Validitas, Realibilitas dan Indeks Kesukaran Soal

F. Validitas, Realibilitas dan Indeks Kesukaran Soal

1. Validitas Salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh tes hasil belajar baik yang baku maupun yang dibuat sendiri oleh guru adalah validitas, yaitu sejauh mana tes benar-benar mengukur pengetahuan atau sifat yang tepat seperti yang dimaksud oleh tujuan tes itu Friedenberg, dalam Supratiknya, 2012: 29. Ada tiga jenis validitas yaitu validitas isi yang memeriksa sejauh mana tes mengukur ranah isi pengetahuan atau keterampilan di bidang tertentu yang tepat sebagaimana dimaksud, validitas konstruk yang memeriksa sejauh mana tes mengukur suatu konstruk tertentu baik berupa kemampuan yang lebih didominasi oleh fungsi kognitif seperti inteligensi maupun fungsi afektif seperti sifat, dan validitas kriteria yang memeriksa sejauh mana tes mampu memprediksikan variabel-variabel tertentu sebagaimana diharapkan berdasarkan penalaran teoretis tertentu. Penelitian ini menggunakan dua jenis validitas yaitu : a Validitas Isi Dalam melakukan validasi, tentunya harus menggunakan patokan atau acuan yang sesuai untuk menunjukkan alat yang digunakan atau dipersiapkan peneliti sudah tepat dan siap uji. Penilaian yang dilakukan oleh peneliti divalidasi oleh beberapa ahli atau validator. Tidak hanya 1 validator agar hasil atau validasi lebih akurat. Adapun rentang yang digunakan oleh peneliti adalah 1-5. Kriteria yang ditunjukkan pada setiap skor adalah sebagai berikut 1 = Tidak sekali, 2 = Kurang baik, 3 = Cukup baik, 4 = Baik, 5 = Sangat Baik. Setelah validator memberikan nilai pada setiap komponen yang dinilai, maka peneliti akan menghitung rata-rata skor yang diperoleh pada validasi instrument. Setelah peneliti mendapatkan rata-rata skor, peneliti akan melakukan revisi pada instrument apabila skor yang diperoleh kurang dari 3. Namun, apabila skor yang diperoleh peneliti lebih dari 3, peneliti tidak melakukan revisi. Patokan ini didapat dari kesepakatan kelompok studi. Peneliti juga memperhatikan komentar yang diberikan oleh validator. Komentar tersebut akan menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi peneliti. Kriteria untuk penskoran pada instrument dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Kriteria penskoran validasi instrumen Interval skor rata-rata Kategori Keputusan 4,1 ≤ M ≤ 5,0 Sangat Baik Tidak revis 3,1 ≤ M ≤ 4,0 Baik Tidak revisi 2,1 ≤ M ≤ 3,0 Cukup Revisi 1,1 ≤ M ≤ 2,0 Kurang Baik Revisi 0,0 ≤ M ≤ 1,0 Tidak Baik Revisi Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti Sugiyono, 2010:363. Hal tersebut berarti sebuah data dikatakan valid apabila data yang dilaporkan oleh peneliti tidak berbeda dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek peelitian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji validitas pada dosen ahli. Selain melakukan uji validitas kepada dosen ahli, peneliti juga melakukan uji validitas soal evaluasi dengan melakukan pengujicobaan soal evaluasi kepada siswa kelas VI. Peneliti akan menjabarkan masing-masing validitas yang telah divalidasi oleh validator. 