59
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan menggunakan regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen
dengan menggunakan lebih dari satu variabel independen Priyatno, 2012 B. Variabel Penelitian
Variabel prediktor : gaya attachment yang terdiri dari empat sub variabel, yaitu secure attachment, preoccupied attachment, dismissing attachment
dan avoidant-fearfull attachment.
Variabel kriterium : tingkat passion dalam pernikahan jarak jauh.
C. Definisi Operasonal Variabel Penelitian 1. Gaya attachment
Attachment pada dewasa awal adalah relasi antara dua orang yang memiliki ikatan emosional atau perasaan kuat satu sama lain dan melakukan
banyak hal unttuk mempertahankan dan menjaga kualitas relasinya dalam hubungan romantis. Relasi yang dijalin akan membentuk skema kognitif
yang mempengaruhi cara pandang terhadap diri dan orang lain. Pembentukan relasi dengan figur attachment ditentukan dalam tiga hal
yaitu, kepercayaan, komunikasi dan alienasi. Gaya attachment dapat diungkap melalui skala gaya attachment yang terdiri dari empat jenis gaya
attachment yaitu secure attachment, preoccpied attachment, dismissing PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
attachment dan avoidant fearfull attachment. Setiap jenis attachment diukur melalui tiga aspek yaitu :
a. Komunikasi : komunikasi merupakan komponen yang penting untuk mengkomunikasikan kebutuhan dan tujuannya dalam menjalin hubungan
intim b. Kepercayaan : perasaan yang aman dan keyakinan bahwa orang lain akan
memenuhi kebutuhan c. Alienasi : rasa terasing, penghindaran dan penolakan dari figur
attachment. Perasaan ini akan muncul ketika figur attachment tidak ada saat individu membutuhkan
2. Passion
Passion merupakan suatu emosi, perasaan yang intens dan elemen fisiologis
yang dialami individu, yang
dikarakteristikan dengan phsychological arousal dan menginvestasikan waktu dan energi untuk
bersama dengan individu lain. Phsychological arousal dimanifestasikan dalam daya tarik fisik dan seksual, komunikasi seksual, perilaku seksual dan
pemenuhan kebutuhan seksual lainnya. Passion dapat diungkap melalui skala passion yang diukur melalui lima aspek yaitu :
a. daya tarik fisik : kombinasi karakteristik wajah dan tubuh yang dilihat sebagai satu kesatuan yang menarik
b. daya tarik seksual : kombinasi karakteristik wajah dan tubuh yang menyebabkan adanya dorongan seksual
c. komunikasi seksual : komunikasi yang dilakukan dengan pasangan mengenai fantasi seksual dan perilaku seksual
d. perilaku seksual : tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual dengan lawan jenis
e. ekstraversi : keterbukaan individu untuk mengetahui orang lain
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data 1. Metode pengumpulan data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan skala yang akan diisi oleh subjek.
Jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala tertutup. Skala tertutup
merupakan skala yang berisi pernyataan-pernyataan dan subjek tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat Siregar, 2013. Skala yang
digunakan dalam penelitian ini disusun untuk mengungkapkan attachment dan tingkat passion pada dewasa awal yang menjalani pernikahan jarak
jauh. Peneliti menggunakan skala karena metode yang praktis, pelaksanaannya mudah, efektif dan efisien karena dalam waktu singkat
dapat memperoleh data yang banyak.
Sebelum digunakan dalam penelitian, skala yang telah dibuat oleh peneliti akan diuji cobakan terlebih dahulu. Hasil dari uji coba akan
dianalisis secara statistik untuk melihat validitas dan reliabilitas skala atau alat ukur. Setelah di uji validitas dan reliabilitas, maka dapat diasumsikan
bahwa alat ukur atau skala tersebut dapat mengukur gaya attachment dan
tingkat passion pada dewasa awal yang menjalani pernikahan jarak jauh.
2. Instrumen penelitian a. Skala Gaya Attachment pada Masa Dewasa Awal
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi yang mengukur gaya attachment tpada dewasa awal. Empat
gaya attachment tersebut adalah secure attachment, preoccupied attachment, dissmising attachment dan avoidant-fearfull attachment.
