BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Transportasi Kota Binjai
Kota Binjai sebagai titik persimpangan antara Kota Medan, Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, serta pintu gerbang dari dan ke Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam NAD, mempunyai posisi yang sangat strategis. Dengan jarak yang hanya 21,2 km atau sekitar hanya 25 menit perjalanan dari
Kota Medan, kota yang sebelah Timur dan Selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Deli Serdang, di sebelah Barat dan Utara berbatasan dengan Kabupaten
Langkat, kota ini berada di jalur transportasi utama yang menghubungkan antara Provinsi Sumut dengan Provinsi NAD.
Berdasarkan fakta ini, bisa disimpulkan bahwa posisi Kota Binjai sangat strategis. Setidaknya ada dua alasan, pertama, kota ini berada di titik silang mobilitas
orang baik dari Kota Binjai menuju kota-kota di sekitarnya seperti Medan, Langkat, Deli Serdang atau bahkan ke NAD baik untuk urusan bisnis, wisata maupun urusan
keluarga. Sarana transportasi di dalam kota Binjai terutama adalah beca mesin roda tiga
yang unik dan mobil angkutan kota yang disebut sudako dan mobil besar yang disebut damri . Damri merupakan transportasi yang juga keluar masuk kota Binjai
39
Universitas Sumatera Utara
namun tidak memiliki pengaruh terhadap pemerintahan kota Binjai dikarenakan damri transportasi angkutan antar kota yang dimilki Dinas Perhubungan Propinsi
Sumatera Utara yang diijinkan beroperasi sampai Kota Binjai. Peneliti tidak meneliti permintaan damri dikarenakan damri tidak memiliki pengaruh terhadap PAD kota
Binjai dan damri juga berebeda jalur dengan angkutan kota Binjai tujuan Medan. Angkutan kota Binjai tujuan Medan memliki kebebasan jalur setelah sampai di kota
Binjai tergantung dari kesepakatan penumpang dan supir meskipun tidak ada aturan yang membebaskan angkutan tersebut untuk beroperasi dari Dinas Perhubungan Kota
Binjai sementara itu damri hanya beroperasi sampai jalan Djamin Ginting kelurahan Rambung Kecamatan Binjai Selatan kota Binjai. Peristiwa ini dapat kita ambil
kesimpulan bahwa Angkutan Kota Binjai bukan mewakili pemerintah untuk melayani masyarakat melainkan kepentingan seseorang untuk mendapatkan suatu keuntungan
sementara Damri yang mewakili pemerintah untuk melayani masyarakat kurang ditanggapi oleh masyarakat dikarenakan akses perjalanannya tidak begitu besar
meskipun dilihat dari segi keamanan dan kenyamanan damri lebih unggul dibandingkan angkutan Kota Binjai..
Transportasi ke luar kota, selain transportasi jalan, ada juga kereta api yang menghubungkan Binjai dengan Medan dan Kwala di Kabupaten Langkat. Sampai
dengan tahun 2007, prasarana jalan di Kota Binjai terdiri dari: 1.
Jalan aspal 298 kilometer 2.
Jalan kerikil 31 kilometer 3.
Jalan tanah 91 kilometer
Universitas Sumatera Utara
Letak Binjai juga tidak jauh dari bandara terdekat yaitu Bandara Polonia, Medan. Selain itu, pelabuhan terdekat juga akan dihubungkan dengan jalan tol bila
proyek jalan tol Medan-Binjai selesai beberapa tahun lagi. Masyarakat bisa melihat dan merasakan bagaimana dan apa yang telah diberikan pemerintah untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat apabila masyarakat mengalami hal yang belum bisa sepenuhnya diterima kembalikan kepada pemerintah untuk dapat
mengatasi masalah- masalah yang seharunya menjadi hak masyarakat. Disamping itu masyarakat juga harus bisa bekerjasama dengan pemerintah agar tercipta
kenyamanan dan keamanan dalam segala urusan terutama urusan transportasi.
4.1.2. Karakteristik Responden