Indikator Kinerja KAJIAN TEORI

16 f. Efektif, data informasi yang berkaitan dengan indikator kinerja bersangkutan dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya yang tersedia Meningat bidang kehidupan atau sektor program pembangunan sangat beragam, indikator kinerja dan cara penerapannya untuk bidang fisik misalnya, pembangunan prasarana dan sarana fisik maupun bidang nonfisik misalnya, penyuluhan dan perubahan sikap masyarakat tidak selalu sama. Kinerja atas pelayanan yang diberikan secara gratis dapat dinilai dengan menggunakan ukuran finansial financial dan non-keuangan non-financial serta penilaian secara kualitatif qualitative judgments. Unsur-unsur yang berbeda-beda dalam pengukuran kinerja, berikut ini merupakan beberapa hal yang berguna dalam kinerja Jones et al, 2010: 21 : a. Input , menjadi sumber daya yang digunakan oleh pemerintah, diukur teutama menggunakan biaya tetapi juga ukuran kinerja non-financial seperti jumlah karyawan b. Outputs , layanan yang diberikan diukur terutama dengan non- keuangan non-financial. c. Outcomes , juga layanan yang diberikan, terutama menggunakan penilaian kualitatif, meskipun penilaian dari outcomes secara sistematis dikumpulkan dari penerima layanan. Biasanya berdasarkan pada wawancara atau kuesioner, mereka dapat diukur secara statistik atas kepuasan yang dihasilkan. 17

H. Akuntabilitas Publik

Akuntabilitas Accountability merupakan konsep yang lebih luas dari pada stewardship . Stewardship mengacu pada pengelolaan atas suatu aktivitas secara ekonomis dan efisien tanpa dibebani kewajiban untuk melaporkan, sedangkan accountability mengacu pada pertanggungjawaban oleh seseorang steward kepada pemberi tanggung jawab Maridasmo, 2009: 21. Akuntabilitas publik merupakan suatu kewajiban pihak pemegang amanah agent untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah principa l yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam Renyowijoyo, 2008: 21, yaitu : 1. Akuntabilitas Vertikal Vertical Accountability Pihak pemegang amanah agent memberikan pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja dinas kepada pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah kepada pemerintah pusat kepada MPR. 2. Akuntabilitas horizontal Horizontal Accountability Pihak pemegang amanah agent memberikan pertanggungjawaban kepada masyarakat luas, sedangkan menurut Chrstine Ryan Peter Walsh 2004 akuntabilitas horizontal tidak hanya memberikan pertannggungjawaban kepada masyarakat luas namun dapat sebagai pertanggungjawaban antar departemen pemerintah dengan departemen 18 pemerintah lain atau organisasi non-profit yang saling bekerja sama dalam menyelenggarakan program bersama. Dalam konteks organisasi pemerintah, akuntabilitas publik adalah pemberian informasi dan disclosure atas aktivitas dan kinerja finansial pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan tersebut. Pemerintah baik pusat maupun daerah, harus bisa menjadi subyek pemberi informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik Mardiasmo, 2009: 21. I. Dimensi Akuntabilitas Publik Empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik Ellwood, 1993; Mardiasmo, 2002, yaitu : 1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum accountability for probity and legality berhubungan dengan penghindaran penyalahgunaan jabatan abuse of power , sedangkan akuntabilitas hukum legal accountability terkait dengan jaminan adanya kepatuhan terhadap hukum dan peraturan lain yang disyaratkan dalam penggunaan sumber dana publik. 2. Akuntabilitas proses process accountability terkait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi. Akuntabilitas proses termanifestasikan melalui pemberian pelayanan publik yang cepat, 19 respronsif, dan murah biaya. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap akuntabilitas proses dapat dilakukan, misalnya dengan memeriksa ada tidaknya mark up dan pungutan-pungutan lain di luar yang ditetapkan, serta sumber-sumber inefisiensi dan pemborosan yang menyebabkan mahalnya biaya pelayanan publik dan kelambanan dalam pelayanan. Pengawasan dan pemeriksaan akuntabilitas proses juga terkait dengan pemeriksaan terhadap tender untuk melaksanakan proyek-proyek publik. Yang harus dicermati dalam pemberian kontrak tender adalah apakah proses tender telah dilakukan secara fair melalui Compulsory Competitive Tendering CCT, ataukah dilakukan melalui pola Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKN. 3. Akuntabilitas Program program accountability terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat dicapai atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan alternative program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya yang minimal. 4. Akuntabilitas kebijakan policy accountability terkait dengan pertanggungjawaban pemerintah, baik pusat maupun daerah, atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah terhadap DPR DPRD dan masyarakat luas.

J. Akuntabilitas dalam Sektor Publik

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS PETUGAS PENYULUH KELUARGA BERENCANA BADAN KEPENDUDUKAN CATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCAN ADALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PRIA TERHADAP KELUARGA BERENCANA Studi Tentang Pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Kecamatan Mayangan Kota Proboling

0 4 2

Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) Bagi Tenaga Penggerak Desa atau Kelurahan (TPD/TPK) di Bidang Pelatihan dan Pengembangan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi

3 31 56

Strategi Komunikasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (Studi Deskriptif Tentang Strategi Komunikasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vas

0 9 60

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

0 3 13

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

0 4 11

STRATEGI KOMUNIKASI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI DIY DALAM MENGINFORMASIKAN PROGRAM PEMBENTUKAN KAMPUNG KB di YOGYAKARTA TAHUN 2015

13 155 173

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan BKKBN.

0 0 9

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BE

0 1 11

PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

2 5 54

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PERMINTAAN ALAT KONTRASEPSI KB (KELUARGA BERENCANA) PADA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN - POLSRI REPOSITORY

0 0 24