberikan makna yang berbeda. Misalkan kriteria aksesibilitas local access, bagi kelompok stakeholders semakin tinggi masyarakat lokal mengakses sumberdaya alam, maka akan semakin menimbulkan kerusakan cost. Sebaliknya, semakin tinggi masyarakat lokal mengakses sumberdaya alam bagi pengambil keputusan, semakin tinggi manfaat benefit yang dapat diperoleh masyarakat. Setiap kriteria ekonomi, sosial, ekologi memiliki nilai skor terendah 0, dan tertinggi 100. Bila kriteria yang paling sedikit yang menyukai dinilai 0, sebaliknya yang paling banyak menyukai dinilai 100. Berbeda halnya bila peneliti harus menghadapi kriteria benefit atau kriteria cost, maka digunakan rumus berikut : Untuk kriteria benefit, maka : Untuk kriteria cost, maka : Keterangan: Xs = nilai skor X = nilai yang akan ditransformasi ke dalam skor Xmax = nilai maksimum Xmin = nilai minimum 18 Selanjutnya untuk mengisi kolom dampak pada skenario, nilainya harus diubah dalam bentuk skor score. Kemudian dilakukan penjumlahan sehingga setiap skenario memiliki skor masing - masing. 4 Melibatkan Pilihan Stakeholder dalam Penyusunan Peringkat dari Skenario Kebijakan. Jika pilihan dari kelompok stakeholders berbeda-beda dalam identifikasi dan analisis, maka akan menghasilkan prioritas yang akan mengubah posisi ranking dari skenario sebelumnya. Pilihan stakeholders dari management priority yang berbeda dapat dilakukan dengan berbagai cara. Informasi yang dikumpulkan dapat berbentuk data yang berbeda seperti : data nominal, ordinal, interval atau ratio akan diubah menjadi ranking dari masing-masing skenario. 5 Mengidentifikasi Bobot Peringkat Skenario Dalam pembobotan peringkat skenario terdapat dua tahapan, yaitu: pembobotan kriteria dan pembobotan sub kriteria. Bobot dari kriteria menunjukkan prioritas pengelolaan, sedangkan bobot dari sub kriteria menunjukkan tingkat kepentingan dari sub kriteria dalam kelompok kriteria. Dengan mengalikan ranking management priority dengan skor yang ada pada masing-masing kriteria, bila dijumlahkan akan menghasilkan bobot dari skenario. Hasil dari evaluasi kebijakan dengan metode rezim ini adalah peringkat skenario, sehingga dapat dipilih skenario mana yang paling diinginkan. 6 Penilaian Terhadap Skenarioskenario Sebagai tahap akhir akan dilakukan penilaian secara menyeluruh terhadap skenarioskenario yang ada. Kinerja dari berbagai skenario diperbandingkan, kemudian mengkomunikasikan dengan para pengambil keputusan .

2.3.7 Analisis SWOT

Menentukan rencana strategi pengelolaan pemanfaata sumberdaya ekosistem terumbu karang didasarkan pada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada. Analisis SWOT berdasarkan faktor yang telah disebutkan akan diidentifikasi, kemudian dianalisa untuk menentukan langkah-langkah strategis. Analisis pengelolaan wisata bahari di Pulau Pramuka dan Pulau Semak Daun dilakukan dengan analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan strength dan kelemahan weakness, dan faktor-faktor yang merupakan peluang opportunity serta ancaman threat bagi pengembangannya. Selain itu, analisis ini juga digunakan untuk merumuskan alternative strategi dalam rencana pengelolaan wisata bahari. Strength dan weakness adalah faktor internal sedangkan oppurtinity dan threat adalah faktor eksternal. Analisis SWOT adalah identifikasi secara sistematik atas kekuatan dan kelemahan dari faktor-faktor eksternal yang dihadapi suatu sektor. Analisis ini digunakan untuk memperoleh hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal. Lingkup kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman adalah sebagai berikut : 19 1 Kekuatan. Kekuatan yang diidentifikasi meliputi semua aspek yang berada dalam sistem rencana pengelolaan wisata bahari yang memberikan nilai positif. 2 Kelemahan. Kelemahan yang diidentifkasikan meliputi semua aspek yang berada dalam sistem rencana pengelolaan wisata bahari di Pulau Pramuka dan Pulau Semak Daun Kelurahan Panggang yang memberikan nilai negatif. 3 Peluang. Peluang yang diidentifkasi adalah peluang dari sistem rencana pengelolaan wisata bahari di Pulau Pramuka dan Pulau Semak Daun. 4 Ancaman. Ancaman yang diidentifikasi adalah ancaman dari luar sistem rencana pengelolaan di Pulau Pramuka dan Pulau Semak Daun yang mungkin dihadapi. Penyusunan matriks SWOT dilakukan setelah identifikasi terhadap faktor- faktor strategis internal dan eksternal. Matriks SWOT dapat memberikan alternatif strategi pengelolaan sumberdaya Perairan Pulau Semak Daun dan Pulau Pramuka serta pengembangan wisata bahari pada kawasan tersebut. Penilaian faktor internal IFE adalah untuk mengetahui sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh kawasan dengan cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan. Penilaian faktor eksternal EFE adalah untuk mengetahui sejauh mana ancaman dan peluang yang dimiliki oleh sebuah kawasan dengan cara mendaftarkan semua ancaman dan peluang. Hasil dari kedua identifikasi faktor-faktor tersebut menjadi faktor penentu internal dan eksternal yang selanjutnya akan diberikan bobot dan peringkat rating.

1. Penentuan Bobot setiap Variabel

Penentuan bobot dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor strategis internal dan eksternal. Penentuan bobot setiap variabel menggunakan skala 1, 2 dan 3 yaitu: 1 : Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal 2 : Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 : Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal Tabel 2.6. Bentuk pembobotan faktor strategis internal dan eksternal Faktor Strategis Internal dan Eksternal A B C - - N Total Bobot A B C - - N Total 20

2. Penentuan Peringkat Rating

Penentuan peringkat rating merupakan pengukuran terhadap pengaruh masing-masing variabel yang menggunakan nilai peringkat dengan skala 1-4 terhadap masing-masing faktor strategis dimiliki Rangkuti, 1997. Skala penilaian peringkat matrik: 1: Kekuatan dan Peluang tidak besar 2: Kekuatan dan Peluang cukup besar 3: Kekuatan dan Peluang besar 4: Kekuatan dan Peluang sangat besar 1: Kelemahan dan Ancaman sangat lemah atau sangat mengancam 2: Kelemahan dan Ancaman lemah dan mengancam 3: Kelemahan dan Ancaman cukup lemah dan cukup mengancam 4: Kelemahan dan Ancaman kurang lemah dan kurang mengancam Tabel 2.7 Bentuk Tabel Matrik IFEEFE Faktor Strategi InternalEksternal Bobot Rating Skor Kekuatan 1. 2. 3. Kelemahan 1. 2. 3. Total Setelah menyusun matriks EFE dan IFE, langkah selanjutnya adalah membuat matriks SWOT dimana setiap unsur SWOT yang ada dihubungkan untuk memperoleh alternatif strategi seperti disajikan pada Tabel 2.8. Matriks ini menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis: Tabel 2.8. Matriks Internal Factor Evaluation IFE dan matriks External Factor Evaluation EFE. Internal Kekuatan Kelemahan Eksternal Peluang Ancaman Strategi SO Strategi ST Strategi WO Strategi WT