Manajemen Pembiayaan Pendidikan TINJAUAN PUSTAKA

mengenal dan mengembangkan metode berfikir secara sistematik agar dapat memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan dikemudian hari sedarmayanti, 2003:32. Menurut Hasibuan 1987: 137 bahwa fungsi pendidikan dalam kaitannya dengan ketenagakerjaan meliputi dua dimensi penting yaitu : Dimensi kuantitatif yang meliputi fungsi pendidikan dalam memasok tenaga kerja yang tersedia dan dimensi kualitatif yang menyangkut fungsi sebagai penghasil tenaga terdidik dan terlatih yang akan menjadi sumber penggerak pembangunan. Fungsi pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu sistem pemasok tenaga kerja yang terdidik, terlatih dan dipercaya dapat meningkatkan kinerja.

2.2. Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Manajemen di dalam pendidikan dipandang sebagai kiat mencapai sasaran memakai cara-cara mengatur orang lain menjalankan tugas, karena dilandasi keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer dan para profesional dituntun suatu kode etik. Fakry 1998 memberikan gambaran tentang kedudukan manajemen dalam konteks pendidikan secara umum. Biaya pendidikan termasuk pada instrumental input yang mempengaruhi proses dan merupakan bagian dari komponen-komponen yang secara langsung pada proses pendidikan. Komponen-komponen itu antara lain : guru, karyawan, sumber belajar, sarana prasarana, kurikulum, biaya, pengawasan, kepemimpinan, sistem evaluasi, orangtua dan manajemen. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya pembiayaan pendidikan menitikberatkan upaya pendistribusian benefit pendidikan dan beban yang harus ditanggung masyarakat. Menurut Jones 1985, yang paling penting dalam pembiayaan pendidikan adalah berapa besar uang yang harus dibelanjakan, darimana sumber uang diperoleh dan kepada siapa uang harus dibelanjakan. Fattah 2001 mengartikan bahwa pembiayaan pendidikan merupakan jumlah uang yang dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang mencakup : gaji guru, peningkatan profesional guru, pengadaan sarana ruang belajar, perbaikan ruang, perbaikan peralatan mobiler , pengadaan alat-alat dan buku pelajaran, alat tulis kantor, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pengelolaan pendidikan, dan supervise pendidikan. Menurut Danumihardja 2004, pembiayaan sekolah adalah sumber daya yang diterima yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dengan demikian, manajemen pembiayaan bukan hanya berupa penyediaan dana, tetapi juga penggunaannya. Biaya adalah seluruh dana baik langsung maupun tidak langsung yang diperoleh dari berbagai sumber pemerintah, masyarakat, orangtua yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan pendidikan. Perhitungan biaya pendidikan akan ditentukan oleh komponen kegiatan pendidikan dan biaya satuan. Komponen kegiatan pendidikan ini meliputi pengadaan sarana dan prasarana pendidikan seperti ruang belajar, laboratorium, perpustakan, alat pelajaran dan alat olahraga, Universitas Sumatera Utara buku pelajaran, perabot perlengkapan sekolah dan alat tulis menulis Depdikbud : 1998. Pembiayaan pendidikan merupakan satu kesatuan dari rangkaian penyediaan dana yang direncanakan dalam anggaran pembiayaan serta pengeluaran dana tersebut untuk pelaksanaan aktivitas pendidikan. 1. Penyediaan Dana penerimaan sekolah Penyediaan dana pendidikan yang merupakan penerimaan sekolah berasal dari berbagai sumber, yang disebut sebagai sumber pembiayaan pendidikan. Menurut Anwar 2003, sumber pembiayaan pendidikan terdiri dari sumber pemerintah dan sumber swasta. Sumber pemerintah terdiri sari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan bantuan asing. Sumber swasta terdiri dari uang sekolah, sumber pribadi atau pemasukan lainnya dari orang tua. 2. Anggaran Budget Anggaran merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kualitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, maka anggaran merupakan alat perencanaan juga sebagai alat pengendalian. Anggaran sekolah merupakan instrumen perencanaan pendidikan dan instrument pengendalian. Anggaran sekolah mencerminkan pola organisasi yang dirinci menjadi elemen-elemen dari rencana terpadu ke Universitas Sumatera Utara dalam komponen bagian atau departemen yang memudahkan biaya di estimasi. Kepala sekolah dan stafnya terlibat sepenuhnya dalam semua aspek persiapan anggaran sekolah. Penyusunan anggaran keuangan sekolah didasarkan pada rencana kegiatan kurikuler, yang didalamnya termasuk rencana pembiayaan untuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Dengan demikian anggaran keuangan sekolah meliputi seluruh biaya untuk kegiatan belajar mengajar dan untuk peningkatan kegiatan belajar mengajar dalam upaya mencapai tujuan belajar. Dalam hubungannya dengan upaya pencapaian tujuan belajar, anggaran merupakan suatu alat pengawasan keuangan sekolah, dalam hal ini realisasi anggaran selalu dihubungkan dengan pencapaian tujuan belajar. 3. Pengeluaran Pendidikan Dana yang diperoleh sekolah dari berbagai sumber digunakan secara efektif dan efisien. Sasaran penggunaan dana tersebut sesuai dengan rencana dan program yang diperkirakan akan dapat mencapai target dan tujuan pembelajaran dan sekaligus tujuan sekolah. Pengeluaran sekolah berhubungan dengan pembayaran keuangan sekolah untuk pembelian beberapa sumber atau input dari proses sekolah mulai dari guru, tenaga administrasi, bahan-bahan perlengkapan dan fasilitas. Menurut Danumihardja 2004, pengeluaran dari sumber sekolah termasuk nilai setiap input yang digunakan meskipun sekolah memberikan sumbangan atau tidak Universitas Sumatera Utara terlihat secara akurat dalam perhitungan pengeluaran. Dana rutin yang bersumber dari Pemerintah bagi SLTP Negeri tidak memberikan ruang yang memadai untuk membeli fasilitas dan kelengkapan pembelajaran. Fasilitas dan kelengkapan sekolah dibelanjakan oleh pemerintah dalam bentuk proyek- proyek, dimana bagi sekolah tidak ada jaminan untuk memperoleh fasilitas dan kelengkapan yang disediakan oleh proyek tersebut. Di lain pihak, fasilitas dan kelengkapan yang disediakan oleh proyek tersebut belum tentu merupakan hal yang dibutuhkan oleh sekolah. Adapun komponen pengeluaran yang baku dan berlaku di sekolah menurut Depdikbud 1998 berdasarkan pola anggaran yang sesuai dengan peraturan pemerintah adalah Danumihardja : 2004 : a. Program rutin, terdiri dari : gaji dan tunjangan, tunjangan beras, lembur, keperluan alat kantor, barang inventaris, anggaran daya jasa listrik, telepon, air, kegiatan belajar mengajar, dan pemeliharaan gedung. b. Program pembangunan c. Dana pembinaan pendidikan DPP d. Dana Bantuan Operasi DBO e. Operasi pembangunan dan fasilitas OPF Berdasarkan SKB Mendikbud dan Menkeu No. 585K1987 dan 590KMK03031987, kegiatan-kegiatan tersebut atara lain adalah : a. Pemeliharaan sarana prasarana b. PBM KBM Universitas Sumatera Utara c. Pembinaan kegiatan siswa d. Dukungan kegiatan personil e. Kegiatan RT sekolah komite sekolah Pembiyaan pendidikan merupakan fungsi penyediaan dana yang diperlukan untuk melaksanakan usaha. Dalam pengelolaan pendidikan khusus pada satuan pendidikan, dana merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung terlaksananya program pembelajaran. Sebab tidak mungkin mengelola kegiatan belajar mengajar sesuai mutu yang ditargetkan tanpa tersedia dana yang cukup, kemudian dana yang cukup jika tidak digunakan sesuai sasaran pembelajaran tetap saja mutu yang ditargetkan tidak diperoleh. Keberhasilan pengelolaan atas dana pendidikan akan memberikan berbagai manfaat, diantaranya : 1. Memungkinkan penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara efisien dan efektif. 2. Memungkinkan tercapainya kelangsungan hidup lembaga pendidikan. 3. Dapat mencegah adanya kekeliruan, kebocoran ataupun penyimpangan- penyimpangan dari rencana semula. 4. Penyimpangan akan dapat dikendalikan apabila pengelolaan berjalan baik sesuai yang diharapkan. Pengendalian penyimpangan dapat dilakukan melalui pengawasan. Pengawasan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam penyelenggaraan keuangan sekolah. Kepala Sekolah sebagai atasan langsung Universitas Sumatera Utara mengadakan pengendalian pengeluaran keuangan sekolah agar sesuai dengan anggaran yang sudah ditentukan. Pengawasan keuangan sekolah dilakukan berdasarkan aliran keluar masuk uang yang dilakukan oleh bendaharawan. Pengawasan penggunaan keuangan sekolah dilakukan mulai dari proses keputusan pengeluaran anggaran, pembelanjaan, perhitungan, dan penyimpanan barang. Oleh karena itu fungsi pengawasan penggunaan anggaran menjadi bagian dari aktivitas manajemen pembiayaan. Dalam mengelola sekolah, tujuan utamanya adalah bagaimana sekolah dapat menghasilkan output yang berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut, bagaimana sekolah harus menyediakan dana sebagai salah satu sumber yang sangat menentukan berhasil tidaknya sekolah mencapai tujuan tersebut. Dalam mencocokkan sumber-sumber yang disediakan lingkungan eksternal dengan output sekolah, Kepala Sekolah harus memperhatikan unsur-unsur dasar sebagai berikut : sumber-sumber dari lingkungan eksternal, gabungan sumber input, input sekolah, output sekolah dan umpan balik kepada sekolah dan lingkungannya.

