56
Batang padi tersebut akan dibersihkan narsari dengan menggunakan tangan sampai benar-benar buah padi habis terlepas dari batangnya.
Tahap berikutnya adalah ngangin yaitu proses kedua untuk membersihkan padi dari sisa batang padi tersebut. Alat yang digunakan untuk membersihkan padi tersebut
adalah mesin pengangin, sebelum terdapat mesin tersebut biasanya para petani menggunakan dengan memanfaatkan angin, padi akan dimasukkan ke dalam sumpit yaitu
pandan yang sudah dianyam dan dijadikan tempat padi tersebut setelah itu sumpit diangkat diletakkan di kepala ketika angin datang dituangkan dengan menggunakan
tangan. Setelah padi selesai dibersihkan kemudian dikeringkan selama dua hari kemudian dimasukkan kedalam goni lalu diikat.
Bagi para petani yang jarak ladangnya jauh dari rumah, untuk mengangkut padi tersebut harus menggunakan transportasi. Adapun transportasi yang digunakan untuk
mengangkut padi dari ladang kerumah adalah dengan menggunakan sepeda motor mundak pemilik sawah akan meminta kepada orang yang memiliki se ped a mo t o r
untuk membawa padi tersebut kerumah dan memberikan upah sebesar Rp.10.000goni. dalam sekali trip mereka dapat membawa 5-6 goni. Padi akan dibawa ke rumah sebagian
akan dibawa ke pabrik padi mesin page untuk dijual kepada perpage-page yaitu orang yang membeli padi, dan sebagian lagi akan dibawa ke rumah
untuk dijadikan beras untuk kebutuhan sehari-hari.
3.7 Kedatangan Suku Alas
Pada saat ini, istilah upah tenaga gegeh hampir tidak pernah lagi di laksanakan didalam aktivitas aron. Aron yang terlihat pada saat ini banyak berbeda dari bentuk
aslinya, baik itu dalam hal jumlah kelompok aron, jam kerja, pembagian kerja,
Universitas Sumatera Utara
57
pembagian gaji, konsumsi, dan syarat-syarat menjadi peserta aron. Walaupun namanya masih tetap kelompok aron, tetapi pelaksanaanya sudah berbeda.
Misalnya, seseorang bertanya” ija juma aron kena sendah nande si anu?”,pada hal yang dimaksud disini adalah ngemo yaitu bekerja di ladang atau di sawah orang untuk
memperoleh uang. Pada saat ini kebanyakan orang mencari pekerjaan ngemo secara sendiri-sendiri dan ada juga membentuk kelompok aron si ngemo sendiri. Namun, cara
pembagian gaji diterima secara sendiri-sendiri dan jika salah satu peserta mengundurkan diri dari kelompok tersebut tidak ada yang melarang. Oleh karena itu, dengan sendirinya
mereka akan mencari tempat kerja emon di ladang maupun sawah orang lain yang membutuhkan tenaga kerja. Pekerjaan merupakan salah satu sarana untuk memenuhi
kebutuhan- kebutuhan hidup yang sangat essensial sekali dan pada hakekatnya setiap manusia mempunyai kebutuhan hidup yang bermacam ragamnya serta tidak terbatas
intensitasnya. Banyak cara digunakan dalam mensistematiskan kebutuhan hidup. melangsungkan hidupnya dibagi menjadi dua kategori yakni:
1. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang paling utama untuk mempertahankan
hidup seperti: makan, minum, pakaian, perumahan, kesehatan, dan pendidikan.
2. Kebutuhan Sekunder adalah kebutuhan yang dipergunakan untuk melengkapi
kebutuhan primer seperti: alat-alat dan perabot. Dalam pemenuhan kebutuhannya, apa yang telah dilakukan oleh para buruh
harian lepas aron Alas tidak memberikan hasil yang maksimum hal ini dapat dilihat dari kebutuhan primer mereka yang belum terpenuhi dan kondisi perumahan yang
masih seadanya.
Dengan bekerja mereka mengharapkan adanya peningkatan
Universitas Sumatera Utara
58
kesejahteraan kehidupan keluarganya, tetapi muncul kesenjangan antara harapan yang ingin dicapai dengan kenyataan yang mereka hadapi saat itu. Jadi untuk memenuhi
kebutuhan hidup terutama kebutuhan pangan maka para buruh harian lepas aron Alas ini menggunakan metode strategi adaptif untuk tetap survive dalam mengatasi
berbagai permasalahan yang melengkapi kehidupannya.
Strategi penanganan masalah ini pada dasarnya merupakan kemampuan segenap anggota keluarga dalam mengelola segenap aset yang dimilikinya. Dari
sekian banyak isu yang membahas fenomena sosial yang dialami sebagian besar penduduk dan masyarakat salah satunya yang dialami masyarakat. petani adalah golongan
masyarakat yang berprofesi sebagai buruh pertanian atau buruh harian lepas aron. Termasuk salah satu yang dimaksudkan yaitu kondisi kehidupan buruh harian lepas
aron.
3.8 Aron Suku Alas