PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
f. Instrumen Keuangan Lanjutan
f. F inancial Instruments
Continued
PSAK No.
60 mensyaratkan
pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan
yang memungkinkan
para pengguna
untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas
posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang
mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola
risiko-risiko tersebut.
PSAK No. 60 requires quantitative and qualitative disclosures in the financial statements that enable
users to evaluate the significance of financial instruments on the financial position and performance,
and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed
during the period and at the end of the reporting period and how the entity manages such risks.
Selain itu, PSAK No. 60 ini juga mengungkapkan tiga tingkat hirarki pengungkapan nilai wajar dan
mengharuskan entitas
untuk menyediakan
pengungkapan tambahan
mengenai keandalan
pengukuran nilai wajar. Sebagai tambahan, standar ini menjelaskan keharusan atas pengungkapan risiko
likuiditas.
In addition, PSAK No. 60 also revealed three levels of the fair value hierarchy disclosures and requires
entities to provide additional disclosures about fair value measurement reliability. In addition, this
standard describes the requirement for disclosure of liquidity risk.
Penerapan standar baru dan revisi akan berdampak pada pengungkapan, tapi tidak ada dampak yang
signifikan terhadap posisi keuangan atau kinerja Perusahaan dan Entitas Anak.
Application of new and revised standards will impact on the disclosure, but no significant impact on the
financial position or performance of the Company and Subsidiaries.
1 Aset Keuangan 1 Financial Assets
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 Revisi 2011 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang
diberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk
dijual. Perusahaan dan
Entitas Anak
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan
diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 Revised 2011 are classified as financial assets at fair
value through profit or loss FVTPL, held-to-maturity investments HTM, loans and receivables, or
available-for-sale AFS financial assets. the Company and Subsidiaries determines the classification of its
financial assets at initial recognition and, where allowed
and appropriate,
re-evaluates the
classification of the assets at each reporting date.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, dalam hal investasi yang tidak diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
Financial assets are initially recognized at fair value, in the case of investments not classified as at fair value
through profit or loss, fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition or
issuance of financial assets.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
f. Instrumen Keuangan Lanjutan
f. F inancial Instruments
Continued
1 Aset Keuangan Lanjutan
1 F inancial Assets Continued
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Lanjutan
Subsequent Measurement Continued
Aset Keuangan yang Dinilai pada Nilai Wajar
Melalui Laba atau Rugi
Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss FVTPL
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada saat
pengakuan awal sebagai kelompok ini. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset
derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss FVTPL when
the financial assets acquired for trading or designated upon initial recognition as FVTPL.
Financial assets are classified as held for trading if acquired for the purpose of selling or
repurchasing in the near future. Derivative assets are also classified as held for trading unless they
are designated as derivative assets effective hedging instruments.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk
diperdagangkan dan
aset keuangan
yang ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai
kelompok tersebut disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan
keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar
diakui dalam
laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian termasuk dividen
atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin
terjadi pada saat penjualan atau pelepasan lain.
Financial assets at FVTPL include financial assets held for trading and financial assets designated
upon initial recognition as FVTPL are presented in the consolidated statement of financial position
at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in the consolidated statement
of comprehensive income include dividends or interest earned on financial assets without
deducting transaction costs that may occur upon the sale or other disposal.
Invetasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Held-to-Maturity Investments
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan
dan Entitas Anak mempunyai maksud positip dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan
hingga jatuh tempo.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and maturity are classified
as held-to-maturity investments when the Company and Subsidiaries has the positive intention and
ability to hold them until maturity.
Setelah pengukuran awal, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif SBE.
After initial measurement, investments held to maturity are measured at amortized cost using the
effective interest method EIR.
Metode ini
menggunakan SBE
untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa
datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat
investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui
proses amortisasi.
This method uses the EIR for discounted estimated future cash receipts through the expected life of
the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are
recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the investments are
derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
f. Instrumen Keuangan Lanjutan
f. F inancial Instruments
Continued
1 Aset Keuangan Lanjutan
1 F inancial Assets Continued
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Lanjutan
Subsequent Measurement Continued
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and
have no quotations in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi dengan
menggunakan SBE.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat
pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai,
maupun melalui proses amortisasi.
After initial recognition, the financial assets are measured at amortized cost using the EIR. Gains
and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the
loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization
process.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Available-for-Sales AFS Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk
dijual atau
yang tidak
diklasifikasikan ke
dalam tiga
kategori sebelumnya. Aset keuangan ini diklasifikasikan
sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu
dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Available-for-sale AFS financial assets are non- derivative financial assets that are designated as
available-for-sale or are not classified into the three preceding categories. Financial assets are
classified as non-current assets unless the asset is intended to be released within twelve months from
the date of the consolidated statement of financial position.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar tanpa
dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain, dengan
keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut
dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan
nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui
dalam ekuitas harus diakui kelaporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai penyesuaian
reklasifikasi.
