B Kec. Medan Deli
Tanjung Mulia Kawasan perkantoran, perdagangan,
rekreasi indoor,
pemukiman, pembangunan jalan baru, jaringan
air minum, pembuangan sampah, dan sarana pendidikan
C 1.
Kec. Medan Timur 2.
Kec. Medan perjuangan 3.
Kec. Medan Tembung 4.
Kec. Medan Area 5.
Kec. Medan Denai 6.
Kec. Medan Amplas Aksara
Pemukiman, perdagangan,
dan rekreasi, pembangunan sambungan
air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan
dan kesehatan D
1. Kec. Medan Johor
2. Kec. Medan Kota
3. Kec. Medan Baru
4. Kec. Medan Maimoon
5. Kec. Medan Polonia
Inti Kota Kawasan perdagangan, perkantoran,
rekreasi indoor dan pemukiman, dengan
program kegiatan
pembangunan perumahan permanen, penanganan sampah dan sarana
pendidikan E
1. Kec. Medan Barat
2. Kec. Medan Petisah
3. Kec. Medan Sunggal
4. Kec. Medan Selayang
5. Kec. Medan Tuntungan
Sei Sikambing Kawasan pemukiman, perdagangan,
dan rekreasi
dengan program
kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah
permanen, sarana pendidikan dan kesehatan
Sumber ; Rencana Umum Tata Ruang Kota Kodya Tingkat II Medan Tahun 1995- 2005
II.3.3. Kriteria Pemilihan Lokasi
Stadion Internasional Medan merupakan sebuah bangunan yang lebih mengarah kepada kegiatan pertandingan dalam skala besar. Untuk itu dibutuhkan pemilihan lokasi yang
tepat untuk mejamin kelancaran aktifitas di dalam bangunan tersebut. Untuk memilih lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksanaan pembangunan proyek
ini, maka penting terlebih dahulu dibuat kriteria-kriteria pemilihan lokasi. Langkah ini ditempuh kemudian dievaluasi sehingga mendapatkan lokasi yang benar-benar cocok untuk
proyek ini.
Kriteria ini dibuat berdasarkan analisa tata ruang kota, analisa sasaran proyek, analisa program aktifitas, analisa pencapaian, dan analisa penerapan tema.Berikut faktor-faktor
kriteria pemilihan lokasi untuk mendukung dan menguatkan fungsi bangunan, yaitu: •
Berada di lokasi yang diperuntukkan atau mempunyai sasaran pembangunan di bidang pendidikan berdasarkan RUTRK.
• Pencapaian harus relatif mudah dan dekat dengan jalan utama serta transportasi yang
mudah diakses serta berada di pusat kota. •
Luas lahan harus memadai dan cukup untuk menampung seluruh fasilitas yang telah direncanakan.
• Kelengakapan sarana dan prasarana kawasan yang memadai, serta utilitas kawasan
harus bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada pada fasilitas utama dan pendukung. •
Tinajauan terhadap struktur kota, dimana lokasi site sebaiknya berada di kawasan perkotaan dan merupakan wilayah komersil dan jasa.
• Akses pencapaian harus terdapat angkutan umum dan pribadi dari setiap badan jalan
dan pengaturan jalan yang masih dapat dikontrol dengan baik. Namun demikian, semua jenis kendaraan merupakan fokus utama pencapaian, karena sasaran aktifitas
adalah semua lapisan masyarakat. •
Area pelayanan meliputi hotel bertaraf internasional, kampus, dan perumahan adalah lingkungan sekitar yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang akan
direncanakan. •
Ukuran lahan harus mencukupi kebutuhan ruang secara fungsional beserta fasilitas- fasilitas yang direncanakan, minimal 2 Ha.
• Entrance menuju dan meninggalkan tapak harus mudah diakses oleh pengelola,
penyewa, pengguna fasilitas, dan penonton. •
Kontur tapak sebaiknya relatif datar sebagai syarat kedataran lapangan dan kemudahan sirkulasi.
Jarak ke pusat kota, dimana fungsi bangunan adalah sebagai tempat penyelenggaraan sepak bola meupun tempat bermain sepak bola. Dengan keberadaan bangunan ini akan
meningkatkan tingkat kepadatan kendaraan maupun pejalan kaki. Maka dari itu, lokasi di pinggiran kota yang memiliki tingkat kepadatan yang tidak tinggi, maka cocok sebagai sarat
pemilihan lokasi.
II.3.4. Analisa Pemilihan Lokasi