1 Validitas Silabus Validasi pertama yang dijabarkan oleh peneliti adalah validasi silabus. Silabus yang dirancang oleh peneliti divalidasi oleh 3 validator yaitu dosen ahli bidang Matematika sebagai validator I, Kepala Sekolah SDN Plaosan 1 selaku validator II, dan wali kelas V SDN Plaosan 1 sebagai validator III. Adapun komponen yang dinilai dalam validasi meliputi : 1 Kelengkapan komponen silabus, 2 Kesesuaian Indikator, SD dan KD, 3 Kesesuaian pemilihan metode pembelajaran, 4 Penggunaan bahasa dan tata tulis baku, 5 Kesesuaian antara penilaian dengan indikator yang dirumuskan. Kriteria instrumen penelitian yang divalidasi adalah instrument yang mendapatkan nilai rata-rata validasi kurang dari 3. Kriteria ini didapatkan berdasarkan kesepakatan yang di lakukan oleh peneliti dengan kelompok studi. Hasil validasi yang dilakukan validator dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Hasil validasi silabus Validator Komponen Indikator Rata-rata 1 2 3 4 5 Validator 1 4 4 4 4 4 4 Validator 2 5 5 5 4 4 4,6 Validator 3 5 5 4 4 4 4,4 Rata-rata 4,6 4,6 4,3 4 4 4,3 Tabel 3.7 dengan jelas menunjukkan bahwa skor maksimal yang didapat pada instrumen validasi silabus ini adalah 5. Sedangkan skor minimal yang diperoleh pada instrumen adalah 4. Dari data diatas dapat dilihat rata-rata yang diperoleh pada validasi instrument silabus masing-masing dari setiap validator yaitu validator I adalah 4, validator II adalah 4,6 dan validator III adalah 4,4. Bila keseluruhan nilai dari validator dirata-rata, maka hasil akhir dari validasi silabus adalah 4,3. Ini menunjukkan bahwa peneliti tidak perlu melakukan revisi kembali terhadap silabus karena nilai yang diperoleh pada intrumen berada diatas nilai 3,0 yang menjadi batas terendah dilakukannya revisi instrument. 2 Validitas RPP Validasi yang kedua yang akan dijabarkan oleh peneliti adalah validasi RPP. Pada validasi ini, validator yang melakukan validasi atau memberi penilaian sama dengan validator yang melakukan validasi silabus. Dosen ahli bidang Matematika sebagai validator I, Kepala Sekolah SDN Plaosan 1 selaku validator II, dan wali kelas V SDN Plaosan 1 sebagai validator III. Pada validasi RPP ini, banyak poin yang dinilai. Oleh sebab itu, peneliti akan mengelompokkan poin-poin RPP kedalam kelompok besar indikator. Indikator 1 yang menilai perumusan indikator keberhasilan meliputi : kejalasan rumusan, kelengkapan cakupan rumusan indikator, kesesuaian dengan kompetensi dasar. Pada indikator 2 yang menilai pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran, penilaian meliputi : kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai, keruntutan dan sistematika materi, kesesuaian materi dengan alokasi waktu. Indikator ke 3 yang menilai pemilihan sumber belajar atau metode pembelajaran meliputi : kesesuaian sumber belajarmetode pembelajaran dengan standar kompetensi tujuan yang ingin dicapai, kesesuaian sumber belajarmetode pembelajaran dengan materi pembelajaran, kesesuaian dengan sumber belajar metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik. Indikator ke 4 yang menilai scenario kegiatan pembelajaran, penilaian meliputi : Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi tujuan pembelajaran, kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran, kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik. Indikator ke 5 yang menilai penilaian hasil belajar meliputi : kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai, kejelasan prosedur penilaian, kelengkapan instrument. Indikator ke 6 yang menilai penggunaan bahasa tulis meliputi : ketepatan ejaan, ketepatan pilihan kata, kebakuan struktur kalimat, bentuk huruf dan angka baku. Adapun kriteria instrumen penelitian yang divalidasi adalah instrument yang mendapatkan nilai rata-rata validasi