After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value without deducting
transaction costs that may occur when a sale or other disposal, with unrealized gains or losses
recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or
loss previously recognized in equity component until the financial asset is derecognized or until to
be determined impaired and at the same time the cumulative gain or loss previously recognized in
equity should be recognized to the consolidated statement
of comprehensive
income as
a reclassification adjustment.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
f. Instrumen Keuangan Lanjutan
f. F inancial Instruments
Continued
2 Liabilitas Keuangan
2 F inancial Liabilities
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 Revisi 2011 diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi hutang lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen
lindung nilai efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas
liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 Revised 2011 are classified as financial liabilities
measured at fair value through profit or loss FVTPL, financial liabilities that are measured at amortized
cost other payables and derivatives designated a s effective hedging instruments, which appropriate. The
Company
and Subsidiaries
determines the
classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak
diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar ditambah biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities are initially measured at fair value and in the case of financial liabilities not
classified as at fair value through profit or loss FVTPL, fair value plus transaction costs that are
directly attributable to the issuance of financial liabilities.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai
Wajar Melalui Laba Rugi
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh
untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai derivatif liabilitas instrumen
lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of
selling or repurchasing in the near future. Derivatives are also classified as held for trading
unless they are designated as derivative liabilities effective hedging instruments. Gains or losses on
liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan ditetapkan pada saat
pengakuan awal sebagai kelompok ini disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada
nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
Financial liabilities that are designated as financial liabilities at fair value through profit or loss
FVTPL include financial liabilities held for trading and designated upon initial recognition as
FVTPL are presented in the consolidated statement of financial position at fair value with gains or
losses from changes in fair value recognized in consolidated statement of comprehensive income.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
24
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
f. Instrumen Keuangan Lanjutan
f. F inancial Instruments
Continued
2 Liabilitas Keuangan Lanjutan
2 F inancial Liabilities Continued
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Lanjutan
Subsequent Measurement Continued
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya
Perolehan Diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode SBE.
After initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost using the EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode SBE dikurangi dengan
penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan
pokok. Perhitungan
tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada
saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya
yang merupakan
bagian yang
tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by using the EIR method less any allowance for impairment and
financing or principal reduction. The calculation takes into account any premium or discount on
acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest
rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat
liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the
liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
3 Saling Hapus Instrumen Keuangan
3 Offsetting of F inancial Instruments
Aset keuangan
dan liabilitas
keuangan disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan
terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the consolidated
statement of financial position if, and only if, there is a legal right to offset the carrying amount of financial
assets and financial liabilities and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the
asset and settle the liability simultaneously
4 Nilai Wajar Instrumen Keuangan
4 F air Value of F inancial Instruments
Nilai wajar
instrumen keuangan
yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang
terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis
pada akhir periode pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan
yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-
pihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lain.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is
determined by reference to their quoted prices in an active market at the close of business on the financial
position date without any deduction for transaction costs. For financial instruments with no active
market, fair value is determined using valuation techniques.
Such techniques may include the use of fair market transactions between the parties who understand and
are willing to arm’s length transactions, referring to
the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis
or other valuation models.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
25
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
f. Instrumen Keuangan Lanjutan
f. F inancial Instruments
Continued
5 Penurunan Nilai Aset Keuangan
5 Impairment of F inancial Assets
Perusahaan dan Entitas Anak pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat
bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.
The Company and Subsidiaries evaluates at the end of each reporting period whether there is objective
evidence that a financial asset or subsidiaries of financial assets has been impaired.
Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan
Diamortisasi
Financial Assets Measured at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara
individual atas penurunan nilai.
For loans and receivables carried at amortized cost, the
Company and
Subsidiaries determines
individually for impairment based on objective evidence of impairment exists.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan
akun penyisihan
dan jumlah
kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penghasilan bunga
selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat SBE
awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait,
dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistis dan
semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of
the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income is
recognized further at the carrying reduced value, based on the beginning EIR of the asset. Loans and
receivables, together with the associated allowance are written-off when there is no realistic possibility
of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company
and Subsidiaries.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian
penurunan nilai
aset keuangan
bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi
dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat
dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
If, in a subsequent period, the estimated value of the financial asset impairment loss increases or
decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the impairment loss
previously recognized increased or reduced by adjusting the allowance account. If future removal
can be recovered, the recovery amount is recognized in the consolidated statements of comprehensive
income.
Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual
Available-for-Sales AFS Financial Assets
Dalam hal
ini instrumen
ekuitas yang
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya
penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada
nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
In this case the equity instruments are classified as AFS financial assets, objective evidence of
impairment, including the significant or long-term decline in the fair value of the investment below its
acquisition cost.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
26
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
f. Instrumen Keuangan Lanjutan
f. F inancial Instruments
Continued
6 Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
6 Derecongnition of F inancial Assets and F inancial Liabilities
Aset Keuangan
F inancial Assets
Aset keuangan atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan serupa dihentikan pengakuannya pada saat: 1 hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau 2 Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer hak
kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk
membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak
ketiga dalam perjanjian
pass-through
; dan baik a Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau b Perusahaan dan Entitas Anak secara
substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah
mentransfer kendali atas aset tersebut.
