45
ditinggalkan dan dilanjutkan besok. Pembagian   pekerjaan dilihat dari jenis pekerjaan yang dilakukan.
3.6. TAHAP – TAHAP KEGIATAN ARON DALAM MENGELOLA SAWAH
3.6.1 Penyemaian Bibit
Sebelum   proses   menanam   neldek   dilakukan,   sebelumnya   telah   dilakukan penyemaian  bibit  padi  di  suatu  sawah  tertentu  yang  disebut  dengan  ingan penemen.
Tempat   penyemaian  ini  dilakukan  di  sawah,   benih   yang disemai,   terlebih  dahulu direndam dalam air selama tiga hari biasanya direndam di kolam ikan dan di sungai.
Kemudian dikeringkan  dengan panas matahari selama satu hari dan ditutup dengan daun pisang supaya tidak dimakan burung. Setelah itu akan ditaburkan ketempat penyemaian
dan dibiarkan selama 35 hari.
Gbr. 1.1 ibu sulastri menanam bibit padi
Jenis bibit yang disemai adalah jenis bibit padi lokal dan jenis bibit padi unggul,
Universitas Sumatera Utara
46
adapun  jenis   bibit   padi  yang   lokal  adalah  padi  cantik   manis  page  cantek  manis sedangkan  jenis  bibit  padi  yang  unggul  adalah  padi  “cheserang”  dan padi Malaysia.
Bibit padi dapat diperoleh dari pemerintah  dan ada juga dari tetangga. Biasanya bibit yang diperoleh dari pemerintah adalah jenis bibit unggul, sedangkan bibit yang diperoleh
dari tetangga atau warga desa adalah jenis bibit padi lokal. Warga akan membeli kepada tetangganya dan ada juga yang meminjam dan dikembalikan pada saat panen tiba.
Ketika  berumur  dua  minggu,  bibit  padi  tersebut  diberi  pupuk  urea  sebagai perangsang  penghijauan  daun  sekaligus  untuk  menghindari  serangan  dari  semut  dan
belalang. Setelah itu  rumput-rumput yang ada sekitar pematang sawah dibersihkan dan siput-siput  cih gara yang terdapat di  sawah tersebut dibuang supaya bibit padi yang
sudah tumbuh tidak dimakan. Pekerjaan menyemai bibit dikerjaan oleh kaum perempuan.
Universitas Sumatera Utara
47
3.6.2. Membajak
Dalam pengolahan tanah ada beberapa cara yang digunakan oleh para petani. Adapun   tipe-tipe   tersebut   adalah   dengan   menggunakan  jetor mesin pembajak sawah,
cangkul   ergat-gat,  membajak   nenggala,   dan  ngerbo.   Pengolahan  tanah  yang dilakukan  dengan  cara menggunakan jetor dikerjakan oleh satu orang, biaya jetor dalam
satu hari adalah sebesar Rp. 100.000. Waktu yang diperlukan membajak dengan  jetor untuk  sawah  seluas  1ha adalah   selama   dua   hari.   Makanan   dan   minuman   disediakan
oleh   pemilik   sawah. Mesin jetor  dapat di sewa kepada warga, jumlah jetor  yang terdapat ada sebanyak enam buah.
Gbr. 1.3 Membajak sawah dengan traktor
Tipe  yang  kedua  adalah  dengan  menggunakan  cangkul  yang  disebut  dengan ergat-gat  yaitu  proses membalikkan lapisan tanah dengan mengunakan cangkul yang
bertujuan untuk menggemburkan tanah. Disamping itu pekerjaan ini juga bertujuan untuk meratakan permukaan tanah, dimana pada permukaan yang lebih tinggi dipindahkan pada
Universitas Sumatera Utara
48
permukaan yang  lebih rendah. Pekerjaan ini dilakukan  dengan cara berbaris sejajar dengan menghadap ujung sawah. Kemudian  serentak, mereka mengangkat cangkulnya,
lalu mengayunkannya dan   menghujamkannya ke tanah sedalam mungkin. Secara serentak pula mereka mengangkat atau menarik cangkul ke atas, sehingga tanah terangkat sepanjang
satu  atau  dua  meter  dan  selebar  mata  cangkul.  Kemudian  tanah  tersebut dibalikkan dengan lapisan yang di bawah menjadi ke atas, lalu diratakan. Selanjutnya secara
serentak mereka mundur selangkah dan mengulangi perbuatan yang sama seperti sebelumnya. Demikian seterusnya sampai mereka menyentuh ujung petak sawah yang
lain.   Pekerjaan   ergat-ergat   tersebut dikerjakan   oleh   perempuan   jumlah   pekerja tergantung luas sawah dan ditentukan oleh pemilik sawah  itu sendiri.