kurang dari 3. Kriteria ini didapatkan berdasarkan kesepakatan yang di lakukan oleh peneliti dengan kelompok studi. Dari seluruh indikator diatas, hasil validasi dari ketiga validator dapat dilihat pada tabel 3.8 Tabel 3.8 Hasil validasi RPP Validator Komponen Indikator Rata- rata 1 2 3 4 5 6 Validator 1 4,6 4,7 5 4 4,3 4,2 4,4 Validator 2 4 4 4 4 4 4 4 Validator 3 4 4 4 4,3 4 4 4,05 Rata-rata 4,2 4,2 4,3 4,1 4,1 4,06 4,15 Dari data tabel 3.8, dapat dilihat bahwa hasil perolehan nilai dari ketiga validator adalah validator 1 dengan rata-rata 4,4, validator 2 dengan rata-rata 4, dan validator 3 dengan rata-rata 4,05. Apabila nilai dari ketiga validator ini dirata-rata, maka hasil akhir dari validasi RPP ini adalah 4,15. Dengan hasil ini, peneliti tidak melakukan revisi kembali terhadap RPP penelitian karena nilai yang diperoleh pada intrumen berada diatas nilai 3,0 yang menjadi batas terendah dilakukannya revisi instrument. 3 Validitas LKS Validitas ketiga yang akan diuraikan oleh peneliti adalah validitas Lembar Kerja Siswa LKS. Validitas ini digunakan untuk melihat apakah LKS yang di siapkan peneliti harus direvisi atau tidak. Oleh sebab itu, validasi ini dilakukan oleh 3 validator yaitu dosen ahli bidang Matematika sebagai validator I, Kepala Sekolah SDN Plaosan 1 selaku validator II, dan wali kelas V SDN Plaosan 1 sebagai validator III. Adapun komponen indikator yang dinilai pada validasi LKS ini adalah 1 Kelengkapan LKS, 2 Kesesuaian indikatortujuan pembelajaran dengan LKS, 3 Rumusan petunjuk pengerjaan LKS sederhana dan mudah dipahami siswa, 4 LKS membantu siswa dalam memahami materi ajar, 5 LKS menunjukkan keruntutan kegiatan belajar, 6 Tampilan LKS menarik dan indah, 7 Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Kriteria instrumen penelitian yang divalidasi adalah instrument yang mendapatkan nilai rata-rata validasi kurang dari 3. Kriteria ini didapatkan berdasarkan kesepakatan yang di lakukan oleh peneliti dengan kelompok studi. Untuk dapat melihat hasil validasi LKS dari ketiga validator, dapat dilihat pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Hasil validasi LKS Validator Komponen Indikator Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 Validator 1 5 4 5 4 4 5 4 4,4 Validator 2 4 4 4 4 4 4 4 4 Validator 3 4 4 5 4 4 4 4 4,1 Rata-rata 4,3 4 4,6 4 4 4,3 4 4,1 Dari data tabel 3.9 yang tersaji, dapat dilihat bahwa rata- rata yang didapat pada instrument LKS dari setiap validator masing-masing adalah dari validator 1 mendapat rata-rata 4,4, dari validator 2 mendapat rata-rata 4, dari validator 3 mendapat rata- rata 4,1. Hasil akhir validasi yang diperoleh pada validasi intrumen LKS ini adalah 4,1. Dengan ini, peneliti tidak perlu melakukan revisi terhadap LKS yang telah dibuat karena nilai yang diperoleh pada intrumen berada diatas nilai 3,0 yang menjadi batas terendah dilakukannya revisi instrument. 4 Validitas Materi ajar Validitas selanjutnya yang akan dijabarkan oleh peneliti adalah validasi materi ajar. Materi ajar divalidasi untuk melihat apakah materi ajar yang akan digunakan peneliti dalam melakukan penelitian sudah sesuai dan siap untuk digunakan atau tidak. Validasi materi ajar ini dilakukan oleh 3 validator yaitu dosen ahli bidang Matematika sebagai validator I, Kepala Sekolah SDN Plaosan 1 selaku validator II, dan wali kelas V SDN Plaosan 1 sebagai validator III. Komponen indikator yang menjadi penilaian adalah 1 Materi ajar