Financial assets or whichever is appropriate, part of a financial asset or part of a group of similar financial
assets are derecognized when: 1 the contractual rights to receive the cash flows from the asset have
ceased to exist; or 2 the Company and Subsidiaries has transferred their contractual rights to receive the
cash flows from the financial asset or an obligation to pay the received cash flows in full without significant
delay to a third party in the pass-through; and either a the Company Subsidiaries has transferred
substantially all the risks and rewards of the assets, or b the Company Subsidiaries has neither
transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the
asset.
Liabilitas Keuangan
F inancial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan
atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when the liability is terminated or canceled or expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman
yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial
persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan
sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara
nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another financial liabilities from the same lender on
substantially different terms, or substantially modify the terms of a liability that currently exists, an
exchange or modification is treated as a derecognition of the initial liability and the recognition of a new
liability, and the difference between the carrying amount of each liability recognized in the consolidated
statement of comprehensive income.
7 Reklasifikasi Instrumen Keuangan
7 Reclassification of F inancial Instruments
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau
mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak
signifikan sebelum jatuh tempo lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Company and Subsidiaries does not classify financial assets as held-to-maturity investments, if in
the current year or during the two previous years, sold or reclassified as held to maturity investments in
amounts of more than an insignificant amount before maturity more than the insignificant amount compared
to the total value of investments held to maturity, except for sales or reclassifications that:
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
27
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
f. Instrumen Keuangan Lanjutan
f. F inancial Instruments
Continued
7 Reklasifikasi Instrumen Keuangan Lanjutan
7 Reclassification of F inancial Instruments
–
Continued
- dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana
perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan
tersebut;
- terjadi setelah Perusahaan dan Entitas Anak telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok
aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat; atau
- terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak, tidak berulang
dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan dan Entitas Anak.
-
done when the financial asset is approaching maturity or date of redemption in which changes in
interest rates will not significantly affect the fair value of the financial asset;
-
occurred after the Company and Subsidiaries has acquired substantially all of the principal amount of
the financial asset in accordance with the payment schedule or accelerated settlement; or
- associated with certain events that are beyond the control of the Company and Subsidiaries non-
recurring and could not have been reasonably anticipated by the Company and Subsidiaries.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual
dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap diakui dalam
komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau
kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Reclassification of financial assets held-to-maturity to available-for-sale is recorded at fair value. Unrealized
gains or losses are recognized in the equity until the financial asset is derecognized, and the cumulative
gain or loss previously recognized in equity should be recognized
in the
consolidated statements
of comprehensive income.
g. Kas dan Setara Kas
g. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua deposito yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted deposit with maturities of
three months or less from the da te of placement.
h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
h. Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 7 Revisi 2010, “Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi”.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 7 Revised
2010, “Related Party Disclosures”. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian
dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara
individual. PSAK ini juga memberikan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi
atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan,
dikendalikan bersama,
atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah
entitas berelasi dengan pemerintah.
This revised PSAK requires disclosure of relationships, transactions and balances related parties, including
commitments in the consolidated financial statements and separate financial statements of the parent entity
also applies to individual financial statements. The amendment also introduces an exemption from the
general related party disclosure requirements for transactions with government and entities that are
controlled,
jointly controlled
or significantly
influenced by the same Government as the reporting entity government related entities.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
28
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Lanjutan
h. Transactions with Related Parties
Continued
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan
entitas yang
menyiapkan laporan
keuangannya entitas pelapor. a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai
relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
iii personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
A related party is a person or entity related to the entity that is preparing its financial statements the
reporting entity. a. A person or a close member of that persons
family is related to the reporting entity if that person:
i has control or joint control over the reporting
entity; ii
has significant influence over the reporting entity; or
iii is a member of the key management personnel
of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal
berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
i entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Perusahaan dan Entitas Anak yang sama
artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas
lain.
ii satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain atau entitas
asosiasi atau
ventura bersama
yang merupakan anggota suatu Perusahaan dan
Entitas Anak, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya.
iii kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga. v entitas tersebut adalah suatu program
imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas lain
yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
pelapor adalah
entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor. vi entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a.
vii orang yang didentifikasikan dalam huruf a i memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas atau entitas induk dari entitas.
i the entity and the reporting entity are members
of the same Company and subsidiaries which means that each parent, subsidiary and fellow
subsidiary is related to the others.
ii one entity is an associate or joint venture of
the other entity or an associate or joint venture of a member of the Company and
subsidiary of which the other entity is a member.
iii both entities are joint ventures of the same
third party. iv
one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third
entity. v
the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the
reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself
such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi the entity is controlled or jointly controlled by
a person identified in a vii
a person identified in a 1 has significant influence over the entity or is a member of the
key management personnel of the entity or parent of the entity
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
29
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Lanjutan
h. Transactions with Related Parties
Continued
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by both parties, which terms may not be the same as other
transactions conducted by parties who are not related.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan
dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidaian yang relevan.
