Pengamatan Ikan Karang Analisis Data

12 selanjutnya digambarkan secara deskriptif untuk menerangkan kepadatan ikan karang. Kelimpahan ikan karang akan dihitung dengan menggunakan rumus : Kelimpahan suatu ikan karang = Prosedur penentuan jenis ikan karang pada prinsipnya mengikuti metode penentuan kondisi terumbu karang. Metode yang digunakan adalah visual sensus dan transek garis yang disesuaikan dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta fasilitas yang tersedia. Panjang transek 50 meter dibuat sejajar dengan garis pantai atau tubir. Penetapan areal penelitian mengikuti metode “Line Intercept Transect” Unep, 1993. Sedangkan pengambilan data ikan menggunakan metode “Sensus Visual” Dartnall and Jones, 1986 yang dimodifikasi English et al. 1997. Metode Underwater Visual Census UVC, dimana ikan-ikan yang dijumpai pada jarak 5 meter kanan dan kiri garis transek sepanjang 50 meter dicatat jenis dan jumlahnya. Sehingga luas bidang yang teramati adalah {5+5Ӯ 50} = 500 m 2 . Selain itu juga dihitung kelimpahan ikan. Gambar 2.4. Metode pengamatan ikan karang

2.3.5 Analisis Kunjungan Wisata

Metode biaya perjalanan mengasumsikan bahwa biaya perjalanan merefleksikan harga suatu tempat rekreasi. Metode biaya perjalanan digunakan untuk menganalisis permintaan terhadap rekreasi di alam terbuka seperti memancing, berburu, hiking dan lain- lain. Secara prinsip metode ini mengkaji 13 biaya-biaya yang dikeluarkan setiap individu untuk mendatangi tempat-tempat rekreasi tersebut Fauzi 2004; Yulianto, 2007. Model pendapatan wisata yang dibangun melalui pendekatan ”Metode Biaya Perjalanan” Travel cost methodTCM merupakan metode yang biasa digunakan untuk memperkirakan nilai rekreasi dari suatu kawasan wisata. Metode ini merupakan metode pengukuran secara tidak langsung terhadap barang atau jasa yang tidak memiliki nilai pasar Adrianto 2006. Sub model ini dibangun berdasarkan tingkat kunjungan wisatawan dan koefisien biaya perjalanan akan mempengaruhi konsumen surplus, sedangkan konsumen surplus dan jumlah kunjungan wisatawan pertahun akan mempengaruhi total benefit kawasan wisata Baksir, 2009. Analisis biaya perjalanan dihitung dengan pendekatan ”Metode Biaya Perjalanan” Travel cost method TCM merupakan metode yang biasa digunakan untuk memperkirakan nilai ekonomi suatu kawasan wisata. Pendekatan TCM didasarkan pada dua asumsi penting yaitu Gringalunas and Congar 1995 dalam Adrianto 2006: Asumsi 1 : Pengunjung menempuh perjalanan dengan satu tujuan yaitu mengunjungi sebuah tempat, dalam konteks model ini kawasan pulau-pulau kecil. Asumsi 2 : Pengunjung tidak mendapat manfaat tertentu selama perjalanan misalnyamanfaat berupa kepuasaan menikmati pemandangan selama perjalanan, kecuali manfaat ketika sampai di lokasi yang dituju Kepuasaan terhadap panorama pasir putih, laut yang bersih dan lain-lain. Apabila selama perjalanan pengunjung juga mendapatkan manfaat selain yang dari lokasi, maka manfaat perjalanan dan lokasi dianggap manfaat bersama, TCM diperoleh melalui penjumlahan dari total biaya perjalanan dari rumah ke tempat wisata. Analisis ini dilakukan untuk memperkirakan nilai rekreasi dari suatu lokasi wisata. Analisis kunjungan wisata pada penelitian ini menggunakan metode biaya perjalanan Travel Cost Method TCM yang dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excell dan Maple 12. Derived demand diperoleh dengan melakukan regresi pada variabel yang dinilai berpengaruh terhadap kunjungan. Pada umumya variabel yang dimasukkan adalah variabel yang memiliki pengaruh yang sangat kuat. Variabel yang paling berpengaruh adalah biaya perjalanan TC dan Pendapatan Y. Penentuan turunan permintaan kunjungan wisata diperoleh dengan melakukan regresi, persamaannya sebagai berikut : Ln V i = β + β 1 ln TC i + β 2 ln INCi + ln β 3 ln EDCi + β 4 lnAGEi...........................4 Keterangan : V i = tingkat kunjungan TC i = total biaya INC i = pendapatan pertahun EDCi= Pendidikan AGE i = umur.