meningkatkan kulaitas hasil belajar yang sering disebut dengan MBS Manajemen Berbasis Sekolah. Dengan konsep manajemen tersebut tentunya kualitas hasil
belajar akan lebih meningkat bila kinerja manajemen penyelenggaraan pendidikan sekolah berkualitas. Di samping itu, implementasi manajemen Bantuan Biaya
Operasional Sekolah BOS diharapkan dapat memberikan peranan yang sangat berguna dalam penyelenggaraan pendidikan terutama dari segi pembiayaan
pendidikan dalam upaya peningkatan pelayanan penyelenggaraan pendidikan disekolah. Artinya akan dapatlah dicapai nantinya tuntas belajar pada jenjang
pendidikan dasar 9 sembilan tahun yang telah ditargetkan oleh pemerintah dapat dilaksanakan serta dapat berhasil nantinya.
2.4. Program Bantuan Biaya Operasional Sekolah BOS
2.4.1.Pengertian dan Tujuan
Agar pelaksanaan Program Bantuan Biaya Operasional Sekolah BOS dapat dipahami masyarakat dengan benar, maka dalam bab ini akan diuraikan
defenisi tentang biaya pendidikan dan terminologi Program Bantuan Biaya Operasional Sekolah BOS.
Program Bantuan Biaya Operasional Sekolah BOS adalah suatu program yang disiapkan oleh pemerintah untuk membantu pembiayaan
pendidikan khususnya untuk menuntaskan program pendidikan dasar sembilan tahun.
Program tersebut dibiayai dari sumber dana pengurangan subsidi bahan bakar minyak. Program tersebut meliputi pemberian Bantuan Biaya Operasional
Universitas Sumatera Utara
Sekolah BOS bagi SDMISDLBSMPMTsSMPLB baik untuk negeri maupun swasta dan pesantren Salafiyah serta sekolah keagamaan non islam setara SD dan
SMP yang menyelenggarakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan tahun, yang selanjutnya disebut sekolah.
Melalui program pemberian Bantuan Biaya Operasional Sekolah BOS tersebut peserta didik tingkat pendidikan dasar akan dibebaskan dari beban biaya
operasional sekolah yang langsung dikelola oleh sekolah meliputi biaya untuk pendaftaran, iuran bulanan sekolah, biaya ujian, biaya praktek. Biaya tersebut
tidak termasuk untuk biaya investasi seperti penyediaan sarana dan prasarana sekolah, gaji guru dan tenaga kependidikan lainnya serta biaya untuk
meningkatkan mutu guru. Jadi dapat dipahami bahwasanya Biaya Operasional Sekolah atau yang
sering disingkat dengan BOS merupakan satuan program yang disiapkan oleh pemerintah untuk mempercepat penuntasan wajib belajar sembilan tahun dari sisi
pembiayaan. Selain hal tersebut, program BOS juga memiliki tujuan yaitu untuk
memberikan bantuan kepada sekolah dalam rangka membebaskan iuran siswa, tetapi sekolah tetap dapat mempertahankan mutu pelayanan pendidikan kepada
masyarakat. Dalam penggunaan dana BOS harus ada Biaya Satuan Pendidikan BSP.
Jadi yang dimaksud dengan Biaya Satuan Pendidikan BSP adalah besarnya biaya yang diperlukan rata-rata tiap siswa setiap tahun, sehingga mampu
Universitas Sumatera Utara
menunjang proses belajar mengajar sesuai dengan standart pelayanan yang telah ditetapkan. Dari cara penggunaannya, BSP dibedakan menjadi BSP investasi dan
BSP operasional. BSP investasi adalah biaya yang dikelaurkan Per sisa per tahun untuk
menyediakan sumber daya yang tidak habis pakai yang digunakan dalam waktu lebih dari satu tahun, misalnya untuk pengadaan tanah, bangunan, buku, alat
peraga, media, perabot dan ATK alat tulis kantor. Sedangkan BSP operasional adalah biaya yang dikeluarkan per siswa untuk menyediakan sumber daya
pendidikan yang habis pakai digunakan satu tahun atau kurang. BSP operasional mencakup biaya personil dan biaya non personil.