dengan kompetensi yang akan dicapai, 2 Kesesuaian materi ajar dengan karakteristik peserta didik, 3 Materi ajar cakupannya luas dan memadai, 4 Pengorganisasian materi ajar runtut dan sistematik, 5 Kesimpulan alikasi waktu dengan kesesuaian materi ajar, 6 Penggunaan bahasa dan tata tulis baku. Kriteria instrumen penelitian yang divalidasi adalah instrument yang mendapatkan nilai rata-rata validasi kurang dari 3. Kriteria ini didapatkan berdasarkan kesepakatan yang di lakukan oleh peneliti dengan kelompok studi. Adapun hasil validasi materi ajar dari seluruh validator, akan dipaparkan melaui tabel 3.10. Tabel 3.10 Hasil validasi materi ajar Validator Komponen Indikator Rata-rata 1 2 3 4 5 6 Validator 1 4 4 4 4 5 4 4,1 Validator 2 4 4 4 4 4 4 4 Validator 3 4 4 4 4 4 4 4 Rata-rata 4 4 4 4 4,3 4 4,03 Dari data tabel 3.10, terlihat bahwa perolehan nilai dari setiap validator mendapat rerata masing-masing validator 1 adalah 4,1, validator 2 adalah 4, validator 3 adalah 4. Untuk hasil akhir dari validasi materi ajar ini adalah 4,03. Dengan hasil yang diperoleh pada instrumen materi ajar ini, peneliti tidak perlu melakukan revisi kembali karena nilai yang diperoleh pada intrumen berada diatas nilai 3,0 yang menjadi batas terendah dilakukannya revisi instrument. 5 Validitas evaluasi Validasi kelima yang akan dijabarkan oleh peneliti adalah validasi soal evaluasi. Validasi ini dilakukan untuk melihat soal yang dibuat oleh peneliti sudah baik atau masih kurang. Arti baik pada validitas evaluasi ini tentunya sesuai dengan komponen yang dinilai meliputi 1 kesesuaian indikator dengan butir soal, 2 kalimat yang digunakan sederhana dan tidak berlebihan, 3 bahasa jelas, baku, dan sederhana, 4 keluasan cakupan soal, 5 pilihan jawaban tidak mengandung ambigusitas, 6 urutan alternative jawaban logis, 7 soal tidak berisi jebajan yang tidak ada jawabannya, 8 pertanyaan tidak mengandung kunci jawaban. Dari 8 komponen indikator ini, akan menunjukkan kesiapan soal evaluasi yang akan dikerjakan oleh siswa disetiap akhir siklus. Kriteria instrumen penelitian yang divalidasi adalah instrument yang mendapatkan nilai rata-rata validasi kurang dari 3. Kriteria ini didapatkan berdasarkan kesepakatan yang di lakukan oleh peneliti dengan kelompok studi. Hasil dari validasi soal evaluasi ini dapat dilihat pada tabel 3.11. Tabel 3.11 Hasil validasi soal evaluasi Validator Komponen Indikator Rata- rata 1 2 3 4 5 6 7 8 Validator 1 4 4 4 4 4 4 4 5 4,1 Validator 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Validator 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4,1 Rata-rata 4 4 4 4 4 4,3 4 4,3 4,06 Dari data yang tersaji pada tabel 3.11 diatas, menunjukkan hasil yang diperoleh intrumen soal evaluasi setelah dilakukan validasi soal evaluasi. Hasil atau rerata dari setiap validator yaitu validator 1 adalah 4,1, validator 2 adalah 4, validator 3 adalah 4,1. Hasil akhir dari ketiga validator tersebut adalah 4,06. Nilai ini menunjukkan bahwa instrument soal evaluasi yang dibuat oleh peneliti sudah baik dan tidak perlu lagi diadakan revisi karena nilai yang diperoleh pada intrumen berada diatas nilai 3,0 yang menjadi batas terendah dilakukannya revisi instrument. 