All transactions and balances with significant related parties, whether or not conducted with the terms and
conditions, as was done with the parties that have no relation to related parties, have been disclosed in the
relevant notes to the consolidated financial statements.
i. Persediaan
i. Inventory
Persediaan produk kimia dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto
lower of cost or net realizable value
dimana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang
weighted-average method
.
Inventories of chemical are stated at the lower of cost and net realizable value where the cost is determined
using the weighted average method.
Persediaan kapital
adalah persediaan
yang dikonsumsi atau digunakan sebagai komponen dari
konstruksi dan dikapitalisasi sebagai aset seperti tubular, well head dan packer. Persediaan berupa
suku cadang, bahan kimia dan bahan bakar diklasifikasikan ke dalam persediaan non-kapital
yang dikonsumsi dangan maksud untuk perbaikan dan pemeliharaan dari aset operasional atau untuk
penggunaan operasional. Biaya-biaya atas konsumsi persediaan ini dibebankan saat digunakan.
Capital inventories represent tubular, well head and packer that are consumed or used as components of
construction or capitalized as assets. Non-capital inventories represent spare-parts, chemicals and fuel
being consumed for the purpose of repair and maintenance of assets or used for operational use. The
costs of the consumed inventories are charged to operations.
Persediaan berupa tubular, well head dan packer dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode Pertama Masuk Pertama Keluar FIFO.
Cadangan persediaan barang usang dan atau lambat perputarannya didasarkan atas penelaahan kondisi
persediaan pada akhir tahun.
Inventories of tubular, well head and packer are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost
is determined using First In First Out FIFO method. Allowance for obsolete and or slow-moving inventories
is provided based on review of the condition inventories at the end of the year.
Penyisihan penurunan nilai pasar dan persediaan usang berdasarkan penelaahan berkala nilai realisasi
bersih dan kondisi fisik dari persediaan.
Allowance for
decline in
market value
and obsolescence of inventories based on periodic review
of net realizable values and the physical condition of its inventories.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
30
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
j. Biaya dibayar Dimuka
j. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
k. Aset Tetap
k. Property and Equipment
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 Revisi 2011, “Aset Tetap”. Selain itu,
Perusahaan dan Entitas Anak juga menerapkan ISAK No 25 2011,
“Hak Atas Tanah”.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 16
Revised 2011, “Property
, Plant
and Equipment”.
Besides, the Company and Subsidiaries also adapted
ISAK No.25 2011, “Land Right” Perusahaan dan Entitas Anak telah memilih model
biaya cost model sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
The Company and Subsidiaries has chosen the cost model for measurement of their property and
equipment.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi
akumulasi penyusutan.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
straight-line method
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Property and equipment are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed
using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun
Year
Gedung
Leasehold improvement
Peralatan dan perabot kantor Kendaraan
Peralatan lain 20
3 5
5 5
Building Leasehold improvement
Office furniture and fixtures Vehicle
Other equipment
Aset tetap Entitas Anak disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Property and equipment of Subsidiaries are depreciated using the declining balance method
based on the estimated economic benefits of property and equipment as follows:
Tahun
Year
Kelompok 1 50 Perlengkapan dan peralatan kantor
Kelompok 2 25 Fasilitas produksi
Peralatan produksi dan pengeboran 5
5 5
Category 150 Office furniture and fixture
Category 2 25 Production facilities
Production and drilling equipments
Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji ulang nilai residu, umur manfaat dan metode
penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
At the end of each financial year, management reviewed the residual values, useful lives and methods
of depreciation,
and if
appropriate, adjusted
prospectively.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada
saat terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya,
dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke Perusahaan dan Entitas Anak, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated statement of comprehensive income as
incurred; replacement or inspection costs are capitalized when incurred, and if it is probable future
economic benefits associated with the item will flow to the Company and Subsidiaries, and the cost of the
asset can be measured reliably.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
31
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
k. Aset Tetap Lanjutan
k. Property and Equipment
Continued
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of
the asset calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the
asset is included in the consolidated statement of comprehensive income in the year the asset is
derecognized.
l. Aset Minyak dan Gas Bumi
l. Oil and Gas Property
Entitas Anak menggunakan metode
full cost
dalam pencatatan aset minyak dan gas bumi. Berdasarkan
metode tersebut, seluruh biaya perolehan hak eksplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan
gas bumi, biaya overhead yang berhubungan langsung dikapitalisasi.
The Subsidiaries use full cost method in recording the assets of oil and gas. Based on these methods, the
entire cost of acquisition, exploration and development of oil and gas, directly related overhead costs, are
capitalized.
Biaya pengeboran sumur eksplorasi termasuk biaya pengeboran sumur tes stratigrafi tahap eksplorasi,
dikapitalisasi dan dicatat sebagai bagian dari aset sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan.
Jika ditemukan cadangan terbukti pada sumur, maka biaya-biaya pengeboran sumur yang dikapitalisasi
dicatat dalam aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait. Namun demikian, apabila usaha yang telah
dilakukan tidak berhasil, maka biaya tersebut dicatat sebagai beban.