Biaya personil meliputi biaya untuk kesejahteraan honor Kelebihan Jam Mengajar KJM, Guru Tidak Tetap GTT, Pegawai Tidak Tetap PTT, Uang
lembur dan pengembangan profesi guru pendidikan dan pelatihan Diklat guru, Musayawarah Guru Mata Pelajaran MGMP, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah
MKKS, kelompok Kerja Kepala Sekolah KKKS,Kelompok Kerja Guru KKG dan lain-lain. Biaya non personil adalah biaya untuk kegiatan Belajar Mengajar
KBM, eveluasi penilaian dll. Biaya non personil adalah biaya untuk Kegiatan Belajar Mengajar KBM, eveluasi penialaian, perawatan pemeliharaan, daya
dan jasa, pembinaan kesiswaan, rumah tangga sekolah dan supervisi. Bantuan Operasional Sekolah BOS yang dimaksud dalam PKPS-BBM
Bidang Pendidikan ini secara konsep mencakup komponen untuk biaya operasional non personil hasil studi Badan Penelitian dan Pengembangan
Universitas Sumatera Utara
Departemen Pendidikan Nasional Balitbang Depdiknas. Namun karena biaya satuan yang digunakan rata-rata nasional, maka penggunaan BOS dimungkinkan,
untuk membiayai beberapa kegiatan lain yang tergolong dalam biaya personil dan biaya investasi. Secara detail jenis kegiatan yang boleh dibiayai oleh BOS dibahas
pada Bab berikutnya. Namun perlu ditegaskan bahwa prioritas utama BOS adalah untuk biaya Operasional nonpersonil bagi sekolah, bukan biaya kesejahteraan
guru dan bukan biaya untuk investasi. Oleh karena keterbatasan dana BOS dari pemerintah pusat, maka biaya
untuk investasi sekolah dan kesejahteraan guru harus dibiayai dari sumber lainnya, dengan prioritas utama dari sumber pemerintah daerah.
Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun
yang bermutu. Secara khusus program BOS bertujuan untuk: 1.
Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SDSDLB negeri dan SMPSMPLBSMPT Terbuka negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali
pada rintisan sekolah bertaraf internasional RSBI dan sekolah bertaraf internasional SBI. Sumbanganpungutan bagi sekolah RSBI dan SBI harus
tetap mempertimbangkan fungsi pendidikan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga sumbanganpungutan tidak boleh berlebih;
2. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam
bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta; 3.
Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2.Landasan Hukum
Landasan hukum kebijakan penyaluran dan pengelolaan dana BOS Tahun 2012 antara lain:
1. Peraturan Menteri Keuangan No. 201PMK.072011 tentang Pedoman
Umum dan Alokasi BOS Tahun Anggaran 2012 2.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 512011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS
Tahun Anggaran 2012 3.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan BOS.
2.4.3.Sasaran Dana BOS
Adapun yang menjadi sasaran dana BOS adalah semua SDMISDLBSMPMTsSMPLB dan Salafiyah setara dengan SD dan SMP
termasuk sekolah keagamaan non islam, baik negeri ataupun swasta diseluruh Kabupaten Kota dan Provinsi di Indonesia.
Adapun program kerja Paket A, Paket B, dan SMP terbuka tidaklah
mendapatkan dana BOS, hal ini dikarenakan ketiga program tersebut telah dibiayai secara penuh oleh pemerintah.
Sekolah-sekolah penerima BOS adalah : 1.
Semua sekolah negeri dan swasta berhak memperoleh BOS. Khusus sekolah swasta harus memiliki izin operasional piagam penyelenggaraan pendidikan.
Sekolah yang bersedia menerima BOS harus menandatangani surat perjanjian
Universitas Sumatera Utara
pemberian bantuan dan bersedia mengikuti ketentuan yang tertuang dalam buku petunjuk pelaksanaan program.