6 Validasi kuisioner Validasi kuisioner dilakukan untuk dapat mengetahui apakah lembar kuisioner yang dibuat oleh peneliti apakah sudah siap untuk diujikan. Adapun komponen inidkator yang dinilai oleh validator adalah : 1 Kelengkapan lembar kuisioner, 2 kesesuaian antara indikator dengan deskripsi, 3 Kalimat tidak bermakna, 4 Kualitas perilakuu yang dituntut dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan minat, 5 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku. Kriteria instrumen penelitian yang divalidasi adalah instrument yang mendapatkan nilai rata-rata validasi kurang dari 3. Kriteria ini didapatkan berdasarkan kesepakatan yang di lakukan oleh peneliti dengan kelompok studi. Adapun hasil dari balidasi yang dilakukan oleh dosen ahli selaku validator I adalah sebagai berikut. Tabel 3.12 Hasil validasi kuisioner minat Validator Komponen Indikator Rata-rata 1 2 3 4 5 Validator 4 4 4 4 4 4 Dengan data tabel 3.12, dapat dilihat bahwa instrumen kuisioner memperoleh nilai akhir 4 dari validator. Peneliti mendapat masukan untuk lebih memperhatikan penggunaan kalimat negative, dan peneliti akan melakukan revisi pada kalimat negatif pada lembar kuisioner. b Validitas Konstruk Validitas konstruk disusun berdasarkan hasil konsultasi dengan ahli experts judgment. Setelah instrumen dibuat berdasarkan dengan teori yang ada, kemudian akan dikonsultasikan dengan ahli. Dalam hal ini yang berperan sebagai ahli adalah dosen dan guru kelas. Validasi konstruk ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika pada materi bangun ruang. Peneliti melakukan uji validitas soal evaluasi pada siswa kelas 6 di salah satu Sekolah Dasar Negeri yang ada di daerah Sleman. Nilai produk moment pada r tabel memiliki taraf signifikan 5, hal tersebut dinyatakan oleh Hadi 2004 : 288. Untuk r tabel pada penelitian ini adalah 0,361. Hasil perhitungan ini menggunakan SPSS 20. Hasil uji validasi untuk soal evaluasi soal siklus I dapat dilihat pada tabel 3.13. Tabel 3.13 Validasi soal tes evaluasi siklus I No r tabel r hitung Keterangan Tindak Lanjut 1 0,361 0,848 Valid Digunakan soal no. 1 2 0,361 0,267 Tidak Valid Tidak digunakan 3 0,361 0,827 Valid Digunakan soal no. 2 4 0,361 0,470 Valid Digunakan soal no. 3 5 0,361 0,382 Valid Tidak digunakan 6 0,361 0,344 Tidak Valid Tidak digunakan 7 0,361 0,599 Valid Digunakan soal no. 4 8 0,361 0,579 Valid Digunakan soal no. 5 9 0,361 0,481 Valid Digunakan soal no. 6 10 0,361 0,366 Valid Tidak digunakan 11 0,361 0,531 Valid Digunakan soal no. 7 12 0,361 A Tidak Valid Tidak digunakan 13 0,361 0,264 Tidak Valid Tidak digunakan 14 0,361 A Tidak Valid Tidak digunakan 15 0,361 0,394 Valid Tidak digunakan 16 0,361 0,819 Valid Digunakan soal no. 8 17 0,361 0,459 Valid Digunakan soal no. 9 18 0,361 0,127 Tidak Valid Tidak digunakan 19 0,361 0,521 Valid Digunakan soal no. 10 20 0,361 0,451 Valid Digunakan soal no. 11 21 0,361 0,882 Valid Digunakan soal no. 12 22 0,361 0,563 Valid Digunakan soal no. 13 23 0,361 0,620 Valid Digunakan soal no. 14 24 0,361 0,370 Valid Tidak digunakan 25 0,361 0,185 Tidak Valid Tidak digunakan 26 0,361 0,320 Tidak Valid Tidak digunakan 27 0,361 0,368 Valid Tidak digunakan 28 0,361 0,341 Tidak Valid Tidak digunakan 29 0,361 0,220 Tidak Valid Tidak digunakan 30 0,361 0,627 Valid Digunakan soal no. 15 Dari data tabel uji validitas diatas, dapat dilihat, dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan, terdapat 20 soal yang bernilai valid. Soal yang bernilai valid tersebut ditunjukkan pada r hitung yang lebih tinggi dibandingkan r tabel serta mendapatkan tanda bintang dan pada perhitungan dengan menggunakan SPSS 20. Oleh sebab itu, kebutuhan peneliti sudah