The cost of drilling exploratory wells include costs of drilling at wells stratigraphy exploration stage, are
capitalized and recorded as part of the assets of wells, equipment and facilities in progress. If wells are
proven to conta in reserves, the costs of drilling wells capitalized as assets are recorded in wells, equipment
and related facilities. Otherwise, costs are recorded as an expense.
Biaya pengeboran sumur pengembangan dan sumur tes stratigrafi tahap pengembangan, platform,
perlengkapan sumur dan fasilitas produksi terkait, dikapitalisasi sebagai aset sumur, perlengkapan dan
fasilitas
dalam pengerjaan.
Biaya tersebut
dipindahkan ke aset sumur, perlengkapan dan fasilitas terkait pada saat pengeboran atau konstruksi
selesai.
The drilling cost of development wells and stratigraphy test development stage wells, platforms, well equipment
and related production facilities, are capitalized as asset of wells, equipment and facilities in progress. The
cost of assets are transferred to the wells, equipment and related facilities when the drilling or construction
is complete.
Penyusutan, deplesi dan amortisasi atas aset minyak dan gas bumi, kecuali untuk aset sumur,
perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan, dihitung dengan menggunakan metode satuan unit
produksi, dimana jumlah produksi kotor dibagi dengan cadangan yang telah terbukti dan telah
menghasilkan produksi kotor.
Depreciation, depletion and amortization of oil and gas assets except for the uncompleted wells equipment and
facilities is calculated using the unit production method, with gross production divided by the proven
and developed gross reserved.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
32
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
m. Investasi pada Perusahaan Asosiasi
m. Investment in Associate Company
Perusahaan menerapkan PSAK No. 15 Revisi 2009, “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini
mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode
akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri.
The Company applied PSAK No. 15 Revised 2009,
“Investments in Associates”. The revised PSAK is
prescribes accounting for investments in associates as to determination of significant influence, accounting
method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements.
Investasi Perusahaan pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Perusahaan asosiasi
adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan.
The Company’s investment in its associate is
accounted for using the equity method. An associate is an entity in which the Company has significant
influence.
Pengaruh signifikan dianggap terjadi apabila kepemilikan efektif Perusahaan memiliki 20
sampai 50. Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi
dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi
sejak tanggal akuisisi.
Significant influence is assumed to exist if the Company maintains of 20 to 50. Under the equity
method, the cost of investment is increased or
decreased by the Company’s share in net earnings or
losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas
asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi,
Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat
dipakai,
dalam laporan
perubahan ekuitas
konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai
hasil dari
transaksi-transaksi antara
Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan dalam entitas
asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income reflect the share of the results of operations of the
associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associate, the Company
recognizes its share of any changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statement of
changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and
the associate are eliminated to the extent of the interest in the associate.
Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas
investasi Perusahaan
dalam entitas
asosiasi. Perusahaan
menentukan pada
setiap tanggal
pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas
asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai
berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the
Company’s investment in its associate. The Company
determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate
is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between
the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in the
consolidated statements of comprehensive income.
Berdasarkan Perjanjian Kontrak Bantuan Teknis TAC yang disetujui oleh RPE, Entitas Anak,
dengan PERTAMINA, RPE mengoperasikan sebuah TAC di Tanjung Miring Timur, Sumatera Selatan.
BRK, Entitas Anak, juga mengadakan TAC dengan PERTAMINA,
dimana BRK
mengoperasikan sebuah TAC di Pendopo, Sumatera Selatan.
Based on Technical Assistance Contract TAC Agreement entered into between RPE, a subsidiary,
and PERTAMINA, RPE operates a TAC field in Tanjung Miring Timur, South Sumatera. BRK,
Subsidiary, also make TAC with PERTAMINA, in which BRK operates a TAC field in Pendopo, South
Sumatera.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
33
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
m. Investasi pada Perusahaan Asosiasi Lanjutan
m. Investment in Associate Company
Continued
RPE dan BRK memiliki dua akun terpisah, satu digunakan untuk RPE dan BRK sendiri dan yang
lainnya untuk TAC PERTAMINA. Seluruh transaksi yang terjadi antara RPE dan atau BRK dengan TAC
PERTAMINA akan dicatat secara akuntansi untuk kedua entitas. Pada catatan RPE dan BRK, transaksi-
transaksi tersebut dicatat sebagai Investasi di TAC PERTAMINA, sementara TAC PERTAMINA-RPE
dan TAC PERTAMINA-BRK mencatat sebagai Kontribusi Partisipasi.
RPE and BRK has two separate accounts, one used for RPE and BRK itself and the other for TAC
PERTAMINA. All transactions that occur between RPE and or BRK with TAC PERTAMINA are recorded
in the account of both entities. In RPE and BRK records, transactions are recorded as investment in
TAC PERTAMINA, while TAC PERTAMINA-RPE and TAC PERTAMINA BRK, recorded as a Contribution of
Participation.
Pada tanggal 20 Juni 2011, RPE melakukan pengalihan
participating interest
pada TAC
PERTAMINA kepada Goldwater TMT Pte Ltd.