2.3. Fungsi-Fungsi Manajemen

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (Studi Pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah)

2 88 122

Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah Pada Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar Kabupaten Samosir

3 65 119

Pengaruh Anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa SMP Di Kota Medan

4 120 145

Implementasi Pemberian Bantuan Hukum Cuma-Cuma (Pro Bono Publico) dalam Perkara Pidana di Kota Medan Ditinjau Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum (Studi di Lembaga Bantuan Hukum Medan)

16 268 163

Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Bagi Siswa Kurang Mampu

3 90 211

Evaluasi Perpustakaan Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Medan Marelan

3 66 58

Peran Komite Sekolah dalam Penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (Studi Deskriptif : SD. N 173105 Tarutung, Tapanuli Utara). Penelitian ini dilakukan di SD. N 173105 Tarutung, Tapanuli Utara

2 47 85

Penerapan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bergesernya Tanggung Jawab orangtua dalam Menyekolahkan Anak sebagai Realisasi Nilai Anakhon Hi do Hamoraon di Ahupada Masyarakat Batak Toba

0 59 126

EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SD NEGERI DI KECAMATAN BANTARAN KABUPATEN PROBOLINGGO

0 3 20

AKUNTABILITAS PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SD NEGERI BELAH I Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Di SD Negeri Belah I Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan.

0 4 18