Pengertian sudut Sudut B. Bangun

122 Aktif Menggunakan Matematika untuk Kelas XI SMKMAK Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi konsep itu adalan benar, tetapi bagaimanakah deinisi sudut dalam matematika? Untuk menjawabnya, perhatikanlah sinar garis OA dan OB berikut. O A B Pada gambar tersebut terlihat dua buah sinar garis OA dan OB berhimpit di titik O. Daerah yang terbentuk di antara sinar garis OA dan OB disebut sudut. Ingat, walaupun sinar garis memiliki panjang yang tak hingga, jika pangkalnya berhimpit dengan pangkal sinar garis lain, pasti akan membentuk sudut. Sudut yang terbentuk pada gambar tersebut, dapat diberi nama dengan tiga cara, yaitu sudut O disimbolkan dengan O, atau sudut BOA disimbolkan dengan BOA atau juga sudut AOB disimbolkan dengan AOB. Sinar garis OA dan sinar garis OB dinamakan kaki sudut. Titik O titik pangkal dinamakan titik sudut. O A B Sudut O atau sudut AOB atau sudut BOA Berdasarkan uraian tersebut, sudut dideinisikan sebagai suatu daerah yang dibatasi oleh dua sinar garis yang mempunyai titik pangkal yang sama. Perhatikan sudut-sudut yang terbentuk pada perpotongan garis AC dan BD gambar berikut. D C B A O Garis AC dan garis BD yang berpotongan di titik O. Sudut yang terbentuk dari perpotongan dua garis tersebut terdiri atas 4 buah, yaitu AOB, BOC, COD, dan AOD. Dengan demikian, segitiga ABC pada Gambar 4.1. memiliki 3 buah sudut, yaitu: 123 Geometri Dimensi Dua t A atau CAB atau BAC t B atau CBA atau ABC t C atau BCA atau ACB

2. Mengukur Besar Sudut

Besar sudut diukur menggunakan busur derajat. Hasil pengukurannya diperoleh suatu nilai yang dinyatakan dengan satuan derajat ˚. Nilai tersebut menyatakan ukuran besar daerah sudut. Anda telah mempelajari cara menggunakan busur derajat untuk mengukur besar suatu sudut di Sekolah Dasar. Untuk mengingatnya kembali gunakan busur derajat untuk mengukur dan membuat sudut pada Contoh Soal 4.1 dan Tugas Siswa 4.1 berikut. Contoh Soal 4.1 Dengan menggunakan busur derajat, hitung besar sudut-sudut berikut. a. b. Jawab: Dengan menghimpitkan salah satu sinar garis yang membentuk sudut pada busur derajat diperoleh a. Pada busur derajat terlihat besar sudut tersebut adalah 40˚ b. Oleh karena sudut tersebut merupakan sudut releks maka besar sudut tersebut adalah 180˚ + 30˚ = 210˚. Gambar 4.2 Besar sudut diukur menggunakan busur derajat 124 Aktif Menggunakan Matematika untuk Kelas XI SMKMAK Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akuntansi Pak Anto seorang pengusaha meubel. Ia mendapat orderan untuk membuat sofa dengan motif garis-garis yang saling berimpit dengan sudut 60°, 45°, 150° dan 175°. Sayangnya, busur derajat Pak Anto hilang. Dapatkah Anda membantu Pak Anto dengan membuat masing-masing 1 buah motif garis yang diminta pelanggannya? Tugas Siswa 4.1 Selain menggunaan satuan derajat, untuk menyatakan besar sudut dapat digunakan satuan radian rad.

a. Derajat

Derajat adalah nama satuan yang digunakan untuk menyatakan besar sudut. Satuan ini disebut juga satuan sudut sexagesimal, yaitu membagi keliling lingkaran menjadi 360 bagian yang sama. Setiap bagian disebut 1 derajat. Dengan demikian, satu putaran penuh besarnya adalah 360 derajat. Derajat dilambangkan dengan °. Jika suatu sudut besarnya 360 derajat maka ditulis 360°. 1 putaran = 1 keliling lingkaran = 360° 1 2 putaran = 1 2 keliling lingkaran = 180° 1 4 putaran = 1 4 keliling lingkaran = 90° 1 360 putaran = 1 360 keliling lingkaran = 1° Oleh karena itu, diperoleh 1° = 1 360 putaran = 1 360 keliling lingkaran Setiap derajat dibagi dalam 60 menit dan setiap menit dibagi menjadi 60 detik. Menit dilambangkan dengan dan detik dilambangkan dengan . 12 menit ditulis 12 25 detik ditulis 25 Hubungan antara derajat, menit, dan detik adalah sebagai berikut. 1° = 60 = 3.600 1 = 1 60 1 3 600 . o