Desa Lau solu Pola Pemukiman dan Tata Lahan.

16

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1. Kabupaten Karo

Kabupaten Karo merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara, yang terletak pada jajaran Dataran Tinggi Bukit Barisan dan sebelah barat daya berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia serta merupakan daerah hulu sungai. Secara geografis Kabupaten Karo terletak pada koordinat 2050’ – 3019’ Lintang Utara dan 97055’ - 98038’ Bujur Timur. · Sebelah Utara : Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang · Sebelah Selatan : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir · Sebelah Barat : Provinsi Nangroe Aceh Darusalam · Sebelah Timur : Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun Kabupaten Karo mempunyai wilayah seluas 2.127,25 Km2 atau 2,97 dari luas Provinsi Sumatera Utara. Terdiri dari 17 kecamatan dan 262 desa. Wilayah yang terluas adalah Kecamatan Mardingding yakni 267,11 Km2 12,56 dari luas kabupaten, dan kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Berastagi seluas 30,5 Km2 1,43 dari luas kabupaten.

2.2. Desa Lau solu

Desa Lau Solu adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Mardinding. Jarak Desa Lau Solu ke Ibu Kota Kecamatan sejauh kurang lebih 6 Km, sedangkan jarak Desa Universitas Sumatera Utara 17 Lau Solu dari Ibu Kota Kabupaten sejauh 90 Km. Adapun batas-batas wilayah Desa Lau Solu sebagai berikut: Sebelah Utara : Desa Lau Mulgap Kec.Mardinding Sebelah Selatan : Desa Buluh Pancur Kec.Lau Baleng Sebelah Barat : Hutan deleng cengkeh Sebelah Timur : Desa Batu Nongkam Untuk sampai keDesa Lau Solu dapat menggunakan roda 4 Empat dan Roda 2 Dua. Angkutan yang digunakan di Desa Lau Solu adalah Angkutan umum seperti : BTN, Dalinta ras, Pinem, dll dan Kendaraan pribadi yakni roda 2 dan roda 4. Menurut cerita sebagian warga pemukiman di daerah ini, desa ini berdiri pada Tahun 1940-an pertama kali mendirikan rumah disini adalah Suku Karo. Masyarakat yang tinggal di Desa ini pada umumnya bekerja sebagai petani. Seiring maraknya perkembangan zaman banyak orang-orang mulai membangun rumah sebagai tempat tinggal dimana yang tinggal disana bukan lagi hanya Suku Karo akan tetapi sudah bercampur dengan suku lain, yang diakibatkan oleh perkawinan antara dua suku dan adanya pendatang dari luar desa dan menetap didesa Lau Solu. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka daerah pemukiman semakin banyak.Seiring berjalannya waktu dan akibat perkembangan zaman banyak dari warga ataupun pemuda dari Desa lau solu yang merantau dan mengejar pendidikan diluar desa Lau solu sehingga kurangnya tenaga kerja pertanian didesa tersebut. Disebabkan karena kurangnya tenaga kerja dilahan pertanian penduduk desa Lau Solu maka tenaga kerja mulai diambil dari luar daerah. Universitas Sumatera Utara 18

2.3. Pola Pemukiman dan Tata Lahan.

Desa Lau Solu merupakan Desa yang terdapat di dataran rendah yang rata-rata mencapai 282 dpl Di atas Permukaan Laut yang terdapat di Kec. Mardinding, Kab.Karo. Jarak antara kantor camat di Mardinding dengan Desa Lau Solu adalah ± 6 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor dan satu jam dengan jalan kaki. Jarak antara Ibu kota Kabupaten Karo adalah 90 km dan dapat ditempuh dengan roda empat dan roda dua selama 3 jam. Jika dari Ibu Kota Kabupaten yaitu Kaban Jahe, kita banyak melewati Desa dan Kecamatan yang kita lewati untuk sampai di Desa Lau Solu. Sebelum menemukan Desa Lau Solu, beberapa Desa kita lewati yaitu Desa Tanjung Gungung, Desa Bulu Pancur dan Desa rambah Tampu. Perjalanan selanjutnya akan melewati jembatan dan langsung akan menjumpai pemukiman Desa Lau Solu. Beberapa rumah pertama yang dijumpai terlihat semipermanen, sebagian lagi permanen dengan lantai semen, dinding setengah batu, setengah papan dan dicat berwarna terang, dan beratap seng yang sudah berwarna kecoklatan. Secara umum kondisi-kondisi rumah cenderung semi permanen. Perumahan penduduk di Desa Lau Solu umumnya saling berdekatan, sehingga masing-masing rumah saling berdekatan. Pada umumnya memiliki jendela samping atau belakang. Rumah di Desa Lau Solu ini dapat dibagi kedalam tiga bagian yaitu: rumah permanen, semi permanen, non permanen. Tiga bagian rumah penduduk akan dijelaskan di bawah ini : 1. Rumah Permanen Rumah permanen umumnya di Desa Lau Solu ini masih bisa dihitung, sebab yang punya dan menempati rumah permanen ini juga adalah orang-orang yang sudah lama tinggal di Desa Lau Solu dan mempunyai lahan pertanian milik sendiri serta memiliki Universitas Sumatera Utara 19 ekonomi dan mempunyai penghasilan yang baik. Rumah jenis ini sudah ada yang mempunyai kamar mandi sendiri tetapi ada juga yang tidak mempunyai kamar mandi sendiri dan harus kepemandian umum. Lantai rumah sudah ada terbuat dari keramik juga ada yang dari semen tidak lagi dari tanah yang dikeringkan, sedangkan jendela sudah dari kaca nako dan jeruji besi. 2. Rumah semi permanen Rumah semi permanen umumnya berukuran 3 x 4 meter, dan 5 x 4. Rumah ini jenisnya berbentuk setengah batu, berdindingkan papan dan berlantaikan semen dan atap rumah terbuat dari seng dan rumah sudah ada yang di cat maupun belum dicat dimana ada rumah yang sudah memiliki lantai keramik maupun menggunakan semen biasa sebagai lantai rumah mereka. Di ruangan ini semuanya terletak, baik yang tidak memiliki ruang kamar maupun yang memiliki ruang kamar yang seadanya. Rumah ini dimanfaatkan juga sebagai tempat berusaha seperti kedai kopi, rumah makan, warung dan lin-lain baik jualan nasi maupun jualan jajanan, rokok, keperluan untuk mandi dan mencuci. Ada juga yang menjadikan pekarangan rumahnya di jadikan tempat untuk meletakkan hasil pertanian yang baru dipanen maupun di jual. 3. Rumah non Permanen Sebagian tempat tinggal di Desa Lau Solu ini adalah non pemanen. Rumah yang dimaksud disini adalah rumah yang memiliki tata ruang dan bentuknya sangat memprihatinkan sebab mereka tinggal dirumah yang tidak layak untuk dihuni karena rumahnya sudah hampir tumbang dan udara kurang masuk kedalam rumah. Rata-rata ukuran tiap rumah non permanen ini terdiri dari 6 x 8 meter persegi dimana sebagian bangunan rumah itu terbuat dari papan yang diolah sendiri berbahan baku pohon durian dan pada umumnya memiliki lantai semen, Diruangan 8 x 6 meter ini Universitas Sumatera Utara 20 segalanya dimanfaatkan baik itu dari ruang tamu, ruang kamar maupun ruang keluarga juga ruang dapur. Di ruangan inilah mereka meletakkan seluruh barang yang dimilikinya baik dari barang elektronik seperti TV, VCD, Tape Recorder, hasil pertanian dan peralatan dapur mereka.

2.4. Demografi Penduduk Desa Lau Solu