Analisis Faktor Internal wisata bahari

47 C = Dukungan masyarakat terhadap kegiatan wisata bahari. D = Peran Pemerintah E = Sarana dan prasarana sebagai fasilitas bagi wisatawan F = Keterampilan penyedia jasa dan pengelola wisata. Tabel 3.11. Nilai Bobot Matrik IFE Internal Factor Evaluation FI A B C D E F Total Bobot A 2 2 2 3 3 12 0,20 B 2 1 1 2 3 9 0,15 C 3 3 2 3 3 14 0,23 D 2 3 2 2 2 11 0,18 E 2 1 1 2 2 8 0,13 F 1 1 1 2 2 7 0,11 Jumlah 61 1 Matriks IFE juga mampu memberikan gambaran tentang faktor strategis kekuatan dan kelemahan yang mempengaruhi kegiatan wisata bahari dengan melihat dari nilai bobot. Faktor kekuatan yang paling mempengaruhi dalam kegiatan wisata bahari Pulau Pramuka adalah Memiliki keunikan tersendiri yaitu keindahan alam bawah laut dengan nilai estetika serta adanya budidaya perikanan, penangkaran penyu dan kegiatan wisata bahari lainnya sebagai potensi dan daya tarik utama bagi wisatawan. dengan nilai bobot 0,20 dan nilai skor 0,79. Tabel 3.12 Matriks IFE Internal Factor Evaluation Kekuatan bobot rating skor 1. 2. 3. Memiliki keunikan tersendiri yaitu keindahan alam bawah laut dengan nilai estetika serta adanya budidaya perikanan, penangkaran penyu dan kegiatan wisata bahari lainnya sebagai potensi dan daya tarik utama bagi wisatawan. Sebagai salah satu tujuan wisata pulau dan panorama keindahan alam bawah laut yang letaknya dekat dengan ibukota Jakarta. Dukungan masyarakat terhadap kegiatan wisata bahari. 0,20 0,15 0,23 4 2 3 0,79 0,30 0,69 Kelemahan 1. 2. 3. Kurangnya peran Pemerintah Sarana dan prasarana sebagai fasilitas bagi wisatawan yang masih kurang memadai. Keterampilan penyedia jasa dan pengelola wisata yang masih terbatas. 0,18 0,13 0,11 1 3 2 0,18 0,39 0,23 Jumlah 1 2,57 48

3.7.2 Analisis Faktor Eksternal Wisata Bahari

Bobot yang diberikan pada faktor eksternal untuk menunjukkan seberapa besar tingkat kepentingan faktor strategis dalam mempengaruhi keberhasilan pengelolaan. Penentuan nilai bobot berkisar antara 1 sampai 3 A = Tingginya minat wisatawan berkunjung ke pulau untuk menikmati keindahan alam dan melakukan kegiatan wisata bahari. B = Meningkatnya ekonomi masyarakat C = Membuka bebagai macam lapangan usaha D = Terumbu karang mengalami kerusakan E = Terjadinya pencemaran lingkungan F = Konflik antar sektor Tabel 3.13 Nilai bobot Matrik EFE External Factor Evaluation FE A B C D E F Total Bobot A 2 2 2 2 2 10 0,17 B 2 2 1 2 3 10 0,17 C 2 2 1 2 1 8 0,13 D 2 3 3 2 3 13 0,22 E 2 2 2 2 3 11 0,18 F 2 1 3 1 1 8 0,13 Jumlah 60 1 Matriks EFE memberikan gambaran tentang faktor strategis peluang dan ancaman yang paling mempengaruhi kegiatan wisata bahari dengan melihat dari nilai bobot. Faktor peluang yang paling mempengaruhi dalam kegiatan wisata bahari Pulau Pramuka adalah Tingginya minat wisatawan berkunjung ke pulau untuk menikmati keindahan alam dengan nilai bobot 0,17 dan nilai skor 0,67. Sedangkan faktor strategis yang menjadi ancaman dari kegiatan wisata bahari Pulau Pramuka adalah terjadinya kerusakan kerumbu karang akibat adanya kegiatan wisata bahari, dengan nilai bobot 0,22 dan nilai skor 0,22 Tabel 3.14 Matriks EFE External Factor Evaluation Peluang bobot rating skor 1. 2. 3. Semakin meningkat kunjungan wisatawan ke pulau menikmati keindahan alam dan kegiatan wisata Meningkatnya ekonomi masyarakat Membuka bebagai macam lapangan usaha 0,17 0,17 0,13 4 2 3 0,67 0,33 0,40 Ancaman 1. 2. 3. Terumbu karang mengalami kerusakan Terjadinya pencemaran lingkungan Konflik antar sektor 0,22 0,18 0,13 1 2 3 0,22 0,37 0,40 Jumlah 1 2,38 49 Tabel 3.15 Matriks penentuan skor faktor strategis internal dan eksternal kawasan wisata bahari Pulau Pramuka dan Pulau Semak Daun Faktor Internal Bobot Rating Skor Faktor Eksternal Bobot Rating Skor S1 0,20 4 0,79 O1 0,17 4 0,67 S2 0,15 2 0,30 O2 0,17 2 0,33 S3 0,23 3 0,69 O3 0,13 3 0,40 W1 0,18 1 0,18 T1 0,22 1 0,22 W2 0,13 3 0,39 T2 0,18 2 0,37 W3 0,11 2 0,23 T3 0,13 3 0,40 Berdasarkan dari hasil analisis seperti tersebut diatas, maka disusunlah bentuk-bentuk arahan strategi dalam pengelolaan perairan dangkal untuk pengembangan kegiatan wisata bahari di Pulau Semak Daun dan Pulau Pramuka yang merupakan hasil kombinasi dari aspek internal dan eksternal. Tabel 3.16 Matrik SWOT Pengelolaan Pulau Semak Daun dan Pulau Pramuka Kekuatan : 1.Keindahan Alam 2.Dekat Ibukota Jakarta 3.Dukungan Masyarakat terhadap kegiatan wisata. Kelemahan : 1.Kurang peran pemerintah 2.sarana prasarana belum memadai. 3.Terbatasnya ketrampilan penyedia jasa dan pengelola wisata Peluang : 1. kunjungan wisatawan yang datang semakin meningkat. 2. Meningkatnya ekonomi masyarakat lokal 3. Membuka kesempatan lapangan usaha. Strategi SO “kekuatan dan peluang” 1. Pengelolaan wisata Bahari secara terpadu dan berkelanjutan untuk peningkatan ekonomi masyarakat lokal tanpa merusak lingkungan alam . Strategi WO “kelemahan - peluang” 1. Promosi Wisata dan memperbaiki sarana dan prasarana. 2. Meningkatkan keahlian dan kemampuan penyedia jasa dan pengelola dalam hal pelayanan wisatawan Ancaman : 1.Kerusakan terumbu karang 2.Pencemaran lingkungan 3.Konflik antar sektor Strategi ST “kekuatan dan Ancaman” 1. program konservasi alam lingkungan melibatkan peran serta masyarakat Strategi WT “kelemahan - Ancaman” 1. Menegakan peraturan dan memberikan sangsi untuk mecegah darnpak negatif dan pengrusakan lingkungan 2. Peningkatan kapasitas Kelembagaan dan pengembangan pola kemitraan