Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. Kunandar 2008: 45 berpendapat penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan action research yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama- sama dengan orang lain kolaborasi dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu kualitas proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan treatment tertentu dalam suatu siklus. Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang ditandai dengan adanya kerja sama antara guru bidang studi dengan pihak peneliti. Guru berperan melakukan pembelajaran dan peneliti berperan sebagai pengamat yakni melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung dan mencatat hasil temuan. Selain itu, dalam penelitian ini juga saling bekerja sama dalam melakukan evaluasi terhadap hasil temuan yang diperoleh dan melakukan revisi untuk pertemuan siklus berikutnya. Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Model penelitian ini terdiri dari adanya perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, yang keempatnya merupakan satu siklus. Setelah suatu siklus diimplementasikan, akan diadakan refleksi dari semua kegiatan yang telah dilakukan. Kemudian dilakukan perencanaan ulang untuk dilaksanakan pada siklus selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 3.1 di bawah ini: Gambar 3.1 Tahapan Penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart Keempat langka penting dalam PTK dapat diuraikan secara singkat seperti berikut ini Sukardi 2003: 213-215 1. Perencanaan Dalam penelitian tindakan, rencana tindakan haruslah berorientasi kedepan. Perencana haruslah menyadari dari awal bahwa tindakan sosial pada kondisi tertentu tidak dapat diprediksi atau diduga serta memiliki resiko. Perencanaan yang dikembangkan haruslah fleksibel untuk mengadopsi pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan yang tersembunyi. Perencanaan dalam penelitian tindakan sebaiknya lebih menekankan pada sifat-sifat strategik yang mampu menjawab tantangan yang muncul dalam perubahan sosial dan mengenal rintangan yang sebenarnya. Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi SIKLUS I Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi SIKLUS II 2. Pelaksanaan Pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas haruslah berhati-hati dan merupakan kegiatan yang praktis terencana. Hal ini dapat terjadi apabila tindakan tersebut dibantu dan mengacu pada rencan yang rasional dan terukur. 3. Pengamatan Observasi Pengamatan pada penelitian tindakan mempunyai fungsi dokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek. Observasi yang baik adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul, baik yang diharapkan ataupun yang tidak diharapkan oleh peneliti. 4. Refleksi Refleksi merupakan saran untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subyek penelitian dan telah dicatat dalam observasi. Langkah reflektif ini berusahha untuk mencari alur pemikiran yang logis dalam kerangka kerja proses, permasalahan, isu dan hambatan yang muncul dalam tindakan strategic. Hasil refleksi sangatlah penting untuk melakukan kemungkinan terhadap sebuah tindakan; yaitu diberhentikan, momodifikasi tindakan atau melanjutkan ke tingkatan selanjutnya. Peneliti menggunakan model ini karena sebagai saran apabila dalam pelaksanaannya rencana tindakan yang telah disusun oleh peneliti mengalami kegagalan. Dengan model ini, maka kesalahan-kesalahan dalam rencana tindakan pertama dapat diperbaiki lalu kemudian dapat dilanjutkan perencanaan tindakan kedua dan seterusnya hingga tercapailah tujuan perencanaan tindakan kedua dan seterusnya hingga tercapai tujuan dari penelitian yaitu mengetahui ketepatan penggunaan pendekatan PMRI dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas V SDN Plaosan 1.

B. Setting Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas II SD Negeri Plaosan 2.

0 0 301

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran Matematika untuk siswa kelas II SDN Plaosan 2.

1 2 255

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKN menggunakan model PBL untuk siswa kelas V SD Negeri Plaosan I.

0 2 230

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas V SDN Plaosan 2.

0 0 236

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika realistik Indonesia (PMRI) pada mata pelajaran Matematika untuk siswa kelas III SDN Plaosan 2.

0 1 214

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan PMRI.

0 1 236

Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas V semester genap SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 212

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan PMRI - USD Repository

0 4 234

MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD KANISIUS TOTOGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI

0 2 208

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar kelas V SDN Adisucipto 1 mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI - USD Repository

0 4 271