Pencahayaan Pengkondisian Udara Sanitasi

IV.4. Analisa Utilitas Bangunan

IV.4.1. Pencahayaan

Sistem pencahayaan pada bangunan terbagi atas dua jenis, yaitu : 1. Sistem pencahayaan alami Day light Sistem ini memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber cahaya Kelebihan : a. Hemat energi dan ekonomis b. Ketika pagi, sinarnya menyehatkan c. Terlihat alami dan membantu tanaman tetap hidup Kelemahan : a. Tidak bisa menerangi daerah yang terlindungi b. Hanya bisa dimanfaatkan di pagi hari c. Cahaya tidak dapat dikontrol lebih 2. Sistem pencahayaan buatan Artificial light Sistem ini memanfaatkan energi listrik sebagai tenaga sumber cahaya. Kelebihan : a. Dapat menerangi daerah yang tidak dapat dijangkau sinar matahari b. Kekuatan cahaya dapat dikontrol dengan mudah c. Dapat dipergunakan di saat malam hari Kelemahan : a. Memerlukan banyak sumber penerangan b. Banyak menggunakan energi listrik dan biaya c. Krisis listrik pada kota

IV.4.2. Pengkondisian Udara

Sistem penghawaan dapat dibagi dua yaitu: • Penghawaan alami Penghawaan alami dapat menapai kenyamanan thermal dengan cara: o Penggunaan sun screen dan shading o Penggunaan kaca reflektif o Penggunaan sistem kaca ganda o Penggunaan air pendingin o Penggunaan blower roof fan untuk mempercepat aliran udara. • Penghawaan buatan Penghawaan alami Penghawaan buatan Keuntungan - Biaya lebih murah - Dapat dimodifikasi untuk membentuk estetis bangunan - Dapat merata disetiap ruangan - Tingkat kelembaban dan suhu dapat dikontrol. - Udara yang dialirkan dapat dibersihkan. Kerugian - Kenyamanan yang tercipta tidsk dspst dikontrol. - Tidak dapat merata disetiap ruang - Bergantung terhadap iklim tempat - Biaya lebih mahal - Dibutuhkan ruang yang besar sebagai tempat peletakan peralatan penghawaan. - Membutuhkan bantuan energi. Tabel 4.7 Keuntungan dan Kerugian dari Sistem Penghawaan Sumber : Hasil olah data sendiri

IV.4.3. Sanitasi

Sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur bor. Distribusi air bersih terdiri dari dua cara, yaitu : 1. Tangki Tekan Air ditampung di reservoir bawah yang tertutup dan langsung dipompa ke ruang- ruang. Sistem ini mempunyai kelemahan yaitu pemakaian listrik dan tenaga pompa yang besar dan bila aliran listrik mati maka distribusi air tidak berjalan. 2. Tangki Atap Air ditampung di reservoir atas dan setelah itu baru didistribusikan ke ruang-ruang. Dengan adanya gravitasi bumi, sistem ini tidak memerlukan energi listrik. Maka keuntungannya adalah pada saat listrik mati air masih dapat dialirkan. Jenis sistem air bersih yang digunakan dapat dibagi dua yaitu : Sistem distribusi air bersih down feed Air dari pam atau sumur dipompakan ke atas, baru kemudian dialirkan turun keseluruh ruangan. Sistem ini memanfaatkan grafitasi, hemat dalam penggunaan energi listrik dan membutuhkan ruangan khusus untuk tangki pada lantai-lantai atas. Keuntungan Kerugian - Penyaluran air digunakan dengan memanfaatkan bantuan sistem gravitasi, sehingga menghemat biaya operasional bangunan. - Sistem pemipaan lebih sedikit - Penyaluran air tidak merata - Diperlukan ruang untuk peletakan tangki pada bagian atas bangunan Tabel 4.8 Keuntungan dan Kerugian Sistem Distribusi Air Bersih Down Feed Sumber : Hasil olah data sendiri • Sistem distribusi air bersih up feed Air dari pam atau sumur masuk reservoir, yang kemudian dipompakan keatas, disebarkan keseluruh ruangan. Sistem ini menggunakan energi listrik dengan bantuan pompa listrik. Kentungan Kerugian - Penyaluran air dapat merata disetiap tempat. - Air pada bagian plambing terus bergerak sehingga mengurangi peristiwa korosi pada pipa-pipa besi. - Ruang yang diperlukan lebih kecil − Biaya operasional lebih mahal − Sistem pemipaan lebih banyak − Danpat terjadi ledakan akibat tekanan dari mesin pompa. Tabel 4.9 Keuntungan dan Kerugian Sistem Distribusi Air Bersih Up Feed Sumber : Hasil olah data sendiri Sumber air kotor dalam bangunan berasal dari : 1. Air hujan Drainase Disalurkan dari atap bangunan ke pipa-pipa pembuangan air hujan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota 2. Air kotor cair Disalurkan melalui pipa pembuangan secara vertikal dan kemudian diteruskan ke saluran pembuangan kota. Khusus pembuangan dari dapur, air kotor disaring dalam bak penampungan lemak. 3. Air kotor padat Disalurkan melalui pipa pembuangan air kotor padat secara vertikal dan dibuang ke bak septictank dan kemudian diresapkan ke dalam tanah melalui bak resapan.

IV.4.4. Elektrikal