bermakna. Baumeister dan Bratslavsky 1999 mengatakan bahwa ketertarikan yang kuat pada individu dapat membentuk passion.
c.
Komunikasi seksual
Komunikasi seksual merupakan komunikasi yang dilakukan dengan pasangan mengenai fantasi seksual dan perilaku seksual Cupach,
Comstock, Ferroni dan Taffe dalam Widman, 2006. Komunikasi seksual juga membahas mengenai beberapa topik seksual, seperti pengalaman
seksual, hal yang disukai dan tidak disukai dalam hubungan seksualitas
dengan pasangannya Widman, 2006. Komunikasi merupakan aspek
seksual yang penting dalam sebuah hubungan. Menurut Master dan Johnson dalam Sprecher dan McKinney 1993 menyatakan bahwa
pasangan yang melakukan komunikasi seksual akan memiliki hubungan seksual yang memuaskan.
d. Perilaku seksual
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis
Sarwono, 1989 Perilaku seksual ditandai dengan gairah seksual seperti ereksi pada laki-laki Ratus
dkk, 2008. Beberapa macam perilaku seksual yaitu berciuman, berpelukan, foreplay behavior seperti stimulasi payudara
dan alat kelamin dan berhubungan intim. Perilaku seksual juga mempengaruhi kepuasan dalam hubungan. Tiga kemungkinan bahwa
perilaku seksual dapat mempengaruhi kepuasan dalam hubungan adalah pasangan yang terlibat dalam perilaku seksual tertentu seperti oral atau
genital sex secara seksual akan mengalami kepuasan dibandingkan dengan pasangan yang tidak melakukan perilaku seksual tertentu. Selain itu,
pasangan yang puas secara seksual akan terlibat dalam berbagai perilaku seksual dibandingkan dengan individu yang tidak puas secara seksual dan
faktor lain seperti karakteristik kepribadian atau kualitas dalam suatu hubungan, akan memberikan pengaruh terhadap perilaku seksual dan
kepuasan seksual Sprecher dan McKinney 1993. Baumeister dan Bratslavsky 1999 mengatakan bahwa perilaku seksual merupakan aspek
yang dapat digunakan untuk mengukur passion.
e. Ekstraversi
Ekstraversi didefinisikan sebagai keterbukaan individu untuk mengetahui orang lain. Ekstraversi di hubungkan dengan aspek passion
dari cinta. Perempuan yang ekstravert memiliki gairah seksual yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang introvert Harris, Yulis dan Lacoste
dalam Baumeister dan Bratslavsky, 1999. Hal ini membuktikan bahwa ekstraversi akan membuat individu lebih bergairah. Individu yang
ekstraversi memiliki dorongan sex yang lebih besar dibandingkan individu yang introvert Baumeister dan Bratslavsky, 1999. Penelitian yang
dilakukan oleh Schmitt dkk 2008 mengenai perbedaan seks ditinjau dari teori Big Five Personality, didapatkan hasil bahwa perempuan memiliki
tingkat ekstraversi yang tinggi dibandingkan laki-laki.
C. Dewasa Awal