terpenuhi. Adapun kisi-kisi dari hasil dari uji validitas soal siklus I ini dapat dilihat pada tabel 3.14. Tabel 3.14 Kisi-kisi soal tes akhir siklus I setelah validasi Satuan : SD Negeri Plaosan 1 Mapel : Matematika Semester : I SK : 4. Menghitung volume kubus dan balok serta menggunakannya dalam pemecahan masalah KD : 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok No Komponen Indikator Nomer Soal Jumlah soal 1 Menghitung volume kubus sesuai dengan rumus volume kubus yang telah ditemukan 1, 3, 4, 16, 17, 19, 21, 22, 30 9 2 Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan volume kubus 7, 8, 9, 11, 20, 23, 6 Dari tabel 3.14, dapat dilhat bahwa dari 15 soal yang sudah divalidasi, telah mewakili 2 indikator materi dalam pembelajaran. Masing masing 9 soal untuk indikator pertama yaitu menghitung volume kubus sesuai dengan rumus volume kubus yang telah ditemukan, dan 6 soal untuk indikator kedua yakni menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan volume kubus. Setelah melakukan uji validasi soal evaluasi siklus I, uji validitas dilanjutkan pada soal akhir siklus II. Hasil dari uji validasi siklus II dapat dilihat pada tabel 3.15. Tabel 3.15 Validasi soal tes evaluasi siklus II No r tabel r hitung Keterangan Tindak Lanjut 1 0,361 0,574 Valid Digunakan soal no.1 2 0,361 0,422 Valid Digunakan soal no. 2 3 0,361 0,290 Tidak Valid Tidak digunakan 4 0,361 0,597 Valid Digunakan soal no. 3 5 0,361 0,493 Valid Digunakan soal no. 4 6 0,361 0,620 Valid Digunakan soal no. 5 7 0,361 0,443 Valid Digunakan soal no. 6 8 0,361 0,640 Valid Digunakan soal no. 7 9 0,361 0,643 Valid Digunakan soal no. 8 10 0,361 0,300 Tidak Valid Tidak digunakan 11 0,361 0,338 Tidak Valid Tidak digunakan 12 0,361 0,680 Valid Digunakan soal no. 9 13 0,361 0,067 Tidak Valid Tidak digunakan 14 0,361 0,244 Tidak Valid Tidak digunakan 15 0,361 0,549 Valid Digunakan soal no. 10 16 0,361 0,429 Valid Digunakan soal no. 11 17 0,361 0,525 Valid Digunakan soal no. 12 18 0,361 0,756 Valid Digunakan soal no. 13 19 0,361 0,708 Valid Digunakan soal no. 14 20 0,361 0,297 Tidak Valid Tidak digunakan 21 0,361 0,185 Tidak Valid Tidak digunakan 22 0,361 0,282 Tidak Valid Tidak digunakan 23 0,361 0,587 Valid Digunakan soal no. 15 24 0,361 0,726 Valid Tidak digunakan 25 0,361 0,591 Valid Tidak digunakan 26 0,361 0,691 Valid Tidak digunakan 27 0,361 0,702 Valid Tidak digunakan 28 0,361 0,188 Tidak Valid Tidak digunakan 29 0,361 0,157 Tidak Valid Tidak digunakan 30 0,361 0,157 Tidak Valid Tidak digunakan Dari data tabel 3.15, peneliti mendapatkan dari 30 butir soal terdapat 19 butir soal yang valid. Soal yang bernilai valid tersebut ditunjukkan pada r hitung yang lebih tinggi dibandingkan r tabel serta mendapatkan tanda bintang dan pada perhitungan dengan menggunakan SPSS 20. Namun peneliti hanya membutuhkan 15 butir soal, lalu dipilihlah 15 butir soal tersebut dari 19 butir soal yang valid untuk dijadikan soal akhir siklus II. Adapun kisi-kisi dari hasil dari uji validitas soal siklus II ini dapat dilihat pada tabel 3.16. Tabel 3.16 Kisi-kisi soal tes akhir siklus II setelah validasi Satuan : SD Negeri Plaosan 1 Mapel : Matematika Semester : I SK : 4. Menghitung volume kubus dan balok serta menggunakannya dalam pemecahan masalah KD : 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus dan balok No Komponen Indikator Nomer Soal Jumlah soal 1 Menghitung volume balok sesuai dengan rumus volume balok yang telah ditemukan 1, 2, 4, 5, 16, 17, 18 7 2 Menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan volume balok 6, 7, 8, 9, 12, 15, 19, 23 8 Dari tabel 3.16, dapat dilihat bahwa dari 15 soal yang sudah divalidasi, telah mewakili 2 indikator materi dalam pembelajaran. Masing masing 7 soal untuk indikator pertama yaitu menghitung volume balok sesuai dengan rumus volume balok yang telah ditemukan, dan 8 soal untuk indikator kedua yakni menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan volume balok. 