2. Sekolah kaya mapan yang mampu secara ekonomi yang saat ini memiliki
penerimaan lebih besar dari dana BOS, mempunyai hak untuk menolak BOS tersebut, sehingga tidak wajib untuk melaksanakan ketentuan yang tertuang
dalam buku petunjuk pelaksanaan program. Keputusan atas penolakan BOS harus melalui persetujuan dengan orang tua siswa dan komite sekolah.
Besarnya Bantuan Biaya Operasional BOS yang diterima oleh sekolah penerima dana BOS dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan:
a. SD SDLB
: Rp. 580.000,- siswa tahun b.
SMP SMPLB SMPT SATAP : Rp. 710.000,- siswa tahun
Penyaluran dana BOS dilakukan secara bertahap 4 tahap yaitu : Tahap I
: Bulan Juli sd September.
Tahap II :
Bulan Oktober sd December. Tahap III
: Bulan Januari sd Maret.
Tahap IV :
Bulan April sd Juni.
2.4.4.Pemanfaatan Dana Bos
Berbicara tentang pemanfaatan dana BOS dalam penyelenggaraan pendidikan hal tersebut tidak terlepas dari petunjuk pelaksanaan yang dikeluarkan
oleh Departemen Pendidikan Nasional, maka dana BOS mencakup komponen untuk biaya operasional dan non personil hasil studi pada Badan Penelitian Dan
Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional BALITBANG DEPDIKNAS.
Universitas Sumatera Utara
Namun karena biaya satuan yang digunakan adalah rata-rata nasional, maka penggunaan dana BOS dimungkinkan untuk membiayai beberapa kegiatan lain
yang tergolong dalam biaya personil dan biaya investasi. Namun perlu ditegaskan bahwa perioritas utama BOS adalah untuk biaya operasional non personil bagi
sekolah, bukan biaya kesejahteraan guru dan bukan biaya untuk investasi. Penggunaan dana BOS disekolah atau madrasah haruslah didasarkan
pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Kepala Sekolah atau Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah Madrasah yang harus didaftar sebagai salah satu
sumber penerimaan dalam RAPBS disamping dana yang diperoleh dari Pemda. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dijelaskan penggunaan dana BOS
dalam penyelenggaran pendidikan di sekolah yang meliputi 13 tiga belas tertulis pada petunjuk pelaksanaan penggunaan dana BOS yang dikeluarkan oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2011 yang meliputi :
1. Pembelian penggandaan buku teks pelajaran, yaitu membeli beberapa buku
teks pembelajaran dan buku referensi perpustakaan sebagai tambahan dari yang telah ada. Mengganti buku yang rusak, menambah kekurangan untuk
memenuhi rasio satu siswa satu buku. 2.
Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, pendaftaran ulang,
pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan termasuk untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru.
Universitas Sumatera Utara
3. Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler siswa, yaitu PAIKEM SD,
pembelajaran kontekstual SMP, pengembangan pendidikan karakter, pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, pemantapan persiapan ujian,
olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, Usaha Kesehatan Sekolah UKS.
4. Kegiatan Ulangan dan Ujian, yaitu ulangan harian, ulangan umum, ujian
sekolah untuk fotocopy, penggandaan soal, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa.
5. Pembelian bahan-bahan habis pakai, yaitu buku tulis, kapur tulis, pensil,
spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran, majalah pendidikan, majalah ilmiah, majalah sastra, minuman dan
makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah, pengadaan suku cadang alat kantor.
6. Langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, internet fixedmobile
modem baik dengan cara berlangganan maupun prabayar, pembiyaan penggunaan internet termasuk untuk pemasangan baru, membeli genset atau
jenis lainnya yang lebih cocok di daerah tertentu misalnya panel surya, jika di sekolah yang tidak ada jaringan listrik.
7. Perawatan sekolah, yaitu pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu
dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah kamar mandi WC, perbaikan lantai ubin , perbaikan lantai ubin amik dan perawatan
fasilitas sekolah lainnya
Universitas Sumatera Utara
8. Pembayaran honorium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan
honorer, yaitu guru honorer, pegawai administrasi, pegawai perpustakaan, penjaga sekolah, satpam, pegawai kebersihan.
