21 laporan keuangan eksternal yang dapat menggambarkan kinerja lembaga
sektor publik Mardiasmo, 2009: 21. Melaporkan hasil kinerja secara horizontal merupakan suatu tantangan
dalam mengungkapkan tata kelola yang efektif sesuai dengan kerangka kerja sehingga dapat melampaui silo tradisional vertikal dari pemerintahan Ryan
Walsh 2004. Kerangka kerja dalam pengaturan kolaborasi seperti departemen yang ditunjuk untuk memimpin pengelolaan program secara horizontal.
Pemimpin berperan penting untuk memastikan bahwa kegiatan dari program dikelola dengan cara yang memenuhi tujuan mitra dan kewajiban.
Pemimpin harus melaksanakan tanggung jawabnya dalam memastikan informasi kepada mitra, pengawasan kinerja, serta mitra memenuhi
komitmennya. Program bersama mengandalkan harapan yang jelas dan masing-masing mitra mengetahui secara konkret apa yang diharapkan dari
mereka. Hal tersebut awalnya memerlukan perjanjian kerangka kerja dan pelaporan yang dapat dipercaya. Pelaporan yang dapat dipercaya tergantung
pada pengumpulan serta berbagi data yang dapat dipercaya serta data yang sesuai The Auditor General of Canada, 2000; Ryan Walsh, 2004.
Konsep “Jaringan Birokrasi” atau “Jaringan Pemerintahan” sebagai cara untuk memastikan penggabungan yang tepat dan koordinasi dari kegiatan
bersama Barrett, 2001a; Ryan Walsh, 2004. Tata kelola dari kerangka kerja yang lebih formal diperlukan dibandingkan dengan model birokrasi
tradisional, koordinasi dapat melalui pembentukan tugas antar instansi atau panitia Barrett, 2001a; Ryan Walsh, 2004. Jika tidak ada pengawasan dari
22 lembaga pusat, hal tersebut mengakibatkan persoalan Barret, 2001b; Ryan
Walsh 2004.
K. Pola Pertanggungjawaban Sektor Publik
Menurut Mardiasmo 2002:8, Pola pertanggungjawaban sektor publik kepada masyarakat publik dan parlemen DPR DPRD. Pemerintah tidak
hanya bertanggungjawab kepada otoritas yang lebih tinggi namun juga bertanggungjawab kepada masyarakat umum, lembaga swadaya masyarakat,
media masa, dan stakeholders lain sehingga selain dari penggunaan kebijakan secara administratif yang sehat dan legal maka perlu meningkatkan
kepercayaan masyarakat atas bentuk akuntabilitas formal yang ditetapkan dengan begitu masyarakat dapat menilai kinerja, responsivitas, dan moralitas
dari para pengemban amanah publik Mahsun, 2006: 84. Menurut Mahsun 2006: 100, akuntabilitas menunjukkan hubungan
antara otoritas dan pengendalian melalui pertanggungjawaban yang berupa pelaporan ataupun catatan
account
, tidak selalu terdapat hubungan langsung antara bawahan dengan atasan namun dapat melalui badan perantara atau
perwakilan dari pihak yang berkaitan untuk menerima pertanggungjawaban. Tiga kategori yang menunjukkan arah atau saluran akuntablitas antara lain:
1. Kepada masyarakat secara langsung;
2. Kepada agen-agen perwakilan publik, seperti auditor, ombudsman,
dan parlemen; 3.
Kepada para pegawai tingkat atas atau yang se-level. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 Pola pertanggungjawaban dapat bersifat vertikal dan horizontal.
Pertanggungjawaban secara
vertikal
vertical accountability
lebih menekankan pada pertanggungjawaban kepada tingkat yang lebih tinggi,
sedangkan pertanggungjawaban secara horizontal
horizontal accountability
menekankan pada masyarakat luas. Menurut Ryan
et al
2004, pertanggungjawaban secara horizontal
horizontal accountability
tidak hanya memberikan pertanggungjawaban kepada masyarakat luas namun dapat sebagai pertanggungjawaban antar
departemen pemerintah dengan departemen pemerintah lain atau organisasi non-profit yang saling bekerja sama dalam menyelenggarakan program
bersama. Berikut ini merupakan pola pertanggungjawaban tentang cara pemerintah menyampaikan program bersamanya secara horizontal Wilkins,
2002; Ryan Walsh, 2004 : 1.
Setiap departemen pemerintahan terlibat untuk menjelaskan bagiannya sendiri atas program yang dilaksanakan bersama. Namun pelaporan akan
menjadi seperti “
siloed
” Kecenderungan suatu departemen untuk tertutup dan tidak bersedia berbagi informasi kepada departemen lain,
terbagi-bagi, dan sulit untuk mendapatkan informasi yang berarti dari dampak keseluruhan program.
2. Ada dinas departemen yang ditunjuk untuk memimpin program lalu
harus bertanggungjawab untuk melaporkan program yang dilaksanakan. Pilihan ini dapat memberikan laporan terintergrasi, tetapi ada
24 kemungkinan bahwa peran dari lembaga-lembaga mitra akan
dikesampingkan. 3.
Ada seorang pejabat tertentu berpartisipasi dalam mengambil peran untuk mengkoordinir kegiatan dan mempetanggungjawabkannya, tetapi
pilihan ini dapat menyebabkan ketidakberpihakan. Pejabat yang bersangkutan bertanggung jawab atas segala pelaksanan yang ada
meskipun bukan merupakan tanggung jawabnya. 4.
Para pemimpin departemen dinas harus bertanggungjawab secara bersama-sama, hal ini mungkin dapat mencapai pelaporan yang
terintergrasi, tetapi tidak ada dasar yang jelas dalam sistem Westminster dalam melaksanakan akuntabilitas kementerian.
5. Departemen keuangan Bendahara yang akan melaporkan
pertanggungjawaban keuangan keseluruhan program antar pemerintah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI