Refleksi terhadap Garis y = x

173 Transformasi Bidang Datar Contoh Soal 5.10 Tentukan bayangan dari titik A–3, 1 dan B4, –3 yang direleksikan terhadap garis y = x. Jawab: Bayangan ditentukan dengan menggunakan rumus x = y y = x Pada A–3, 1, x = –3 dan y = 1 diperoleh x = 1 y = –3 Jadi, bayangan dari titik A–3, 1 adalah A1, –3 . Pada B4, –3, x = 4 dan y = –3 diperoleh x = –3 y = 4 Jadi, bayangan dari titik B4, –3 adalah B–3, 4. 1 1 4 –3 A A B y = x B –3 y x 4 Contoh Soal 5.11 Koordinat-koordinat titik sudut suatu segiempat ABCD adalah A3, 0, B5, –4, C7, 0, dan D5, 2. Tentukan: a. bayangan dari titik-titik sudut segiempat ABCD jika titik-titik sudut tersebut direleksikan terhadap garis y = x, b. luas segiempat ABCD dan ABC D tersebut. Jawab: a. A3, 0 A0, 3 Jadi, bayangan dari A3, 0 adalah A0, 3. B5, –4 B–4, 5 Titik A–3, 1 dan B4, –3 direfleksikan terhadap garis y = x diperoleh A1, –3 dan B–3, 4 Gambar 5.15 Aktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMKMAK Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akutansi 174 Jadi, bayangan dari B5, –4 adalah B–4, 5. C7, C0, 7 Jadi, bayangan dari C7, 0 adalah C0, 7. D5, 2 D2, 5 Jadi, bayangan dari D5, 2 adalah D2, 5. b. Berikut adalah gambar segiempat ABCD dan bayangannya, yaitu A, B, C, D. 1 2 3 4 5 6 –4 –4 y B C D A D C B A y = x x 1 2 4 5 6 7 7 3 Segiempat yang terbentuk adalah layang-layang ABCD dengan panjang diagonal AC = 4 satuan dan panjang diagonal DB = 6 satuan. Rumus luas layang-layang adalah 1 2 diagonal 1 ฀diagonal 2, maka diperoleh L = 1 2 AC DB = 1 2 4 6 = 12 Luas layang-layang ABCD adalah 12 satuan luas, sehingga luas layang-layang ABCD juga 12 satuan luas. A1, 4 A4, 1 y = x sama sama Secara umum, releksi terhadap garis y = x dapat dideinisikan sebagai berikut. Jika Ax, y direfleksikan terhadap garis y = x maka diperoleh bayangan dari A, yaitu Ax, y, dengan x = y dan y = x ditulis Ax, y Ay, x y = x Persamaan x = y dan y = x disebut persamaan transformasi releksi terhadap garis y = x. Berikut adalah contoh soal releksi beberapa titik yang membentuk Notes Matriks refleksi terhadap garis y = x adalah 1 1 0 Gambar 5.16 Luas ABCD sama dengan luas ABCD. 175 Transformasi Bidang Datar Contoh Soal 5.12 Dengan menggunakan matriks releksi, tentukan bayangan dari titik A–7, –3 yang direleksikan terhadapgarisy= y xdengan menggunakan x matriks releksi. Jawab: Diketahui A–7, –3 maka x = –7 dan y = –3. Dari persamaan matriks x y x y = 1 1 diperoleh x y = 1 1 7 3 = 1 1 7 3 7 3 + + = 3 7 Jadi, bayangan dari A–7, –3 yang direleksikan terhadap garis y = x adalah A–3, –7. suatu bidang pada garis y = x. Sama seperti releksi terhadap sumbu-x dan sumbu-y, releksi terhadap garis y = x dapat ditentukan dengan meng- gunakan matriks. Perhatikan kembali persamaan transformasi refleksi berikut. x = y y = x Jika persamaan di atas diuraikan, diperoleh x = 0 x + 1 ฀y y = 1 ฀x + 0 ฀y maka diperoleh persamaan matriks sebagai berikut. x y x y = 1 1 1 1 disebut matriks releksi terhadap garis y = x.

4. Refleksi terhadap Garis y = –x

Garis y = –x adalah kedudukan titik-titik koordinat yang memenuhi persamaan y = –x atau x = –y. Contohnya titik 2, Titik A–3, 1 dan B4, –3 direfleksikan terhadap garis y = x diperoleh A1, –3 dan B–3, 4 Gambar 5.17 Aktif Menggunakan Matematika Kelas XI SMKMAK Rumpun Sosial, Administrasi Perkantoran, dan Akutansi 176 koordinat bayangannya adalah sebagai berikut. Pada gambar tampak panjang OP = OQ dan AP = AQ. Jadi Contoh Soal 5.13 Tentukan bayangan dari titik A–6, 5 yang direleksikan terhadap garis y = –x. Jawab: Bayangan ditentukan dengan menggunakan persamaan transformasi releksi terhadap garis y = –x, yaitu x = –y y = –x Pada A–6, 5, x = –6 dan y = 5 maka diperoleh x = –5 y = ––6 = 6 Jadi, bayangan dari titik A–6, 5 adalah A–5, 6. panjang OA = OA. Jadi, segitiga AOQ sama dengan segitiga AOP. OQ = OP atau ordinat A = – absis A –2 dan –2, 2 terdapat pada garis y = –x. Perhatikanlah uraian berikut, agar Anda memahami releksi terhadap garis y = –x. 3 y = –x A P A –3 –2 y x 2 Pada gambar misalkan, titik A2, 3 direleksikan terhadap garis y = –x. Jarak bayangan dari A, yaitu titik A, ke garis y = –x sama dengan jarak A ke garis y = –x. Garis AA tegak lurus dengan garis y = –x. Jadi, A–3, –2 adalah bayangan dari titik A2, 3. Kemudian, hubungan antara koordinat titik A dan