Dalam menjalin hubungan interpersonal, individu dengan secure attachment akan mudah untuk dekat dengan orang lain. Selain itu, individu
juga tidak khawatir jika orang lain dekat dengan mereka dan ketika orang lain meninggalkan mereka Shaver, Hazan, and Bradshaw dalam Weber dan
Harvey, 1994. Oleh karena itu, individu dengan secure attachment akan mudah untuk menjalin komunikasi dengan orang lain, begitu juga dengan
pasangannya. Berkaitan dengan komunikasi seksual, individu dengan secure attachment mampu menyampaikan mengenai apa yang disukai, tidak
disukai dan keinginan dalam hal seksualitas dengan pasangannya.
b. Preoccupied attachment gaya kelekatan terpreokupasi
Individu dengan preoccupied attachment memiliki model of self yang negatif dan model of other yang positif. Individu memiliki
pandangan yang negatif tentang dirinya sendiri namun memiliki harapan yang positif bahwa orang lain akan mencintai dan menerima Baron dan
Byrne, 2005. Individu dengan preoccupied attachment memiliki
ketergantungan yang tinggi dengan pasangannya dan mencari kedekatan dalam hubungan. Hal ini dikarenakan individu dengan preoccupied
attachment memiliki rasa malu karena merasa “tidak pantas” menerima
cinta dari orang lain dan terus berusaha untuk menerima keadaan dirinya
Lopez dkk, dalam Baron dan Byrne, 2005.
Individu dengan preoccupied attachment merasa nyaman dengan kedekatan dan sangat cemas akan keberlangsungan hubungannya
Feeney dan Noller, 1996. Memburuknya suatu hubungan mendorong PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terjadinya depresi karena individu memiliki kebutuhan untuk dicintai Baron dan Byrne, 2005. Oleh karena itu, individu dengan preoccupied
attachment cenderung bergantung dengan orang lain terutama dengan pasangannya. Individu dengan preocuupied attachment memiliki sikap
ketidaklayakan diri, namun individu memandang orang lain positif Bartholomew dan Horowitz, 1991.
Saat menjalin
hubungan interpersonal,
individu dengan
preoccupied attachment selalu merasa cemas jika pasangannya tidak benar-benar mencintainya atau individu ingin terus bersama dengan
pasangan mereka. Individu sering diliputi rasa cemburu dan emosi yang tidak menentu. Pasangan individu dengan preoccupied attachment sering
merasa enggan karena individu menuntut untuk selalu dekat dengan pasangannya Shaver, Hazan, dan Bradshaw dalam Weber dan Harvey,
1994. Berkaitan dengan seksualitas, individu dengan preoccupied attachment memiliki ketakutan atau kecemasan mengenai daya tarik fisik
dan seksual terhadap pasangannya. Selain itu, individu juga melakukan hubungan seksual untuk mempertahankan hubungan Schachner
Shaver, 2004. Komunikasi seksual antara individu preoccupied attachment dengan pasangannya menjadi kurang baik karena individu
sering diliputi emosi yang tidak menetu dan dapat menimbulkan pertengkaran.
c. Dismissing attachment gaya kelekatan menolak