27
c. Sarana Ibadah
Sarana Ibadah yang ada di Desa Lau Solu yaitu Gereja dan Mesjid. Gereja digunakan umat kristiani digunakan sebagai tempat beribah dan pemberkatan sedangkan,
Mesjid yang ada digunakan buat umat muslim untuk melakukan shalat lima waktu. Sedangkan Mushola yang ada digunakan untuk melakukan pengajian
Tabel 2.6. Fasilitas Tempat Ibadah Berdasarkan Tempat Ibadah dan Jumlah Unit di Desa Lau Solu Kec.Mardinding Tahun 2012.
No Tempat Ibadah
Jumlah Unit
1 Masjid 1
2 Mushola 1
3 Gereja Kristen
Protestan 4
4 Gereja Kristen
Katolik -
5 Wihara -
6 Pura -
Jumlah 6
Sumber: Kantor Kepala desa Lau Solu 2012.
d. Sarana Umum
Sarana MCK mandi, Cuci, Kakus yang ada adalah berupa kamar mandi umum milik warga. Kamar mandi ini terdapat di pinggir Desa, dan jika ingin menggunakan
fasilitas ini tidak dipungut bayaran ataupun gratis. Akan tetapi sewaktu kita menggunakan MCK maka harus bersikap menahan rasa malu karena kita bergabung dengan masyarakat
yang ingin mandi.
Universitas Sumatera Utara
28
Pada umumnya penduduk setempat telah bergama karena baggi mereka agama itu penting sebagai patokan untuk menjalankan kehidupannya. Tempat Ibadah merupakan
salah satu fasilitas umum yang ada di Desa Lau Solu. Tempat Ibadah yang lebih banyak dijumpai di Desa Lau Solu adalah gereja sebagai tempat ibadah untuk yang beragama
Kristen yakni ada 4 Empat buah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.8 di
atas.
e. Sarana pendidikan
Fasilitas pendidikan yang ada di Desa Lau Solu. Terdiri dari SD, SLTP, dan SMA. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2.9 sebagai berikut:
Tabel 2.7. Fasilitas Pendidikan Berdasarkan Jenis Fasilitas Pendidikan dan Jumlah Unit Di Desa Lau Solu Kec.Mardinding Tahun 2012.
No Jenis Fasilitas Pendidikan Jumlah
Unit 1 SMA
- 2 SLTP
1 3 SD
1 4 TK
- Jumlah 2
Sumber: Kantor Kepala Desa Lau Solu 2012.
2.5. Kelembagaan di Desa Lau Solu
Kelembagaan atau organisasi yang ada di Desa Lau Solu bermacam-macam, ada yang berupa lembaga Agama, lembaga Sosial, Lembaga adat, dan Lembaga Pemerintahan.
Adapun fungsi – fungsi dan tugas pada pemerintahan desa yakni :
Universitas Sumatera Utara
29
1.Kepala Desa
Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Akan tetapi lembaga atau perangkat – perangkat yang
berada di Desa Lau Solu tidak berfungsi semestinya, dan kantor kepala Desa jarang dipakai begitu juga inventaris di dalam kantor kepala desa tersebut sudah banyak yang rusak dan
tidak dapat dipakai lagi. Tabel 2.8. Lembaga di Desa Lau Solu
No DesaKelurahan
Formal Informal
Desa Lau Solu Pemerintahan Desa
- PKK
Karang Taruna
LKM Pemuda
Pancasila STM
Remaja Mesjid
Permata Gereja
Arisan marga
Partai Politik
Kelompok Tani
Sumber: Dikelola Oleh Penulis Lembaga Umum yang dimaksud adalah lembaga yang di dirikan berdasarkan
kepentingan umum semua masyarakat Desa Lau Solu seperti : 1.
Karang taruna yang dikelola oleh muda mudi Desa Lau Solu. 2.
PKK. 3.
Kelompok tani, kelompok tani yang ada di Desa Lau Solu.
Universitas Sumatera Utara
30
4. Serikat tolong menolong STM sedikit berbeda dengan lembaga umum lainnya, dimana
STM tersebut masih juga membatasi dengan perbedaan satu sama lain, hanya saja tidak seperti lembaga adat yang berdasarkan marga. Masing-masing lembaga umum diatas
memiliki struktur dan kelembagaan yang diakui oleh masyarakat Desa Lau Solu. 5.
Permata gereja dimana dalam kelembagaan ini di urus oleh muda mudi gereja. 6.
Pemuda pancasila merupakan organisasi masyarakat yang berdiri di desa Lau Solu dimana pengurusannya sebagian adalah masyarakat Lau Solu.
