angkutan lain untuk menyambung perjalanannya apabila angkutan tersebut tidak mencapai rute tujuan penumpang seperti Angkutan kota Binjai tujuan Medan yang
hanya lewat di jalan besar kota Binjai tujuan Medan Sehubungan dengan tidak tetapnya jumlah yang dibayar penumpang akibat tidak
semua penumpang turun sesuai dengan rute yang ditetapkan dan untuk mempermudah estimasi model penelitian maka ditetapkan variabel Tarif Angkutan
TA menjadi variabel Dummy Tarif Angkutan DTA, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Tarif dibawah Rp. 4000 menjadi angka 0
2. Tarif diatas sama dengan
≥ Rp. 4000 menjadi angka 1.
4.2.3 Variabel Jumlah Pendapatan Penumpang Per Bulan PP
Perkembangan jumlah pendapatan Penumpang Angkutan kota Binjai – Medan perbulan dapat dilihat pada Tabel 4.6. dibawah ini.
Tabel 4.6. Deskripsi Pendapatan Penumpang bulan dengan Metode Sturges Pendapatan Rp.
Jumlah Orang
750.000 – 1.031.250 20
1.031251 – 1.312.500 8
1.312.501 – 1.593.750 19
1.593.751 – 1.875.000 18
1.875.001 – 2.156.250 1
2.156.251 – 2.437.500 28
2.437.501 – 2.718.750 10
2.718.751 – 3.000.000 36
Jumlah 140
Sumber : Hasil Penelitian 2009 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 4.6 diatas dapat kita lihat bahwa Pendapatan Penumpang Angkutan kota Binjai – Medan mayoritas tertinggi antara Rp. 2.718.751 – 3.000.000, yaitu
sebanyak 36 orang, sedangkan Pendapatan Penumpang Angkutan kota Binjai – Medan terendah adalah antara Rp. 750.000 – 1.031.250. Disini dapat dilihat
terjadinya gap pendapatan yang cukup jauh yaitu Rp 3.000.000 – 750.000 sebesar Rp 2.250.000, hal ini disebabkan penumpang yang menuju ke Medan pada umumnya
adalah kaum pekerja yang bisa di katagorikan menjadi buruh bangunan, karyawan swasta, dan Pegawai Negeri Sipil.
4.2.4 Variabel Dummi Kenyamanan DK
Kenyamanan Penumpang dalam menaiki kenderanaan angkutan kota adalah sangat penting, hal tersebut dikatakan dimana selama perjalanan dari naiknya
penumpang sampai turunnya penumpang merasakan nyaman. Kategori nyaman yang dikatakan oleh penumpang adalah angkutan kota Binjai tujuan Medan dinaiki
penumpang dengan fasilitas yang mendukung seperti adanya kaca film angkutan dengan alasan apabila suhu diluar angkutan dalam keadaan panas maka penumpang
tidak terlalu merasakan sengatan matahari dari luar angkutan kota, selain itu kenyamanan juga dirasakan penumpang dari fasilitas angkutan kota yang memiliki
radio atau tape yang dapat dinikmati sehingga perjalanan yang ditempuh tidak terasa lama dan membosankan dan kategori yang terakhir dirasakan penumpang adalah cara
supir mengendarai angkutan, seperti kecepatan yang maksimal dan kecepatan yang minimal atau lambat. Kategori yang dirasakan penumpang tidak semuanya harus
Universitas Sumatera Utara
dimiliki angkutan kota Binjai tujuan Medan salah satu dari kategori yang dimiliki angkutan kota Binjai tujuan medan sudah dapat dikategorikan nyaman untuk kasus
penelitian ini kenyaman diukur dengan menjadikannya menjadi variabel dummy, dimana :
Nyaman = 1 Tidak nyaman = 0
Berikut ini dapat dilihat deskripsi jawaban atas kenyamanan naik angkutan kota Binjai – Medan:
Tabel 4.7 Deskripsi Kenyamanan penumpang Angkutan kota Binjai - Medan Tingkat Kenyamanan
Jumlah Orang
Nyaman 78
Tidak nyaman 62
Jumlah 140
Sumber : Hasil Penelitian 2009 data diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menjawab nyaman dengan yang tidak nyaman ini dikaitkan dengan kategori-kategori yang dimiliki
angkutan kota Binjai tujuan Medan seperti yang dijelaskan diatas angkutan tersebut tidak memiliki salah satu kategori yang diinginkan penumpang selama menaiki
angkutan kota Binjai tujuan Medan. Penumpang yang merasakan kenyamanan sebanyak 78 orang dan yang merasakan tidak nyaman sebesar 62 orang dengan
demikian hanya sedikit sekali perbedaannya yaitu 16 orang atau sekitar 11,4 penumpang yang meresakan nyaman dengan tidak nyaman.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Analisis Pengujian Hipotesis