2. Realibilitas Realibilitas berkenaan dengan tingkat ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama Sukmadinata, 2011: 229-230. Jadi, apabila instrumen ini diujikan pada tempat yang berbeda, maka hasilnya tidak akan jauh berbeda antara satu dengan yang lainnya. Maka dari itu, harus ditentukan koefisien realibilitasnya untuk dapat menentukan instrument yang digunakan telah realibel. Adapun koefisien dalam bentuk bilangan koefisen berada antara rentang 0,00 sampai dengan 1,00, hal ini untuk menunjukkan bahwa koefisien korelasi memiliki taraf signifikan yang tepat. Kualifikasi realibilitas dapat dilihat pada tabel 3.17. Tabel 3.17 Kriteria korelasi No Koefiesien Korelasi Kualifikasi 1 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 2 0,71 – 0,90 Tinggi 3 0,41 – 0,70 Cukup 4 0,21 – 0,40 Rendah 5 Negatif – 0,20 Sangat Rendah Teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Untuk memudahkan perhitungan dalam mencari reliabilitas instrumen penelitian, maka peneliti menggunakan program SPSS 20 dalam penelitiannya. Soal tes dikatakan reliabel jika memenuhi kriteria yaitu harga Alpha Cronbach . r tt = Keterangan : r tt = koefisien reliabilitas n = jumlah item ΣS i 2 = jumlah kuadrat S dari masing-masing item S i 2 = kuadrat S dari masing-masing item Soal-soal pada siklus I setelah di uji empiris dan dihitung validitasnya, maka dilakukan uji realibilitas. Berdasarkan uji realibilitas yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan SPSS 20, maka didapat hasil realibilitas siklus I yang dapat dilihat pada tabel 3.18. Tabel 3.18 Hasil uji realibilitas soal evaluasi siklus I Reliability Statistics Cronbach’s Alpha N of items .988 15 Dari tabel 3.18, dapat dilihat bahwa hasil dari uji realibiitas menunjukkan angka 0,988. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas soal akhir siklus 1 adalah sangat tinggi. Selanjutnya peneliti akan menyajikan hasil uji realibilitas siklus II yang akan ditampilkan pada tabel 3.19. Tabel 3.19 Hasil uji realibilitas soal evaluasi siklus II Reliability Statistics Cronbach’s Alpha N of items .995 19 Dari tabel 3.19, menunjukkan bahwa uji reabilitas soal akhir siklus II berada pada angka 0,995. Angka ini menunjukkan bahwa soal akhir siklus II peneliti memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi. 3. Indeks Kesukaran Soal Selain validitas dan realibilitas, untuk mendapatkan kualitas soal yang baik, dalam penelitian tindakan kelas diperlukan adanya komposisi yang sesuai mengenai kesukaran soal antara soal yang mudah, sedang hingga susah Sudjana, 2008: 135. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kesukaran soal adalah I = PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan : I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban yang dimaksudkan. Agar dapat menentukan soal yang tersaji memiliki tingkat kesukaran yang sulit, sedang, atau mudah, harus dilihat dari indeks yang diperoleh. Apabila indeks yang diperoleh semakin besar, maka soal tersebut dapat dikategorikan mudah. Apabila soal tersebut menunjukkan indeks yang kecil, maka soal tersebut dapat dikategorikan sulit. Adapun kriteria dari indeks kesukaran menurut Sujana 2008: 137 adalah sebagai berikut : Tabel 3.20 Kriteria indeks kesukaran soal Indeks Kesukaran Kategori 0 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah Berdasarkan tabel 3.20, terdapat tiga kriteria indeks kesukaran. Kriteria tersebut didapat berdasarkan hasil indeks kesukarannya. Ketiga kriteria tersebut yaitu sukar, sedang, mudah. Untuk melihat hasil dari perhitungan indeks kesukaran pada siklus I, dapat dilihat pada tabel 3.21. Tabel 3.21 Hasil perhitungan kesukaran soal evaluasi siklus I Nomor Soal Hasil perhitungan Kriteria 1 0,96 Mudah 2 0,48 Sedang 3 0,65 Sedang 4 0,04 Sukar 5 0,52 Sedang 6 0,83 Mudah 7 0,43 Sedang 8 0,52 Sedang 9 0,52 Sedang 10 0,52 Sedang 11 0,65 Sedang 12 1,00 Mudah 13 0,26 Sukar 14 1,00 Mudah 15 0,57 Sedang 16 0,39 Sedang 17 0,61 Sedang 18 0,78 Mudah 19 0,74 Mudah 20 0,35 Sedang 21 0,35 Sedang 22 0,52 Sedang 23 0,65 Sedang 24 0,22 Sukar 25 0,70 Sedang 26 0,26 Sukar 27 0,43 Sedang 28 0,48 Sedang 29 0,43 Sedang 30 0,61 Sedang Dari tabel 3.21 dapat dilihat menurut hasil perhitungan jumlah soal yang ada pada kategori mudah sejumlah 6 soal, pada kategori sedang sejumlah 20 soal dan sisanya atau 4 soal berada pada kategori sukar. Untuk melihat hasil dari kriteria soal pada soal siklus II, dapat dilihat pada data tabel 3.22. Tabel 3.22 Hasil perhitungan kesukaran soal evaluasi siklus II Nomor Soal Hasil perhitungan Kriteria 1 0,91 Mudah 2 0,85 Mudah 3 0,79 Mudah 4 0,85 Mudah 5 0,82 Mudah 6 0,68 Sedang 7 0,82 Mudah 8 0,59 Sedang 9 0,82 Mudah 10 0,74 Mudah 11 0,50 Sedang 12 0,50 Sedang 13 0,26 Sukar 14 0,32 Sedang 15 0,47 Sedang 16 0,24 Sukar 17 0,79 Mudah 18 0,59 Sedang 19 0,71 Mudah 20 0,41 Sedang 21 0,26 Sukar 22 0,38 Sedang 23 0,41 Sedang 24 0,62 Sedang 25 0,44 Sedang 26 0,68 Sedang 27 0,56 Sedang 28 0,35 Sedang 29 0,12 Sukar 30 0,59 Sedang Dari data tabel 3.22, dapat dilihat jumlah soal siklus II yang ada pada kriteria sukar berjumlah 4 soal, jumlah soal yang ada pada kriteria sedang berjumlah 16 soal, dan soal yang ada pada kriteria mudah berjumlah 10 soal.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas II SD Negeri Plaosan 2.

0 0 301

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran Matematika untuk siswa kelas II SDN Plaosan 2.

1 2 255

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKN menggunakan model PBL untuk siswa kelas V SD Negeri Plaosan I.

0 2 230

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas V SDN Plaosan 2.

0 0 236

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika realistik Indonesia (PMRI) pada mata pelajaran Matematika untuk siswa kelas III SDN Plaosan 2.

0 1 214

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan PMRI.

0 1 236

Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas V semester genap SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 212

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan PMRI - USD Repository

0 4 234

MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD KANISIUS TOTOGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI

0 2 208

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar kelas V SDN Adisucipto 1 mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI - USD Repository

0 4 271