Selain   menggunakan  jetor   dan   cangkul,   dalam   mengolah   tanah,   dapat   juga dilakukan dengan tenaga hewan yaitu kerbau nenggala. Tujuan  nenggala  tersebut adalah
untuk  membalikkan lapisan tanah supaya lebih gembur dan subur. Pekerjaan nenggala dilakukan oleh kaum laki-laki. Gaji  penenggala  dalam satu hari adalah sebesar Rp.
50.000, makanan dan minuman disediakan oleh pemilik sawah puna juma. Selain menggunakan jetor, cangkul, tenggala  petani  juga  menggunakan  tenaga kerbau  yang
disebut  dengan  ngerbo. Jumlah  kerbau  yang  dibutuhkan  dalam  ngerbo tersebut  adalah  sebanyak  10-15
ekor  kerbau  atau  satu  gembalaan  sada  permakan. Sebelum  ngerbo  dilakukan sawah sudah terlebih dahulu diberi air supaya lebih mudah untuk dibajak dierbo.  Ketika
kerbau-kerbau tersebut dierbokan pemilik kerbau juga ikut dari  belakang  yang  menjaga supaya  tetap  terarah  cara  kerja  kerbau-kerbau  tersebut, pekerjaan ini dilakukan oleh
kaum laki-laki yaitu pemilik kerbau itu sendiri. Biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan tenaga hewan adalah sebesar Rp. 70.000 hari.
Universitas Sumatera Utara
49
Gbr 1.4. Membajak sawah dengan kerbau
3.6.3. Napsapi Membersihkan Dinding Pematang Sawah
Setelah tahap pembajakan selesai dikerjakan maka langkah selanjutnya adalah napsapi  yaitu  membersihkan dinding pematang sawah dengan menggunakan cangkul.
Rumput  yang tumbuh di  dinding pematang sawah akan dicangkul lalu dinjak supaya menjadi rata. Adapun pekerjaan ini  dilakukan supaya tidak mengganggu pertumbuhan
tanaman padi nantinya. Pekerjaan tersebut dapat dilakukan oleh kaum laki-laki dan kaum perempuan. Jumlah peserta aron  yang dibutuhkan adalah sebanyak lima orang. Untuk
menyelesaikan pekerjaan napsapi  membutuhkan waktu selama dua hari, jika dalam satu hari pekerjaan belum selesai pemilik sawah akan menambah orang untuk mengerjakan
sawah tersebut. Selain menggunakan cangkul untuk meyelesaikan pekerjaan napsapi tersebut dapat menggunakan mesin  babat. Pekerjaan napsapi  dikerjakan oleh satu orang.
Upah untuk menyewa mesin babat tersebut yaitu sebesar Rp. 60.000 hari Setelah selesai napsapi proses ngelucak pemerataan tanah dilakukan, selanjutnya
adalah proses  menanam  atau  disebut  dengan  neldek.  Pekerjaan menanam neldek dikerjakan sebanyak sepuluh orang  dan dikerjakan oleh kaum perempuan ibu-ibu dan
anak gadis singuda-nguda dimana cara bekerja perempuan lebih rapi dalam mengerjakan pekerjaan menanam ini. Seperti ketelitian dalam hal mengatur jarak-jarak tanaman
Universitas Sumatera Utara
50
sehingga  dapat teratur. Sehari   sebelum   proses   penanaman   dilakukan,   pekerjaan   dilakukan   adalah
mencabut bibit yang sudah disemaikan sebelumnya selama tiga puluh hari. Mencabut bibit harus  dilakukan dengan hati-hati supaya tidak terputus tidak boleh sembarangan
oleh karena itu biasanya dikerjakan oleh pemilik sawah sendiri puna juma dan dibantu oleh seseorang yang dianggap ahli dalam hal tersebut.
Setelah  bibit  padi  dicabut  dari  tempat  penyemaian  maka  diikat  dengan  karet supaya kelihatan rapi dan mudah untuk dibagikan ngelai. Ketika sudah selesai dicabut
maka bibit akan dibagikan disetiap petak sawah. Pekerjaan membagikan bibit seneme dilakukan  oleh  pemilik  sawah  dengan  menggunakan  ember,  semua  bibit  yang  sudah
selesai  diikat   akan  dimasukkan  ke dalam  ember   besar supaya lebih mudah untuk membagikan bibit tersebut.