9. Pengembangan profesi guru, yaitu meningkatkan kemampuan guru melalui
pelatihan komputer, pelatihan manajemen. 10.
Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah, seragam, sepatualat tulis sekolah
bagi siswa miskin yang menerima Bantuan Siswa Miskin . Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan
menjadi barang inventaris sekolah misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll.
11. Pembiyaan pengelolaan BOS, yaitu alat tulis kantor ATK, tinta printer, CD
dan flashdisk, penggandaan surat menyurat dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank.
12. Pembelian perangkat komputer, yaitu dekstop work station, printer atau
printer plus scanner masing-masing maksimum 1 unit dalam satu tahun. 13.
Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat
digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik, peralatan UKS dan mebeler sekolah.
Selain tiga belas pemanfaatan dana BOS tersebut, maka diperbolehkan juga dana BOS dipakai untuk transportasi dan uang lelah bagi guru PNS dalam
Universitas Sumatera Utara
rangka penyelenggaraan suatu kegiatan sekolah selain kewajiban jam mengajar. Besaran atau satuan biaya untuk keperluan diatas harus mengikuti batas
kewajaran.
Dijelaskan didalam petunjuk teknis larangan penggunaan dana BOS yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 51 Tahun 2011 yang meliputi : 1.
Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan. 2.
Dipinjamkan kepada pihak lain. 3.
Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour karya wisata dan sejenisnya.
4. Membiayai kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan
KabupatenkotaProvinsiPusat, atau pihak lainnya, walaupun pihak sekolah tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut. Sekolah hanya diperbolehkan
menanggung biaya untuk siswaguru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. 5.
Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru. 6.
Membeli pakaianseragam bagi gurusiswa untuk kepentingan pribadi bukan inventaris sekolah.
7. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat.
8. Membangun gedungruangan baru.
9. Membeli bahanperalatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.
10. Menanamkan saham.
Universitas Sumatera Utara
11. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat
atau pemerintah daerah secara penuhwajar, misalnya guru kontrakguru bantu.
12. Kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah,
misalnya iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara keagamaanacara keagamaan.
13. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihansosialisasi
pendampingan terkait program BOSperpajakan program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar Dinas Pendidikan ProvinsiKabupaten Kota
dan Kementerian Pendidikan Nasional.
2.4.5.Mekanisme Pembelian Barang Jasa di Sekolah
Pembelian barang jasa dilakukan oleh Tim Manajemen BOS Sekolah dengan :
1. Menggunakan prinsip keterbukaan dan ekonomis dalam menentukan barang
jasa dan tempat pembeliannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, dengan cara membandingkan harga penawaran dari penyediaan
barang jasa dengan harga pasar dan melakukan negosiasi. 2.
Memperhatikan kualitas barangjasa, ketersediaan dan kewajaran harga. 3.
membuat laporan singkat tertulis tentang penetapan penyedia barang jasa. 4.
Diketahui oleh Komite Sekolah. 5.
Terkait dengan biaya untuk rehabilitasi ringan pemeliharaan bangunan sekolah, Tim manajemen BOS sekolah harus :
Universitas Sumatera Utara
a. Membuat rencana kerja.
b. Memilih satu atau lebih pekerja untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
dengan standar upah yang berlaku di masyarakat. Secara teoritis memang dapat kita asumsikan apabila biaya tersebut telah
terealisasi maka akan sangat membantu peserta didik terutama dalam hal pembiayaan pendidikannya. Namun perlu juga disadari tak semua program dapat
berjalan tanpa hambatan, pasti ada saja hal-hal yang menjadi penghalang. Untuk itulah sangat diperlukan keseriusan dan juga komitmen yang kuat sehingga
dengan adanya dana BOS tersebut maka kualitas pelayanan pendidikan yang berkaitan dengan mutu pendidikan nantinya dapat ditingkatkan.
2.5. Defenisi Konsep