bertanya kepada tema kelompok yang dirasa mampu. Ini menunjukkan siswa sudah terlihat berminat dalam pembelajaran.
d Refleksi Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus II, siswa dalam
proses pembelajaran matematika sudah mampu menunjukkan minat mereka dalam pembelajaran matematika ini. Siswa terlihat antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut terlihat dari peran serta seluruh siswa dan siswa mau bertanya ketika mereka belum mengerti.
Dengan minat belajar mereka yang seperti digambarkan diatas, berpengaruh pada meningkatnya prestas belajar mereka.
B. Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berjudul “Peningkataan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Pendekatan PMRI pada Mata Pelajaran
Matematika untuk Siswa Kelas V SD Negeri Plaosan 1” Didalam judul tersebut terdapat dua buah variable yaitu minat dan prestasi belajar. Berikut ini
adalah hasil penelitian yang diperoleh peneliti. 1. Minat
Data minat siswa didapat peneliti melalui kuisioner yang dibagikan oleh peneliti kepada setiap siswa di akhir siklus. Lembar kuisioner disusun
peneliti berdasarkan inidakor-indikator yang menunjukkan minat seseorang. Minat siswa tampak ketika bagaimana peran mereka dan sikap
mereka selama mengikuti pembelajaran. Tentunya dalam mengukur kriteria minat dari siswa mebutuhkan dasar yang tepat yang digunakan
sebagai patokan untuk menentukan minat siswa. Adapun kriteria penskoran menggunakan penskoran PAP II yang telah disajikan pada
bagian analisis minat siswa. Berikut ini adalah perhitungan siswa untuk memperoleh skor minat pada siklus I dan siklus II
a Siklus I Pada siklus ini, peneliti menggunakan kuisioner untuk mengetahui
adanya peningkatan minat siswa setelah di awal telah mengedarkan kuisioner untuk mendapat kondisi awal siswa. Kuisioner ini diberikan
pada akhir siklus I yaitu pada pertemuan kedua. Berikut adalah perhitungan kuisioner minat siswa.
Tabel 4.1 Perhitungan PAP minat siklus I
No Nama
Skor Keterangan
No Nama
Skor Keterangan
1 DND
2.2 Tidak Berminat
16 HB
2.4 Tidak Berminat
2 ADL
3.4 Berminat
17 YL
3.4 Berminat
3 GLG
2.3 Tidak Berminat
18 RS
2.4 Tidak Berminat
4 SAP
3.4 Berminat
19 TBU
3.4 Berminat
5 BMG
2.7 Cukup Berminat
20 RI
2.4 Tidak Berminat
6 AZS
2.3 Tidak Berminat
21 IUR
3.4 Berminat
7 ESN
3.5 Berminat
22 WAR
3.4 Berminat
8 DN
3.4 Berminat
23 AT
3.4 Berminat
9 FDN
3.4 Berminat
24 AJR
2.4 Tidak Berminat
10 FDV
2.4 Tidak Berminat
25 RR
3.4 Berminat
11 DSK
3.4 Berminat
26 APN
2.8 Cukup Berminat
12 CC
3.4 Berminat
27 MF
2.3 Tidak Berminat
13 PSW
3.4 Berminat
28 ARL
3.4 Berminat
14 HF
2.5 Tidak Berminat
29 ST
3.4 Berminat
15 AD
2.7 Cukup Berminat
30 JC
2.2 Tidak Berminat
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat hasil minat siswa. Perhitungan ini berdasarkan jumlah skor yang diperoleh siswa pada
pengisian kuisioner. Siswa yang mendapat skor ≤ 1.7 tergolong dalam
kategori siswa yang sangat tidak berminat. Siswa yang mendapat skor antara rentang 1.8 – 2.5 tergolong pada siswa yang tidak berminat.