Jumlah bibit yang dibagikan di setiap petak tergantung lebar barisan petak sawah. Setelah   bibit   tersebut   selesai   dibagikan   disetiap   petak   sawah,   selanjutnya
dilakukan tahap menanam neldek, pekerjaan tersebut dilakuka n dengan berbaris, setiap satu petak sawah dikerjakan oleh dua orang dan ada juga tiga orang apabila lebar petak
sawah  lebih  luas.  Bibit  yang  akan  ditanam  akan  ditancapkan  ijukjukken  ke  dalam lumpur dengan menggunakan tangan kanan secara beraturan  sesuai dengan jarak yang
sudah ditentukan sebelumnya, sedangkan tangan kiri memegang bibit. Pada  saat proses menanam  sedang  berlangsung  pemilik  sawah  selalu  bersiap-
siap  untuk  membagikan bibit,  supaya  mereka  yang  menanam  tidak  terhambat  untuk bekerja  begitu  seterusnya sampai proses menanam selesai dilakukan. Setelah  proses
penanaman  selesai  dilakukan  maka  saluran  air  yang  mengaliri sawah akan ditutup ikerahi  selama satu minggu untuk menjaga serangan dari siput  cih gara. Apabila
Universitas Sumatera Utara
51
beberapa batang padi-padi yang sudah ditanam mati karena dimakan oleh siput  maka pemilik sawah menanam  kembali dari sisa bibit yang tertinggal atau biasa disebut
dengan  ngerumpat page. Setelah proses ngerumpat  padi  menyisip  padi   yang tidak tumbuh   dilakukan,  maka  pekerjaan   berikutnya   adalah   membersihkan  tempat
penyemaian agar ditanami kembali dengan padi. Jika bibit-bibit padi tersebut tidak cukup maka pemilik sawah akan meminta
kepada orang lain seperti saudara atau pun tetangga yang juga sedang melakukan proses penanaman neldek  yang memiliki jenis padi yang sama. Diantara beberapa petak sawah
yang dimiliki oleh petani, biasanya dua petak akan ditanami  dengan  ketan  page pulut untuk  dijadikan  makanan sebagai  persediaan  kerja tahun,  seperti  cimpa  yang terbuat dari
tepung dan ketan, sekitar tahun 70-an makanan ini disajikan ketika sedang proses menanam berlangsung  neldek. Pada saat sekarang ini makanan seperti itu sudah jarang
dijumpai adapun makanan yang disajikan adalah berupa roti yang dibeli dari warung, roti ini akan dibagikan oleh pemilik  setelah selesai bekerja.
3.6.4 . Pemupukan
Setelah   proses   menanam   selesai   dilakukan,   tiga   hari   kemudian   dilakukan pemberian  pupuk terhadap padi yang sudah selesai ditanam atau disebut juga dengan
pupuk sipemena.  Adapun  jenis  pupuk  yang  dipakai  oleh  warga  adalah  NPK  yang berfungsi sebagai perangsang batang, daun dan buah, yang kedua adalah pupuk TSP
yang berfungsi merangsang pertumbuhan akar serabut dan perangsang buah, yang ketiga adalah pupuk urea yang berfungsi untuk perangsang penghijauan daun.
Pupuk dapat diperoleh dari toko pupuk dan  dapat juga diperoleh dari pemerintah
Universitas Sumatera Utara
52
yaitu  pupuk  subsidi  seperti  pupuk  Urea.  Sebelum  pupuk  ditaburkan,  terlebih  dahulu dicampur dengan jenis pupuk yang dipakai kemudian diaduk, setelah itu dimasukkan ke
dalam ember sebagi tempat untuk menabur pupuk tersebut. Setelah pupuk selesai ditabur sawah  akan  dikeringkan  selama  satu  minggu  supaya  pupuk  tersebut  dapat  meresap
kedalam batang padi. Pemakaian pupuk dilakukan tergantung dengan luas sawah warga.
3.6.5 Ngeroro Menyiangi
Setelah Padi berumur satu bulan padi-padi akan dibersihkan disebut dengan ngeroro  yaitu  membersihkan  tumbuh-tumbuhan  pengganggu  yang  ada  di  sekitar  padi.
