dismissing attachment sebesar 0.178 dan avoidant fearfull attachment sebesar 0.111. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai
signifikansi keempat variabel independent lebih dari 0.05, maka tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas. e. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan uji untuk melihat apakah terjadi korelasi antara nilai-nilai residual. Uji autokorelasi dilakukan dengan
menggunakan metode Durbin - Watson. Tidak terjadi autokorelasi jika DU DW 4DU Priyatno, 2012
Tabel 30. Hasil Uji autokorelasi
Dari tabel 29 didapatkan hasil bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2,098. Dari tabel Durbin Watson didapatkan bahwa nilai DU sebesar
1,77390, maka 1,77390 2,098 2,2261. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
2. Uji hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan program Software Statistical Package for Social Science SPSS Versi 23 FOR Windows
Model Summary
b
Mode l
R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
,638
a
,407 ,387
6,749 2,098
dengan teknik regresi linear. Hasil analisis dengan gaya attachment sebagai prediktor tingkat passion dapat dilihat pada tabel 30, 31 dan 32.
Tabel 31. Koefisien determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
,638
a
,407 ,387
6,749
Dari tabel 30 didapatkan hasil, bahwa nila R
2
adalah 0,407 yang berarti sumbangan pengaruh dari variabel independen yaitu 40,7
sedangkan 59.3 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Tabel 32. Uji F
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
3716,619 4
929,155 20,398
,000
b
Residual 5420,502
119 45,550
Total 9137,121
123
Dari tabel 31 didapatkan hasil bahwa nilai F hitung sebesar 20.398 dan F tabel sebesar 2.448. Jika F hitung F tabel 20.398 2.448 maka
Ho ditolak. Selain itu, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.000 p 0.05 maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa secure attachment,
preoccupied attachment, dismissing attachment dan avoidant fearfull attachment berpengaruh terhadap tingkat passion.
Tabel 33. Hasil analisis regresi linier
Dari tabel 32 didapatkan hasil bahwa nilai B pada secure attachment sebesar 0,719 yang berarti setiap kenaikan atau peningkatan 1
poin pada secure attachment maka passion akan meningkat 0,719. Pada preoccupied attachment didapatkan nilai B sebesar -0,282 yang berarti
setiap kenaikan atau peningkatan 1 poin pada preoccupied attachment akan mengalami penurunan sebesar 0,282 pada tingkat passion.
Sedangkan, pada dismissing attachment memiliki nilai B sebesar -0,579 yang berarti setiap kenaikan atau peningkatan 1 poin pada dismissing
attachment akan diikuti dengan penurunan tingkat passion sebesar 0,579. Pada avoidant fearfull attachment memiliki nilai -0,397 yang berati setiap
kenaikan atau peningkatan 1 poin pada avoidant fearfull attachment akan diikuti dengan penurunan tingkat passion sebesar 0,397.
Hipotesis pertama mengatakan bahwa Secure attachment \memprediksi tingkat passion dalam hubungan pernikahan jarak
jauh pada dewasa awal. Semakin tinggi secure attachment yang dimiliki
individu dewasa awal maka akan semakin tinggi tingkat passion dalam
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta Constant
94,416 7,484
12,616 ,000
Secure_attachment ,719
,251 ,217
2,864 ,005
Preoccupied_attachme nt
-,282 ,227
-,122 -1,241
,217 Dismissing_attachment
-,579 ,246
-,289 -2,354
,020 Avoidant_fearfull_attach
ment -,397
,247 -,187
-1,608 ,111
pernikahan jarak jauh. Pada tabel 32, menunjukkan bahwa analisis
regresi antara secure attachment dengan passion memperoleh nilai t = 2,864 t hitung t tabel dengan nilai signifikansi 0,005 p 0,05.
Berdasarkan hasil signifikansi sebesar 0.005 maka hipotesis pertama diterima, artinya secure attachment mampu memprediksi tingkat passion
dalam hubungan pernikahan jarak jauh pada dewasa awal. Hipotesis kedua mengatakan bahwa preoccupied attachment
memprediksi tingkat passion dalam hubungan pernikahan jarak jauh pada dewasa awal. Semakin tinggi preoccupied attachment yang dimiliki
individu dewasa awal maka akan semakin rendah tingkat passion dalam pernikahan jarak jauh. Berdasarkan hasil analisis regresi linier pada tabel
32 didapatkan hasil bahwa nilai t = -1,241 t hitung t tabel dengan nilai signifikansi p = 0,217 p 0,05. Berdasarkan hasil signifikansi sebesar
0,217 maka hipotesis kedua ditolak, artinya preoccupied attachment mampu memprediksi tingkat passion dalam hubungan pernikahan jarak
jauh pada dewasa awal. Hipotesis ketiga mengatakan bahwa dismissing attachment
memprediksi tingkat passion dalam hubungan pernikahan jarak jauh pada dewasa awal. Semakin tinggi dismissing attachment yang dimiliki individu
dewasa awal maka akan semakin rendah tingkat passion dalam pernikahan jarak jauh. Berdasarkan hasil analisis regresi linier pada tabel 32
didapatkan hasil bahwa nilai t = -2,354 t hitung t tabel dengan nilai signifikansi p = 0,020 p 0,05. Berdasarkan hasil signifikansi sebesar
0,020 maka hipotesis ketiga diterima, artinya dismissing attachment tidak mampu memprediksi tingkat passion dalam hubungan pernikahan
jarak jauh pada dewasa awal. Hipotesis keempat mengatakan bahwa avoidant fearfull attachment
memprediksi tingkat passion dalam hubungan pernikahan jarak jauh pada dewasa awal. Semakin tinggi avoidant fearfull attachment yang dimiliki
individu dewasa awal maka akan semakin rendah tingkat passion dalam pernikahan jarak jauh Berdasarkan hasil analisis regresi linier pada tabel
32 didapatkan hasil bahwa nilai t = -1,608 t hitung t tabel dengan nilai signifikansi p = 0,111 p 0,05. Berdasarkan hasil signifikansi sebesar
0.111 maka hipotesis keempat ditolak, artinya avoidant fearfull attachment mampu memprediksi tingkat passion dalam hubungan
pernikahan jarak jauh pada dewasa awal.
F. Pembahasan