Analisis Faktor Eksternal Wisata Bahari

49 Tabel 3.15 Matriks penentuan skor faktor strategis internal dan eksternal kawasan wisata bahari Pulau Pramuka dan Pulau Semak Daun Faktor Internal Bobot Rating Skor Faktor Eksternal Bobot Rating Skor S1 0,20 4 0,79 O1 0,17 4 0,67 S2 0,15 2 0,30 O2 0,17 2 0,33 S3 0,23 3 0,69 O3 0,13 3 0,40 W1 0,18 1 0,18 T1 0,22 1 0,22 W2 0,13 3 0,39 T2 0,18 2 0,37 W3 0,11 2 0,23 T3 0,13 3 0,40 Berdasarkan dari hasil analisis seperti tersebut diatas, maka disusunlah bentuk-bentuk arahan strategi dalam pengelolaan perairan dangkal untuk pengembangan kegiatan wisata bahari di Pulau Semak Daun dan Pulau Pramuka yang merupakan hasil kombinasi dari aspek internal dan eksternal. Tabel 3.16 Matrik SWOT Pengelolaan Pulau Semak Daun dan Pulau Pramuka Kekuatan : 1.Keindahan Alam 2.Dekat Ibukota Jakarta 3.Dukungan Masyarakat terhadap kegiatan wisata. Kelemahan : 1.Kurang peran pemerintah 2.sarana prasarana belum memadai. 3.Terbatasnya ketrampilan penyedia jasa dan pengelola wisata Peluang : 1. kunjungan wisatawan yang datang semakin meningkat. 2. Meningkatnya ekonomi masyarakat lokal 3. Membuka kesempatan lapangan usaha. Strategi SO “kekuatan dan peluang” 1. Pengelolaan wisata Bahari secara terpadu dan berkelanjutan untuk peningkatan ekonomi masyarakat lokal tanpa merusak lingkungan alam . Strategi WO “kelemahan - peluang” 1. Promosi Wisata dan memperbaiki sarana dan prasarana. 2. Meningkatkan keahlian dan kemampuan penyedia jasa dan pengelola dalam hal pelayanan wisatawan Ancaman : 1.Kerusakan terumbu karang 2.Pencemaran lingkungan 3.Konflik antar sektor Strategi ST “kekuatan dan Ancaman” 1. program konservasi alam lingkungan melibatkan peran serta masyarakat Strategi WT “kelemahan - Ancaman” 1. Menegakan peraturan dan memberikan sangsi untuk mecegah darnpak negatif dan pengrusakan lingkungan 2. Peningkatan kapasitas Kelembagaan dan pengembangan pola kemitraan 50 Analisis SWOT menghasilkan 6 strategi yang perlu ditindaklanjuti dalam pengelolaan wisata bahari yang berkelanjutan bagi ekosistem terumbu karang di kawasan terumbu karang Pulau Semak Daun maupun peningkatan bagi ekonomi masyarakat Pulau Pramuka.