On June 20, 2011, RPE transferred their participating interest at TAC PERTAMINA to Goldwater TMT Pte
Ltd.
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
n. Impairment of Non-F inancial Asset Values
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 48 Revis
i 2009, “Penurunan Nilai Aset” yang menggantikan PSAK No. 48 1998 “Penurunan
Nilai Aset”.
The Subsidiaries adopted PSAK No. 48 Revised 2009,
“Impairment of Assets” which replaces PSAK No. 48 1998, “Impairment of Assets”
.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian secara
tahunan penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi
jumlah terpulihkan aset tersebut.
At the end of each reporting period, the Company and Subsidiaries assesses whether there is any indication
that an asset may be impaired. If such indication exists or when annual impairment testing of an asset is
required, the Company and Subsidiaries estimate the recoverable amount of the assets.
Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari
nilai tercatatnya, nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar terpulihkan.Kerugian penurunan
nilai diakui segera dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Recoverable amount of an asset or cash-generating unit is the higher amount between the fair value less
costs to sell and value in use. If the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the
carrying amount should be reduced to their recoverable amount. Impairment losses are recognized
immediately in the consolidated statements of comprehensive income.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill
dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang
digunakan untuk
menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset
dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak
melebihi jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah
diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba
rugi.
Impairment losses recognized in prior periods for an asset other than goodwill is reversed only if there are
changes in the assumptions used to determine the recoverable amount of the asset since the last
impairment loss is recognized. In this case, the carrying amount of the asset is increased to the
recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed the
carrying amount, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior
years. Reversal of impairment loss is recognized as income.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
34
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Lanjutan
n. Impairment
of Non-F inancial
Asset Values
Continued
Penilaian dilakukan pada akhir setiap tahun pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa
rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin
tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi
dimaksud ditemukan,
maka entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam
tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan estimasi yang
digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously
recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have
decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized
impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the
assumptions used to determine the asset’s recoverable
amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya
maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah
diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan yang
dibebankan disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi,
dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor
exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment
loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the
consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge is
adjusted in future periods to allocate the asset’s
revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun pada tanggal 31 Desember dan ketika terdapat
suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill
ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK atau kelompok UPK dimana goodwill terkait.
Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi
penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada tahun berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually as at December 31 and when circumstances indicate that
the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the re coverable
amount of each CGU or subsidiaries of CGUs to which the goodwill relates. Where the recoverable
amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses
relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
o. Transaction and Balances in Foreign Currency
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 10 Revisi 2010, “Pengaruh Perubahan Kurs
Valuta Asing”.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 10
Revised 2010, “The Effects
of Changes in Foreign
Exchange Rates”. Standar revisi ini mengatur pengukuran dan
penyajian mata uang suatu entitas di mana pengukuran mata uang harus menggunakan mata
uang fungsional sementara penyajian mata uang dapat menggunakan mata uang selain mata uang
fungsional.
This revised standard sets up measurement and presentation currency of an entity in which the
measurement currency should use a functional currency as the presentation currency may use a
currency other than the functional currency.
Dalam menentukan mata uang fungsional, entitas mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut
In determining the functional currency of the entity to consider the following factors:
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
35
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
o. Transaki dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Lanjutan
o. Transaction and Balances in F oreign Currency
Continued
a. mata uang yang paling mempengaruhi harga jual untuk barang dan jasa, atau dari suatu negara
yang kekuatan persaingan dan perundang- undangannya sebagian besar menentukan harga
jual dari barang dan jasanya;
b. mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, material dan biaya-biaya lain dari
pengadaan barang atau jasa; c. mata uang yang mana dana dari aktivitas
pendanaan antara lain penerbitan instrumen utang dan ekuitas dihasilkan;
d. mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.
a. currency that most influences the selling price for
goods and services, or from a country whose competitive
forces and
legislation largely
determine the selling price of goods and services; b.
currency that most influences the cost of labor, material and other costs of the procurement of
goods or services; c.
the currency in which funds from financing activities i.e. issuing debt and equity instruments
are produced; d.
the currency in which receipts from operating activities are usually retained.
Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang fungsional dan mata
uang pelaporan, kecuali untuk BCI dan RPE menggunakan
mata uang
AS sebagaimana
dijelaskan dalam catatan 3b.
The Company and Subsidiaries using the Rupiah currency as the functional currency and the reporting
currency, except for BCI and RPE using US as explained in note 3b.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugi yang timbul
dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Transactions in foreign currencies are recorded into Rupiah using the exchange rate at the transactions
incurred. On the date of the statement of financial position, monetary assets and liabilities denominated
in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the middle rate set by Bank Indonesia on the last banking
day of the period. Gains or losses are credited or charged
to the
consolidated statement
of comprehensive income.
Kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
The exchange rates used are the middle exchange rate announced by Bank Indonesia, as follows:
31 Desember 2013 Rp 12.189 AS
December 31, 2013 IDR 12,189 US
31 Desember 2012 Rp 9.670 AS
December 31, 2012 IDR 9,670 US
p. Imbalan Kerja
p. Employee Benefit
Efektif tanggal 1 January 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 Revisi
2010, ”Imbalan Kerja”, yang menggantikan PSAK No. 24 Revisi 2004, ”Imbalan Kerja”.
Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 24 Revised 2010,
“Employee Benefits”, which superseded PSAK No. 24 Revised 2004, “Employee Benefits”.
Beban imbalan pasca kerja ditentukan menggunakan metode actuarial “
Projected Unit
Credit
”. Keuntungan atau kerugian akturial neto yang belum
diakui pada akhir tahun sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10 dari nilai wajar aset
program pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode
garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika
memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terutang pada program imbalan
pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak.
Post-employment defined benefits are determined using actuarial methods Projected Unit Credit. Net
actuarial gains or losses are not recognized at the end of the previous year exceeds the greater of the amount
of 10 of the fair value of plan assets at the date of statement of financial position. Gains or losses are
recognized on the basis of straight-line basis over the expected average remaining working lives of
employees is expected. Past service costs that occur when a defined benefit plan to introduce or change the
benefits payable on the existing defined rewards program, amortized over the period until the benefits
become vested.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
36
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban
q. Revenue and Expense Recognition
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 23 Revisi 2010, “Pendapatan”. PSAK revisi ini
mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan
mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta
memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak
terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 23
Revised 2010, “Revenue”. This revised PSAK
identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore,
revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain
types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria
on revenue recognition. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated
financial statements.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas
Anak dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang
diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak
Pertambahan Nilai “PPN”. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company
and Subsidiaries and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the
consideration received, excluding discounts, rebates
and Value Added Taxes “VAT”. The following
specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan diakui
bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya
dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of
the Company’s products is recognized when the
significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally
coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Revenue from sales is recognized when goods are delivered to customers.
Pendapatan yang dihasilkan dari jasa pengeboran diakui pada saat jasa telah diserahkandilakukan
kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan minyak
mentah danatau
gas bumi
diakui berdasarkan tingkat produksi dan dikirimkan ke
PERTAMINA. Pendapatan dari penjualan minyak diakui ketika minyak telah dikirim ke pelanggan.
Bagian laba atas kerja sama operasi diakui sebesar porsi hak kepemilikan dalam kerja sama operasi.
Revenue generated
from drilling
services is
recognized when services have been rendered performed to the customer. Revenue from sales of
crude oil and or gas is recognized based on production level and delivered to PERTAMINA.
Revenue from oil sales are recognized when the oil are delivered to the customer. The profit sharing in
the joint operation is recognized by the company’s
interest portion in the joint operation.
Berdasarkan Kontrak Bantuan Teknis TAC Entitas Anak dapat memulihkan seluruh biaya operasi yang
telah dikeluarkan berdasarkan dengan kriteria yang telah ditentukan dari PERTAMINA sebesar 65
pertahun dari jumlah
minyak mentah
yang diproduksi oleh Entitas Anak.
Based on the Technical Assistance Contract TAC the Subsidiaries may recover all operating costs have
been incurred in accordance with predetermined criteria of PERTAMINA as much as 65 per annum
of the amount of crude oil produced by the Subsidiaries.
Atas penggantian biaya yang diterima Entitas Anak dari PERTAMINA disajikan sebagai “Pemulihan
Biaya” dalam bagian pendapatan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Sedangkan biaya operasi yang belum dipulihkan di tahun berjalan dikapitalisasi sebagai “Biaya Yang
Dapat Dipulih kan” dan dapat dipulihkan pada tahun
berikutnya.
Cost recovery received by the Subsidiaries from
PERTAMINA presented as “Cost Recovery” in the
revenue section of the consolidated statement of comprehensive income. While unrecovered operating
cost are capi
talized as “Recoverable Cost” and shall
be recovered in succeeding years.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
37
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Lanjutan
q. Revenue and Expense Recognition
Continued
Beban operasi yang dapat dipulihkan pada tahun berjalan dan beban operasi tahun-tahun sebelumnya
yang telah
terpulihkan disajikan
sebagai “Pengeluaran Yang Terpulihkan” di laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dalam bagian beban pokok penjualan.
Operating cost can be recovered in current year and prior years
’
operating cost which have been
recovered are presented as “Recovered Expenditure”
in the cost of goods sold section in the consolidated statements of comprehensive income.
Beban diakui pada saat terjadinya
accrual basis
.
Expenses are recognized when incurred accrual basis.
r. Pajak Penghasilan
r. Income Tax
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 Revisi 2010, “Pajak Penghasilan”, yang
mengg antikan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak
Penghasilan”. PSAK revisi ini mensyaratkan Perusahaan
dan Entitas
Anak untuk
memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan penyelesaian jumlah
tercatat aset liabilitas masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan
transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. Penerapan standar
tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 46
Revised 2010, “Income Taxes”, which superseded PSAK No. 46, “Accounting For Income Taxes’. The
revised PSAK requires the Company and Subsidiaries to account for the future recovery settlement of the
carrying amout of assets liabilities that are recognized in the consolidated statements of financial
position, and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial
statements. The Adoption of this standard did not have material impact on the consolidated financial
statements.