Skor 2.6 – 3.3 adalah golongan siswa yang memiliki cukup minat. Siswa yang mendapat skor 3.4 – 4.2 tergolong siswa yang berminat,
dan siswa yang memiliki skor antara 4.3 – 5 adalah tergolong siswa yang sangat berminat. Tabel diatas menyebutkan bahwa dari 30 orang
siswa terdapat 11 siswa atau 36,6 siswa yang tidak berminat, 3 siswa atau 10 siswa yang cukup berminat dan 16 orang siswa atau
53,3 siswa yang berminat. Apabila di jumlahkan dalam bentuk persen, jumlah siswa yang tergolong dalam kriteria minimal cukup
berminat sejumlah 63,3 dengan rata-rata skor 2,98. Sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria minimal cukup berminat
sejumlah 36,7.
Tabel 4.2 Hasil pengukuran minat siswa siklus I
Peubah Indikator
Kondisi awal
Target Capaian
Minat Presentase
jumlah siswa
yang tergolong
dalam kriteria
minimal cukup berminat.
16,6 65
63,3
Pada tabel 4.2, kondisi awal presentase dapat di presentase tentang minat siswa melalui kuisioner yaitu 16,6 siswa yang tergolong
dalam kriteria minimal cukup berminat. Sedangkan peneliti membuat indikator ketercapaian sebesar 65. Dari hasil yang diperoleh pada
siklus I dapat dilihat bahwa target belum tercapai sesuai yang diinginkan. Hasil dari kuisioner minat siklus I ini adalah 63,3.
Gambar 4.1 disajikan oleh peneliti untuk lebih menunjukkan peningkatan minat yang dicapai siswa pada siklus I. Terlihat bahwa
capaian minat siswa di akhir siklus I lebih tinggi dibandingkan kondis minat awal siswa. Akan tetapi, pencapaian tersebut belum mencapai
target yang ditetapkan oleh peneliti untuk siklus I. Maka, peneliti melanjutkan peningkatan minat hingga target peneliti dapat tercapai.
Gambar 4.1 Grafik peningkatan minat siswa siklus I
b Siklus II Pada siklus ini, peneliti kembali menggunakan kuisioner minat
untuk mengetahui peningkatan minat siswa pada siklus II. Kuisioner yang digunakan sama seperti yang digunakan untuk mengetahui
kondisi awal dan pada siklus I. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan kuisioner.
Tabel 4.3 Perhitungan PAP minat siklus II
No Nama
Skor Keterangan
No Nama
Skor Keterangan
1 DND
2.5 Tidak Berminat
16 HB
4.5 Sangat Berminat
2 ADL
3.9 Berminat
17 YL
4.4 Sangat Berminat
3 GLG
4.5 Sangat Berminat
18 RS
4.4 Sangat Berminat
4 SAP
4.5 Sangat Berminat
19 TBU
4.5 Sangat Berminat
5 BMG
2.5 Tidak Berminat
20 RI
4.6 Sangat Berminat
6 AZS
2.5 Tidak Berminat
21 IUR
4.5 Sangat Berminat
7 ESN
4.5 Sangat Berminat
22 WAR
4.5 Sangat Berminat
8 DN
4.4 Sangat Berminat
23 AT
4 Berminat
9 FDN
4.5 Sangat Berminat
24 AJR
3.2 Cukup Berminat
10 FDV
4.5 Sangat Berminat
25 RR
4.5 Sangat Berminat
11 DSK
4.4 Sangat Berminat
26 APN
4.5 Sangat Berminat
12 CC
4.5 Sangat Berminat
27 MF
2.5 Tidak Berminat
13 PSW
4.5 Sangat Berminat
28 ARL
4.5 Sangat Berminat
14 HF
3.9 Berminat
29 ST
4 Berminat
15 AD
4.5 Sangat Berminat
30 JC
3.8 Cukup Berminat
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa masih ada 4 siswa atau 13,3 siswa yang tergolong tidak berminat, 2 siswa atau 6,6 siswa
tergolong cukup berminat, 4 orang siswa atau 13,3 siswa tergolong dalam kategori berminat dan terdapat 20 siswa atau 66,6 siswa
tergolong dalam kategori sangat berminat. Atau bila dijumlahkan dalam persen, jumlah siswa yang mencapai kriteria minimal cukup
berminat sebesar 86,6 dengan rata-rata skor 4,08. Sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria minimal cukup berminat sejumlah
13,4. Dari hasil tabel diatas, sudah menunjukkan peningkatan minat siswa dibandingkan dengan hasil tabel awal dan siklus I. Dari data
yag sudah ada, maka diperoleh hasil peningkatan minat siswa pada siklus II yang dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil pengukuran minat siswa siklus II
Peubah Indikator
Kondisi awal
Target Capaian
Minat Presentase jumlah siswa
yang tergolong dalam kriteria minimal cukup
berminat. 16,6
75 86,6
Dari data pada tabel 4.4, dapat dilihat terdapat peningkatan signifikan minat siswa sebesar 86,6 dari kondis awal 16,6.
