Latar Belakang Program Kampung KB

48 Penanggung jawab di lapangan memang Hubalila Hubungan Antar Lembaga dan Lini Lapangan, walaupun program yg untuk program kampung KB itu dari berbagai bidang tetapi penanggungjawabnya Hubalila. Jadi kita yang memfasilitasi program dari mulai pembentukan, intervensi kegiatan yg akan dilaksanakan itu kita yg menangani istilahnya kita yg menangungjawabi penanggungjawab. Provinsi DIY selama tahun 2016 memiliki 5 kampung KB yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta. Pada awal bulan Februari, Kampung KB di DIY dicanangkan dan didukung oleh Gubernur DIY, berikut 5 kampung KB yang canangkan yaitu Dusun Jasem Bantul, Dusun Tegiri 2 Kulon Progo, Dusun Malangrejo Sleman, RW. 12 Gondomanan, dan Dusun Wonolagi Gunung Kidul. Pada dasarnya kampung KB merupakan program untuk setiap kabupaten kota yang sasarannya pada tingkat dusun dengan kriteria-kriteria tertentu, dalam tingkat dusun adapun kelompok kerja Pokja yang dibentuk sebagai pengelola program dan kegiatannya. Hal tersebut sesuai pernyataan dari Bapak Utomo sebagai bagian dari Hubungan antar Lembaga dan Lini Lapangan: Program Kampung KB merupakan suatu program yang basisnya setingkat dusun dukuh yg mempunyai latar belakang pesertaan KB yang kurang, daerah pinggiran, daerah miskin dan terpencil. Kalau daerah DIY khusunya rata-rata untuk daerah yang aksesnya masih kurang. Serta didukung pernyataan tentang kampung KB pada pedoman pelaksanaan Kampung KB bersama mitra tahun 2016: Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memilliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Kependudukan KB, dan Pembangunan Keluarga serta sektor terkait yang dilaksanakan secara sistematik dan sistematis.

B. Perencanaan Program Kampung KB

Pada awal perencanaannya mulai dari instruksi Presiden lalu kepala BKKBN diberi amanah untuk melaksanakan program Kampung KB serta didukung dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Mendagri mengenai pencanangan dan pembentukan Kampung KB. Hal tersebut sesuai pernyataan dari Bapak Utomo sebagai bagian dari Hubungan antar Lembaga dan Lini Lapangan: Proses perencanaan kampung KB diawali dari instruksi presiden Joko Widodo memanggil kepala BKKBN Pusat kemudian beliau menanyakan program KB dan keberhasilannya. Dari paparan BKKBN, Presiden memandang bahwa pencapaian KB saat ini relatif menurun dari periode periode sebelumnya sehingga perlu diadakannya suatu program khusus untuk mendongkrak pencapaian KB salah satunya beliau mengusulkan perlu dibentuk namanya kampung KB. Tujuan utamanya untuk mendongkrak pencapaian KB dan untuk meningkatkan pesertaaan KB untuk masyarakat yang masih rendah, kemudian dari arahan presiden mendapatkan respon dari kepala BKKBN lalu ditindaklanjuti oleh mentri dalam negeri. Selanjutnya mentri dalam negeri mengeluarkan surat edaran terkait dengan pembentukan kampung KB intinya untuk meningkatkan percepatan peningkatan kesejahteraan keluarga dan meningkatkan kualitas SDM, setiap kabkota diharuskan membentuk kampung KB. BKKBN sebagai perwakilan pada level provinsi membentuk tiap kabupaten kota dengan beberapa kriteria yang telah ditetapkan pada petunjuk teknis kampung KB. BKKBN bekerjasama dengan SKPD-KB tiap kabupaten kota. Selanjuntnya, tiap kampung KB dibentuk suatu tim kerja atau dikenal dengan Kelompok Kerja Pokja sebagai pelaksana program serta kegiatannya. Kerangka kerja menerapkan sesuai dengan pendapat Barret 2001a pada 50 jurnal Ryan Walsh 2004, bahwa tata kelola dari kerangka kerja yang formal dibutuhkan ketika pada program bersama melalui koordinasi dengan membentuk tugas antar instansi atau panitia. Berikut ini merupakan contoh struktur organisasi kampung KB yaitu Kelompok Kerja Pokja yang dibentuk sebagai pelaksana: Gambar III. Struktur Organisasi Kampung KB Sumber: Petunjuk Teknis Kampung KB Keterangan: Pelindung : Bupati Walikota Penasehat : Kepala SKPD-KB kabkota Pembina : Camat Ketua :Kepala Desa Lurah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Sekretaris : PKB PLBK Bendahara : Ketua PKK tingkat desakelurahan Pelaksana Operasional : PKB PLB, Kader, PPKBD Sub PPKBD, Pos KB Program dan kegiatan di kampung KB disesuaikan dengan kebutuhan di tiap wilayah, dokumen rencana program dan kegiatannya akan direkap oleh BKKBN DIY lalu akan dilaporkan kepada Kepala BKKBN. Gambar IV. Proses Inisiasi terbentuknya Kampung KB Program Kampung KB merupakan program yang tergolong baru sehingga secara spesifik belum ada alokasi khusus untuk anggarannya, sehingga untuk dukungan anggaran masuk pada bagian program KKBPK tahun 2015-2019. BKKBN Provinsi DIY alokasinya masuk dari Anggaran Pendapatan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS PETUGAS PENYULUH KELUARGA BERENCANA BADAN KEPENDUDUKAN CATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCAN ADALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PRIA TERHADAP KELUARGA BERENCANA Studi Tentang Pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Kecamatan Mayangan Kota Proboling

0 4 2

Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) Bagi Tenaga Penggerak Desa atau Kelurahan (TPD/TPK) di Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi

3 31 56

Strategi Komunikasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (Studi Deskriptif Tentang Strategi Komunikasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vas

0 9 60

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

0 3 13

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

0 4 11

STRATEGI KOMUNIKASI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI DIY DALAM MENGINFORMASIKAN PROGRAM PEMBENTUKAN KAMPUNG KB di YOGYAKARTA TAHUN 2015

13 155 173

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan BKKBN.

0 0 9

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BE

0 1 11

PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

2 5 54

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PERMINTAAN ALAT KONTRASEPSI KB (KELUARGA BERENCANA) PADA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN - POLSRI REPOSITORY

0 0 24