7. Nasdem dan Golkar merupakan mayoritas partai yang berada di Desa Lau Solu.
Kelembagaan di Desa Lau Solu sangat berpengaruh dengan kegiatan dan aktivitas masyarakat.
Gambar 1: Diagram Hubungan Antar Lembaga di Desa Lau Solu
BAB III
Masyarakat
Pemerintah PKK
BPD LKMD
Pemuda Pancasila
NASDEM Golkar
Sekolah Kebaktian
Gereja Permata
Karang Taruna
Universitas Sumatera Utara
31
BAB III ARON PADA MASYARAKAT DESA LAU SOLU
3.1. Aron
Sektor pertanian di Kabupaten Karo pada umumnya sangat berkembang pesat, terutama Jeruk, Kopi dan tanaman palawija. Daerah Kabupaten yang memiliki wilayah rata-
rata 1100 dpl sampai dengan 1300 dpl, dengan daerah yang ketinggian rata-rata 1000 dpl bagus untuk daerah pertanian palawija dan tanaman Jeruk. Hal ini yang membuat mayoritas
penduduknya bekerja sebagai petani. Walaupun perkembangan tehnologi masyarakat semakin canggih, Desa Lau Solu masih mengenal istilah Aron. Menurut masyarakat Desa
Lau Solu Aron adalah pekerja diladang orang dengan cara di bayar dan menurut bapak Kepala Desa Lau Solu:
Aron adalah suatu bentuk kerja gotong royong dalam mengerjakan suatu pekerjaan dimana gotong royong tersebut bergerak disektor pertanian dan pekerja
tersebut diupah. Ginting
Di Lau Solu kita dapat menjumpai suatu kelompok pekerja buruh harian lepas yang sering disebut oleh masyarakat Karo sebagai aron. Mereka bekerja dalam
proses menanam, menyiangi, dan memanen hasil-hasil pertanian dengan upah harian.
Setiap hari mereka berkumpul di suatu tempat untuk menunggu para petani p e m i l i k l a h a n yang memerlukan tenaga mereka.
Pagi-pagi sekali mereka harus sudah berangkat menuju tempat tersebut karena jarak dari tempat mereka tinggal cukup jauh walaupun sebagian dari mereka ada yang
tinggal di Desa Lau Solu. Ketika mereka berangkat dari rumah, mereka ada yang tahu dan ada juga yang belum tahu pekerjaan apa yang akan mereka kerjakan pada hari tersebut
Universitas Sumatera Utara
32
tergantung dari kepemilikan lahan yang memerlukan mereka. Salah satu hal yang perlu diketahui adalah tidak selamanya mereka mendapatkan pekerjaan. Hal ini disebabkan
jumlah mereka yang begitu banyak. Mereka membentuk suatu komunitas tersendiri di Desa Lau Solu.
Buruh harian lepas aron ini mulai beroperasi tidak diketahui secara pasti. Seorang penduduk setempat yang telah lama tinggal di daerah tersebut sejak tahun
1989 yaitu Esra Bangun mengatakan tidak mengetahui secara jelas sejak kapan aron ini ada Desa Lau Solu tersebut, sebab ketika dia dan keluarganya menetap disana buruh aron
tersebut sudah ada disana. Sementara itu seorang petani jeruk Gembira Ginting yang telah sering menggunakan jasa para buruh harian lepas sejak tahun 1990-an. Begitu juga
dengan informasi yang penulis peroleh dari Desa Lau Solu tidak ada data yang mengatakan sejak kapan Buruh Harian Lepas BHL aron tersebut mulai ada.
Menurut kepala Desa Lau Solu mengatakan bahwa kehadiran para buruh aron seiring dengan pesatnya perkembangan sektor pertanian di Desa Lau Solu terutama buah-
buahan dan sayur-sayuran. Tidak bisa dibayangkan kalau tidak ada buruh aron maka sektor pertanian di Desa Lau Solu akan mengalami kepincangan, sehingga peran serta
mereka dalam sektor pertanian Desa Lau Solu sangat besar. akan mengalami kepincangan, sehingga peran serta mereka dalam sektor pertanian Desa Lau Solu sangat besar.
Menurut data statistik kantor Kepala Desa yang terdata jumlah tenaga kerja aron di Desa Lau Solu adalah 210 Jiwa. Tenaga kerja aron ini terdiri dari tenaga kerja
aron wanita 121 orang dan tenaga kerja aron pria 89 orang .rata-rata semua, jumlah aron wanita lebih besar dari aron pria. Kecamatan Desa Lau Solu tenaga kerja aron yang
paling besar adalah pendatang yaitu sebesar 170 orang, dimana terdapat 1 0 4 tenaga kerja aron wanita dan aron pria 66 orang .