Gambar grafik 4.2, menunjukkan peningkatan minat belajar siswa setelah dilakukan tes minat sebanyak 2 siklus. Terlihat jelas pada
grafik bahwa terdapat peningkatan yang cukup signifikan, terlebih setelah siklus II. Terlihat bahwa capaian minat siswa pada siklus II
mengalami peningkatan dari kondisi awal dan di siklus I. Disamping itu, capaian minat siswa juga berada diatas target yang diharapkan
oleh peneliti. Maka dari itu, peneliti berhasil meningkatkan minat siswa dan tidak perlu melakukan siklus selanjutnya.
Gambar 4.2 Grafik peningkatan minat siswa siklus II
2. Prestasi belajar a Siklus I
Pengukuran prestasi belajar siswa pada siklus I diukur dengan menggunakan soal evaluasi yang berbentuk soal pilihan ganda
berjumlah 15 buah soal dengan 4 pilihan jawaban. Nilai rata-rata kelas yang ingin dicapai tau yang ditargetkan adalah 75 dengan nilai
KKM 70. Indikator ketercapaian pada prestasi belajar yaitu presentase siswa yang menjadi KKM. Pada tabel 4.5 berikut ini menunjukkan
presentase hasil belajar siswa pada siklus I.
Tabel 4.5 Ketuntasan belajar siswa siklus I
No Nama
Nilai Lulus KKM
Ya Tidak
1 DND
33 √
2 ADL
80 √
3 GLG
66 √
4 SAP
86 √
5 BMG
46 √
6 AZS
46 √
7 ESN
93 √
8 DN
73 √
9 FDN
86 √
10 FDV
73 √
11 DSK
80 √
12 CC
80 √
13 PSW
86 √
14 HF
46 √
15 AD
93 √
16 HB
73 √
17 YL
80 √
18 RS
80 √
19 TBU
66 √
20 RI
80 √
21 IUR
93 √
22 WAR
80 √
23 AT
80 √
24 AJR
66 √
25 RR
66 √
26 APN
86 √
27 MF
46 √
28 ARL
86 √
29 ST
40 √
30 JC
66 √
Total 2237
20 10
Rata-rata 74.56
66,6 33,3
Setelah pembelajaran pada siklus I berakhir, dilaksanakan analisis data untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi.
Berdasarkan tabel hasil tes siswa, dapat dilihat perolehan rata-rata nilai siswa kelas V untuk evaluasi adalah 74,56. Jumlah siswa yang
sudah memenuhi KKM sebanyak 20 siswa atau 66,6, sedangkan siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 10 siswa atau 33,3.
Sehingga, dapat diperoleh analisis data sebagai berikut.