Beban pajak berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang
bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan
liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa
mendatang,
seperti rugi
fiskal yang
dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan
manfaat pajak
tersebut dapat
direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu periode dialokasikan
pada operasi berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deffered tax
assets and liabilities are recognized for tempor ary differences between the financial and the tax bases of
assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carryover of unused tax
losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects
for the period are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are
directly charged or credited to stockholders’ equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode
saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut direalisasikan, berdasarkan tarif pajak dan undang-
undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian .
Deffered tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period when
the assets is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted at
the consolidated statements of financial position date.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saat
keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika Perusahaan mengajukan keberatan.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed
against by the Company when the result of the appeal is determined.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
38
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING Lanjutan
3. SUMMARY
OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING POLICIES
Continued
s. Laba Rugi Bersih per Saham
s. Earnings Loss per Share
Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba per
Saham ”, laba rugi bersih per saham dihitung
dengan membagi laba atau rugi bersih denqan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
selama tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 1.159.200.024 dan 1.159.200.000 saham pada tahun
2013 dan 2012.
In accordance with PSAK No. 56 on
“
Earnings per Share
”
, net income loss per share is calculated by dividing net profit or loss with number of weighted
average shares outstanding during the year which are of 1,159,200,024 and 1,159,200,000 shares in 2013
and 2012.
t. Tambahan Modal Disetor Bersih
t. Additional Paid-In Capital - Net
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi
dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat.
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are costs that occur in the context
of the
public offering
shares of
the Company to the public.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang pada bagian ekuitas sesuai dengan Peraturan
BAPEPAM mengenai pedoman penyajian laporan keuangan.
Stock issuance costs are presented as a deduction on the equity in accordance with BAPEPAM regulations
concerning financial
statement presentation
guidelines.
u. Informasi Segmen
u. Segment Information
Perusahaan dan Entitas Anak melaporkan informasi segmen yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas
terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi
The Company and Subsidiaries discloses segment information that will enable users of financial
statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages
and economic environments in which it operates.
Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari perusahaan yang:
a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama;
b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil
keputusan operasional
untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang
dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
An operating segment is a component of an entity: a.
that engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses including
revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same
entity;
b. whose operating results are reviewed regularly by
the entity’s chi
ef operating decision maker to make decision about resources to be allocated to
the segments and assess its performance; and
c. tersedia informasi
keuangan yang
dapat dipisahkan.
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan informasi keuangan yang
digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan
alokasi sumber daya yang dimilikinya.Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi
entitas legal di dalam Perusahaan dan Entitas Anak. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
c. for which discrete financial information is available.
Segment reporting made by the Company and Subsidiaries is based on the financial information used
by operating decision makers in eva luating operating segment performance and determining the allocation of
its resources. Segmentation based on the activity of each legal entity operating activities in the Company
and Subsidiaries. All transactions between segments are eliminated.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED F INANCIAL STATEMENTS Continued
As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
39
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING
4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIF ICANT
ACCOUNTING
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi
Judgment, Estimates and Assumotions
Penyusunan laporan
keuangan konsolidasian
mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang
dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun
pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.
The preparation of the consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and
assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of
contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could
result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in
future periods.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki
risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya
diungkapkan dibawah ini.
The key assumptions of the future and the other key source of uncertainty in estimation at the reporting date that have
a significant risk of material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities for the future period
described below.
Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saat laporan
keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat
perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam
asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Company and Subsidiaries base its estimates and assumptions on the parameters available at the time the
financial statements are prepared. Assumptions and situation concerning the future development may change
due to market changes or circumstances beyond the control of the Company and Subsidiaries. The changes are
reflected in the related assumptions as incurred.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian:
The following judgments, estimates and assumptions made by management in implementing accounting policies of the
Company and Subsidiaries have the most significant effect on the amount recognized in the consolidated financial
statements:
Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Determining Classification of F inancial Assets and F inancial Liabilities
Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55Revisi 2011
dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 3f dan Catatan 37.
The Company and Subsidiaries determine classification of certain assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by considering the definitions set forth in PSAK No. 55 Revised 2011 are met. Accordingly,
financial assets and financial liabilities are recognized in accordance
with the Company
and
Subsidiaries’
accounting policies as disclosed in the Note 3f and Note 37.
Menentukan mata uang fungsional
Determination of the functional currency
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen
telah membuat
pertimbangan dalam
penentuan mata uang fungsional dari Entitas Anak yang beroperasi diluar negeri, yang terpisah dari estimasi dan
asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan
konsolidasian
In the process of ap
plying the Company’s accounting
policies, management has made judgement on the determination of functional currency of the foreign
Subsidiaries, apart
from those
estimations and
assumptions which have the significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial
statements.