Universitas Sumatera Utara
33
3.1.1. Aron Perempuan
Sebagai seorang yang telah menikah, wanita mempunyai peran dalam keluarga inti sebagai istri, sebagai ibu dan sebagai pengurus rumah tangga. Ini pada umumnya
dirasakan sebagai tugas utama dari seorang wanita yang terkait dalam gambaran perkawinan.
Dalam tiga peran tersebut di atas, wanita memberikan diri
sepenuhnya demi kesejahteraan keluarganya. Namun dalam kehidupan modern dan era pembangunan dewasa ini, wanita dituntut dan sering juga dimotivasi untuk
memberikan sumbangan lebih dari pada diatas, tidak terbatas pada pelayanan suami dan urusan rumah tangga. Banyak wanita d i D e s a L a s u S o l u tidak puas hanya
pada peran diatas dan sering keadaan ekonomi keluarga menuntut wanita untuk bekerja diluar atau mencari satu kegiatan yang menambah
penghasilan keluarganya Aron di desa Lau Solu tidak selamanya menggunakan tenaga laki-laki tetapi
para ibu-ibu juga terlibat dalam aron, seperti melakukan penanaman padi dan jagung. dimana
mereka bekerja berkelompok untuk mengerjakan lahan pertanian. Usia aron perempuan yang bekerja di ladang pemilik lahan bersekitar 30 tahun – 40 tahun, mereka saling berkerja
sama dan terlihat kompak dalam mengerjakan lahan tersebut. dalam pengolahan lahan aron perempuan digunakan saat menanam maupun memanen hasil pertanian yang dimana
mereka diupah dengan Rp.40.000hari dari jam 08.00 – 17.00. Didalam pekerjaan yang mereka kerjakan seperti menanam maupun disaat memanen lahan pertanian, mereka mulai
berkerja pada pukul 08.00 hingga jam 12.00 mereka istrirahat makan siang, dalam makan siang tersebut mereka membawa bekal mereka masing-masing tanpa meminta makan
kepada pemilik lahan, dan kembali bekerja pada pukul 13.00 hingga pada pukul 17.00 dan
Universitas Sumatera Utara
34
tugas mereka pun selesai pada hari itu. Dalam melakukan pekerjaan mereka menggunakan alat – alat yang sudah disiapkan
oleh sang pemilik lahan mulai dari bibit,pupuk, cangkul dll dalam melakukan pembibitan sebaliknya dalam pemanenan mereka juga sudah disiapkan keperluan mereka oleh sang
pemilik lahan mulai dari sabit mesin perontok padi.
3.1.2. Aron Laki-Laki
Pada dasarnya laki-laki adalah merupakan tulang punggung keluarga dan sebagai pemimpinan dan mempunyai sifat kepemimpinan di dalam keluarga . Dari segi fisik laki-
laki jauh lebih kuat dari pada wanita, dari segi kesabaran perempuan lebih sabar dari pada laki-laki. Lelaki lebih kepada tenaga yang dimana laki-laki lebih sering melakukan tugas
seperti menyemprot tanaman seperti pestisida,didalam melakukan pekerjaan ini umur tidak menjadi permasalahan asal ada keinginan dari aron laki-laki tersebut, selain peyempropatan
ada juga tugas laki-laki yakni adalah mundak seperti membawa hasil pertanian dari lahan pertanian ke tempat dimana sang pemilik lahan yang meminitanya. Dalam melakukan
pekerjaannya ini mereka mendapat upah satu goni Rp.15.000, dimana dalam membawa hasil panen tersebut mereka menggunakan alat transpot sepeda motor, dalam sekali langsir
mereka dapat membawa 4-5 goni. Jadi upah mundak dari aron laki-laki tersebut ditentukan dari banyaknya bawaan mereka dihari itu. Akan tetapi dalam mundak tersebut hanya
dikerjakan saat panen saja apabila pada hari-hari biasa mereka mendapat upah Rp50.000hari.
Di dalam kehidupan sehari-hari apabila untuk aron panggilan maupun lahan yang mau dikerjakan tidak ada maka mereka menggantikan peran istri dirumah seperti menjaga
anak-anak mereka dan melakukan tugas-tugas istri yang biasa dilakukan sedang bekerja
Universitas Sumatera Utara
35
sebagai aron. Akan tetapi disaat istri mereka sudah selesai bekerja sebagai aron suami dapat melakukan aktivitasnya terlepas sebagai perkerja aron seperti berkumpul dengan pekerja
aron laki-laki di kedai kopi maupun di kedai lapo tuak yang ada disana, hingga ada panggilan dari sang pemilik lahan untuk menyewa jasa mereka lagi.
3.2. Terbentuknya Kelompok Aron