Tabel 4.6 Analisis data ketuntasan belajar siswa siklus I
Data Nilai rata-rata
Target Jumlah siswa yang
memenuhi KKM Data awal
60,47 19,04
Siklus I 74,56
73,3 66,6
Dari tabel 4.6, dapat diliat bahwa pada prestasi belajar siswa mengalami peningkatan rata-rata dan sudah dapat berada di atas
KKM. Namun target pencapaian peneliti belum dapat terpenuhi yaitu rata-rata kelas sebesar 75. Dengan demikian, pada siklus I belum
dapat mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, maka perlu diadakan siklus II untuk dapat mencapai target pencapaian pada siklus
II. Pada grafik 4.3, menunjukkan bagaimana perkembangan
prestasi siswa pada siklus I. Terlihat bahwa capaian prestasi siswa pada siklus I mengalami peningkatan yang sangat drastis. Hal ini
dikarenakan kondisi prestasi awal siswa sangat rendah. Namun, peningkatan prestasi ini dikatakan belum berhasil karena belum
mencapai target yang diharapkan oleh peneliti. Maka dari itu, peneliti melanjutkan peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus II.
Gambar 4.3 Grafik peningkatan prestasi belajar siswa siklus I
b Siklus II Pengukuran pada siklus II dengan soal evaluasi yang berbentuk
soal pilihan ganda berjumlah 15 buah soal dengan 4 pilihan jawaban. Nilai rata-rata yang ingin dicapai adalah 75 dengan nilai KKM 70.
Indikator ketercapaian pada prestasi belajar yaitu presentase siswa yang menjadi KKM. Berikut ini adalah hasil presentase belajar siswa
siklus II.
Tabel 4.7 Ketuntasan belajar siswa siklus II
No Nama
Nilai Lulus KKM
Ya Tidak
1 DND
66 √
2 ADL
86 √
3 GLG
80 √
4 SAP
100 √
5 BMG
86 √
6 AZS
66 √
7 ESN
86 √
8 DN
86 √
9 FDN
93 √
10 FDV
100 √
11 DSK
100 √
12 CC
80 √
13 PSW
93 √
14 HF
86 √
15 AD
93 √
16 HB
66 √
17 YL
86 √
18 RS
86 √
19 TBU
93 √
20 RI
100 √
21 IUR
93 √
22 WAR
86 √
23 AT
80 √
24 AJR
93 √
25 RR
93 √
26 APN
86 √
27 MF
66 √
28 ARL
80 √
29 ST
73 √
30 JC
86 √
Total 2556
26 4
Rata-rata 85.66
86,6 13,3
Analisis data dilakukan setelah pembelajaran pada siklus II berakhir. Berdasarkan tabel hasil tes siswa, dapat diperoleh rata-rata
nilai kelas untuk evaluasi siklus II adalah 85,6. Serta presentase
jumlah siswa yang telah mencapai KKM ada siklus II sebesar 86,6. Sehingga dapat diperoleh analisi data sebagai berikut:
Tabel 4.8 Analisis data ketuntasan belajar siswa siklus II
Data Nilai rata-rata
Target Jumlah siswa yang
memenuhi KKM Siklus I
74,56 73,3
66,6 Siklus II
85,66 83,3
86,6
Dari tabel 4.8, dapat dilihat ada peningkatan prestasi belajar siswa sebesar 86,6 dari kondisi awal sebesar 19,04, dan pada siklus I
sebesar 66,6. Serta peningkatan rata-rata nilai kelas yang semula 60,04, lalu pada siklus I menjadi 74,56 dan pada siklus II menjadi
85,66. Pada siklus II ini, presentase KKM sudah tercapai. Maka dari itu, peneliti tidak perlu mengadakan siklus selanjutnya. Untuk dapat
melihat peningkatan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa secara jelas, dapat dilihat pada grafik yang disajikan oleh peneliti pada grafik
4.4.
Gambar 4.4 Grafik peningkatan prestasi belajar siswa siklus II
C. Pembahasan