Pengertian Transportasi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Transportasi

Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain untuk tujuan tertentu. Manusia selalu berusaha mencapai efisiensi transportasi, yaitu berusaha mengangkut barang atau orang dengan waktu secepat mungkin dan dengan pengeluaran biaya sekecil mungkin. Kegiatan transportasi mencakup bidang yang sangat luas seperti ekonomi, sosial, politik, budaya dan Hankam. Terdapat tiga jenis moda yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan jasa transportasi, yaitu moda darat, laut dan udara. Untuk melayani kebutuhan pelayanan jasa transportasi dalam kota, hanya digunakan moda darat, yaitu moda reI kereta api, moda jalan raya bus kota dan angkutan kota serta moda paratransit lainnya. Secara makro ada empat komponen yang diperlukan untuk menganalisa sistem transportasi, yaitu : 1. Sistem kegiatan A 2. Sistem jaringan T 3. Sistem pergerakan F 4. Sistem kelembagaan 7 Universitas Sumatera Utara Interaksi ke empat komponen tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut : Sistem Kegiatan Sistem jaringan Sistem Pergerakan Sumber : Sukarto 2006 Sistem Kelembagaan Gambar 2.1 Sistem Transportasi Makro Sistem jaringan memberikan penawaran terhadap sistem pergerakan, sedang sistem pergerakan mempengaruhi sistem kegiatan. Akibat lancarnya arus pergerakan maka terjadi pertambahan kegiatan aktivitas, sistem kegiatan manusia meminta tambahan permintaan kepada sistem pergerakan dan akhirnya sistem pergerakan menjadi beban bagi sistem jaringan, siklus tersebut berlangsung secara terus menerus. Melihat hubungan tersebut di atas maka dibutuhkan sistem kelembagaan yang terdiri dati individu, kelompok, lembaga, instansi pemerintah atau swasta yang terkait yang dapat mempengaruhi ketiga komponen dasar tersebut. Untuk lebih jelasnya, pemakai jasa transportasi atau user dapat memutuskan kapan, kemana, memakai moda angkutan apa dan melakukan perjalanan atau tidak. Pengelolapemilik sarana transportasi atau operator dapat memutuskan mengenai rote, jadwal, tarif, pelayanan yang disediakan, macam dan jumlah kendaraan maupun fasilitas fisik lainnya. Universitas Sumatera Utara

2.2. Permintaan Angkutan