Tumbuhan  yang hidup berada disekitar padi disebut page-page  yang menyerupai tumbuhan padi dan rumput lainnya yang diantara batang padi tersebut. Pekerjaan ini
dilakukan adalah untuk merawat tanaman utama yaitu padi dari tumbuh-tumbuhan yang tumbuh  di  sekitarnya. Pekerjaan ini dilakukan sekali dalam satu musim tanam sekali
erbuat. Pekerjaan menyiangi ini dilakukan oleh kaum perempuan baik itu para ibu-ibu
pernanden   maupun   anak  gadis   singuda-nguda,   membersihkan   rumput   ini   tidak menggunakan alat cukup dengan tangan saja yaitu dengan menggunakan jari-jari tangan.
Kesepuluh  jari-jari  tangan  tersebut  akan  mencabuti  rumput  yang  tumbuh  di  sekitar tanaman padi tersebut lalu memijak ke dalam tanah hingga tidak kelihatan lagi. Pekerjaan
akan  dimulai  dari  sudut   sawah  sampai  ujung   sawah  dan  untuk   satu   petak   sawah dikerjakan oleh dua orang.
Universitas Sumatera Utara
53
3.6.6  Penyemprotan “ Pestisida” Mompa Page
Ketika   padi   mulai   berbulir   beltek   padi   akan   disemprot   dengan   pestisida, penyemprotan dilakukan sebanyak dua kali yang pertama ketika padi sudah berumur dua
bulan  beltek  untuk mencegah dari penyakit seperti daun padi yang kekuning-kuningan dan yang kedua setelah dua minggu kemudian untuk mencegah hama dan pengaruh cuaca
yang dapat merusak padi. Adapun pestisida yang dipakai adalah “Decis”  berfungsi untuk membasmi walangsangit, “venval”  berfungsi untuk membasmi ulat, “marshal”  berfungsi
untuk membunuh  kutu-kutu,”   scor”   dari “antracol” berfungsi   untuk   mencegah   jamur. Pada saat ini kebanyakan petani meggunakan pestisida dari pada pupuk kandang
disebabkan karena, pestisida cara kerjanya lebih cepat dari pada pupuk kandang yang memakan waktu yang lama dan persediaannya juga terbatas .
Banyaknya pemakaian pestisida yang dilakukan
oleh masyarakat desa
disebut  piga pompa tergantung luas sawah warga. Penyemprotan dilakukan pada saat musim kemarau supaya obat semprot dapat meresap ke dalam batang padi. Setelah
pestisida dimasukkan kedalam alat semprot kemudian dicampur dengan air secukupnya lalu   diaduk   dengan   kayu   kecil   pegalah.   Untuk   melakukan   penyemprotan   harus
menggunakan  masker  supaya   aroma  obat  semprot  tersebut  tidak   langsung  tercium, kemudian   alat   semprot   tersebut   akan   digendong   untuk   melakukan   penyemprotan.
Penyemprotan tersebut dilakukan oleh pemilik sawah itu sendiri dan  menyuruh orang lain. Upah yang diterima tergantung berapa kali semprot piga mompa dan dihitung
berdasarkan   jumlah  penyemprotan   yang   dilakukan,   upah  untuk   satu   pompa   adalah Rp.5.000.
Universitas Sumatera Utara
54
3.6.7 Muro  Menghalau Burung
Setelah padi mulai menguning dan merunduk pemilik sawah puna juma akan membuat  penghalau  burung  pemuron  dengan cara membuat pengkalaki  atau  belobo
yaitu potongan-potongan  bambu kecil dengan panjang lima meter kemudian potongan- potongan bambu tersebut ditancapkan di beberapa sudut pematang sawah dan dibagian
atas  bambu  tersebut  digantung  kaleng-kaleng  susu  yang  diisi  dengan  batu-batu  kecil kemudian diikat dengan tali plastik lalu dihubungkan ke sapo  atau gubuk  sebagai pos
penjaga, ketika burung datang pemilik sawah cukup dengan menyentak tali yang sudah diikat kaleng-kaleng susu tersebut akan bersuara.
Selain itu para petani akan membersihkan di sekitar sawah seperti parit-parit, di sekitar rumpunan bambu hal ini dilakukan untuk mencegah hama tikus. Oleh karena itu
setiap sore sekitar pukul 18.00 Wib petani akan mengumpulkan semak-semak yang sudah mengering  yang  berada  di  dekat  sawah  kemudian  dibakar.  Hal  ini  bertujuan  untuk
mengusir tikus. Selain itu untuk mengusir tikus petani meletakkan racun disetiap petak sawah ditempat tertentu yang dianggap tikus sering lewat dari situ. Racun tersebut terbuat
dari padi yang dicampur dengan racun kemudian dimasak  sebentar lalu dikeringkan, setelah sore racun tersebut diletakkan secara menyebar.