3.7.3 Alternatif Strategi Pengelolaan

Pemanfaatan sumberdaya di Pulau Semak Daun khususnya potensi perairan berupa terumbu karang dan ikan karang untuk pengembangan ekowisata bahari memerlukan stategi pengelolaan yang tepat agar tidak menimbulkan kerusakan ekosistem dengan mengkaji faktor ekologisnya. Penentuan strategi pengembangan kawasan ekowisata bahari dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Matrik SWOT disusun setelah dilakukan identifikasi dan analisis faktor strategis internal dan eksternal. Matriks SWOT bertujuan mendeskripsikan secara jelas peluang dan ancaman, yang disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan dari kawasan perairan Pulau Semak Daun dan Pulau Pramuka. Selain itu matriks SWOT juga bertujuan untuk menghasilkan alternatif strategis dalam pengelolaan kedua pulau tersebut dalam pengembangannya dengan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki. Sebagai bahan perbandingan di daerah lain yang menggunakan analisis SWOT dalam menentukan strategi pengelolaan kawasan adalah penelitian sebelumnya Yuswanto, 2012 yang berjudul “ Kerawanan dan Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujungnegoro- Roban Kabupaten Batang”. Berdasarkan hasil Analisis IFE dan EFE SWOT diperoleh alternatif kebijakan antara lain yaitu: Peningkatan koordinasi, kerjasama keterpaduan dalam forum pengelolaan di bidsng perikanan dan pariwisata di kawasan pesisir dan lautan secar terpadu masyarakat, swasta dan pemerintah, 2. Pengembangan jaringan kawasan konservasi laut secara terpadu untuk mendukung pengelolaan yang efektif dan berkelanjutan, 3. Pengembangan kegiatan ekowisata berbasis masyarakat lokal, 4. Peningkatan Dayadukung kawasan konservasi laut, 5. Penegakkan hukum peraturan perundang-undangan. Kesimpulan dari analisis SWOT adalah kawasan konservasi laut daerah Ujungnegoro-Roban mengalami kerawanan ekosistem terumbu karang, ekosistem mangrove, pencemaran, abrasi, akresi, sedimentasi, kegiatan perikanan yang tidak ramah lingkungan dan pembangunan PLTU batubara yang berpotensi mengancam keberlanjutan kawasan konservasi. Sehingga bentuk strategi alternatif pengelolaan kawasan konservasi laut daerah yang menunjang kegiatan kelautan dan perikanan adalah meningkatkan daya dukung kawasan sehingga mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas sumberdaya ikan dan mendukung fungsi kawasan untuk kegiatan ekowisata alam pesisir dan lautan. Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan di Pulau Pramuka dan Pulau Semak Daun terhadap wisatawan, swasta, masyarakat dan pemerintah diperoleh beberapa bentuk alternatif strategi pengelolaan. Penentuan prioritas dari strategi yang dihasilkan dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor yang saling terkait. Jumlah dari skor pembobotan menentukan peringkat prioritas strategi 51 dalam pengelolaan di Pulau Pramuka dan Pulau Semak Daun. Jumlah skor diperoleh dari penjumlahan semua skor dari setiap faktor-faktor strategis yang terkait. Peringkat akan ditentukan berdasarkan urutan jumlah skor terbesar sampai yang terkecil dari semua strategi yang ada. Penentuan prioritas alternatif strategi yang akan dijadikan sebagai kebijakan dalam pengelolaan kawasan perairan di Pulau Semak Daun dan Pulau Pramuka, dilakukan dengan penjumlahan nilai dari faktor SWOT yang saling berkaitan, kemudian ditentukan rangking Tabel 3.16. Altenatif strategi dengan jumlah skor tertinggi merupakan prioritas pertama, jumlah skor kedua tertinggi menjadi proiritas kedua, dan seterusnya. Strategi yang dihasilkan menjadi awal pengelolaan suatu kawasan yang akan direalisasikan dengan program-program penunjang. Tabel 3.17 Peringkat alternatif strategi pengelolaan Alternatf Strategi Keterkaitan Jumlah Skor Peringkat 1 2 3 4 Strategi S-O 1. Pengelolaan wisata Bahari secara terpadu dan berkelanjutan untuk peningkatan ekonomi masyarakat lokal tanpa merusak lingkungan alam . S1,S3,O1,O2,O3 2,88 1 Strategi W-O 1. Promosi Wisata dan memperbaiki sarana dan prasarana. 2. Meningkatkan keahlian dan kemampuan penyedia jasa dan pengelola dalam hal pelayanan wisatawan W1,W2,O1,O2,O3 W3,O1,O2 1,97 0,96 3 4 Strategi S-T 1. program konservasi alam lingkungan melibatkan peran serta masyarakat S1,S3,T1,T2,T3 2,46 2 Strategi W-T 1. Penguatan peraturan hukum dan melakukan kegiatan untuk mecegah darnpak negatif dan pengrusakan lingkungan 2. Peningkatan kapasitas kelembagaan dan pengembangan pola kemitraan W1,T1,T2 W1,W3,T3 0,76 0,81 6 5