3.6.8 Proses Memotong Nabi
Tahap  berikutnya  adalah  memotong  atau  nabi,  ketika  padi  sudah  berumur seratus hari maka padi sudah dapat dipotong sabi. Pekerjaan pertama yang dilakukan
adalah menyediakan tempat pengumpulan padi  lukuten, lukuten tersebut bisa dibuat di sawah dan ada juga di luar yaitu, halaman sapo  atau dangau. Alat-alat yang dibutuhkan
Universitas Sumatera Utara
55
dalam proses panen tersebut adalah sabit sabi-sabi  sebagai alat untuk memotong dan goni plastik untuk tempat  batang padi yang  sudah dipotong. Pada  proses memotong
tersebut ada dua pembagian kerja yaitu orang – orang yang akan memotong padi sinabi dan orang yang a kan mengangkat kumpulan padi singangkat  yang sudah dimasukkan
kedalam goni. Untuk melakukan proses pemotongan dikerjakan oleh sekitar sepuluh orang dan
pekerjaan  tersebut  dilakukan  oleh  perempuan.  Pekerjaan  memotong  nabi  dilakukan pada musim kemarau,  supaya padi tidak rusak karena apabila musim hujan padi bisa
berbau dan hitam yang dapat  mengurangi harga. Memotong padi tersebut dilakukan
secara bersama-sama dan berbaris menghadap ke depan dan setiap orang wajib membawa goni dari gubuk atau pondok sapo  yang sudah disediakan oleh pemilik sawah. Setelah
itu  si   ngangkat   orang   yang   mengangkat   kumpulan  padi  akan  bersiap-siap  untuk mengangkat  kumpulan padi dan menuangkan ke dalam lukuten  yaitu tempat
pengumpulan padi.
3.6.9 Ngerik
Setelah pekerjaan memotong nabi  selesai dilakukan maka selanjutnya adalah proses  ngerik   yaitu  memisahkan  buah  dari  batangnya.  Alat   yang  digunakan  untuk
memisahkan buah dari  batangnya dilakukan dengan menggunakan mesin yang disebut dengan  comben. M enggunakan  comben   di butuhkan   tiga   orang   ditambah dengan
pemilik sawah puna juma. Adapun pekerjaan yang dilakukan adalah dua orang akan mengambil kumpulan padi tersebut dengan menggunakan garpu  yaitu menyerupai
cangkul yang mempunyai gerigi yang tajam satu orang memasukkan ke dalam mesin dan dua orang lagi membersihkan sisa-sisa padi dari batangnya setelah melalui proses mesin.
Universitas Sumatera Utara
56
Batang padi  tersebut akan dibersihkan narsari  dengan menggunakan tangan   sampai benar-benar buah  padi habis terlepas dari batangnya.
Tahap berikutnya adalah ngangin  yaitu proses kedua untuk membersihkan padi dari sisa batang  padi tersebut. Alat yang digunakan untuk membersihkan padi tersebut
adalah   mesin   pengangin,   sebelum   terdapat   mesin   tersebut   biasanya   para   petani menggunakan dengan memanfaatkan angin, padi akan dimasukkan ke dalam sumpit  yaitu
pandan  yang  sudah  dianyam  dan  dijadikan  tempat  padi  tersebut  setelah  itu  sumpit diangkat  diletakkan  di  kepala  ketika  angin  datang  dituangkan  dengan  menggunakan
tangan. Setelah padi selesai dibersihkan kemudian dikeringkan selama dua hari kemudian dimasukkan kedalam goni lalu diikat.
Bagi para petani yang jarak ladangnya jauh dari rumah, untuk mengangkut padi tersebut harus  menggunakan transportasi. Adapun transportasi yang digunakan untuk
mengangkut   padi  dari   ladang  kerumah  adalah  dengan  menggunakan  sepeda motor mundak  pemilik sawah akan meminta kepada orang yang  memiliki se ped a mo t o r
untuk membawa padi tersebut kerumah dan memberikan upah sebesar Rp.10.000goni. dalam sekali trip mereka dapat membawa 5-6 goni.  Padi akan dibawa ke rumah sebagian
akan dibawa ke pabrik padi mesin page untuk dijual kepada perpage-page yaitu orang   yang   membeli  padi,  dan  sebagian  lagi  akan  dibawa  ke  rumah
untuk dijadikan beras untuk kebutuhan sehari-hari.
3.7  Kedatangan Suku Alas