Skala ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik gaya attachment yang dimiliki subjek
Jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert Item-tem pada skala terdiri dari item favorable dan unfavorable. Skor
tinggi menunjukkan bahwa subjek memiliki kecendeungan yang tinggi pada gaya attachment tertentu dan skor rendah menunjukkan bahwa
subjek memiliki kecenderungan yang rendah pada gaya attachment terssebut. Pemberian skor pada skala ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Skor item-item favorable pada skala gaya attachment
Respon Skor
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
Tabel 2.
Skor item-item unfavorable pada skala gaya attachment Respon
Skor
SS 1
S 2
TS 3
STS 4
Tabel 3. Blueprint skala gaya attachment sebelum seleksi item
Gaya attachment
Aspek Item
Favorable Unfavorable Secure
attachment Kepercayaan
1, 25, 51 52, 2, 26
8.34 Komunikasi
3, 27, 53 54, 4, 28
8.34 Alienasi
29, 5, 31 55, 30, 6
8.34 Preoccupied
attachment Kepercayaan
7, 56, 33 32, 34, 8
8.34 Komunikasi
9, 35, 58 57, 36, 10
8.34 Alienasi
11, 37, 59 60, 38, 12
8.34 Dismissing
attachment Kepercayaan 13, 39, 61
40, 62, 14 8.34
Komunikasi 15, 41, 63 42, 64, 16
8.34 Alienasi
17, 43, 65 44, 66, 18
8.34 Avoidant
fearfull attachment
Kepercayaan 19, 45, 67 46, 68, 20
8.34 Komunikasi 21, 47, 69
48, 70, 22 8.34
Alienasi 23, 49, 71
72, 50, 24 8.34
Total 36
36 100
b. Skala passion pada Masa Dewasa Awal
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi yang mengukur passion pada dewasa awal. Skala passion disusun berdasarkan lima
aspek yaitu daya tarik fisik, daya tarik seksual, perilaku seksual, komunikasi seksual dan ekstraversi. Skala ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat
passion yang dimiliki subjek
Jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert Item- tem pada skala terdiri dari item favorable dan unfavorable. Skor tinggi
menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat passion yang tinggi dan skor PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rendah menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat passion yang rendah.
Pemberian skor pada skala ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.
Skor item-item favorable pada skala passion Respon
Skor
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
Tabel 5. Skor item-item unfavorable pada skala passion
Respon Skor
SS 1
S 2
TS 3
STS 4
Tabel 6. Blueprint skala passion sebelum seleksi item
Aspek
Aitem
Favorable Unfavorable
Daya tarik fisik
1, 3, 17, 19, 35, 37, 54, 67
2, 4, 18, 20, 36, 38, 68, 80
20
Daya tarik seksual
5, 7, 23, 39, 41, 55, 56, 69
6, 8, 22, 24, 40, 42, 57, 58
20
Perilaku seksual
9, 21, 25, 27, 43, 45, 61, 70
10, 26, 28, 44, 46, 60, 62, 71
20
Komunikasi Seksual
11, 13, 29, 31, 47, 49, 63, 73
12, 14, 30, 32, 48, 50, 64, 72
20
Ekstraversi 15, 33, 51, 53,
65, 74, 76, 78 16, 34, 52, 59,
66, 75, 77, 79
20
Total 40
40
100
E. Subjek Penelitian 1. Populasi
Populasi adalah seluruh individu yang akan diteliti dan nantinya akan digeneralisasi sesuai dengan hasil penelitian. Data penelitian akan
diperoleh dari sampel yang nantinya akan digeneralisasikan ke populasi Winarsunu, 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah pria dan wanita
yang menjalani pernikahan jarak jauh. Kriteria populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Pria atau wanita berusia 20-40 tahun b. Menjalani pernikahan jarak jauh
c. Jarak dengan pasangan minimal 40 – 2700 mil atau 64.36 – 4.344 km
Gerstel Gross, dalam Anderson Spruill, 1993 d. Intensitas bertemu minimal satu minggu sekali
e. Masih memiliki pasangan yang hidup karena terkait pengisian skala passion mengenai seksualitas dengan pasangan.
2. Metode sampling
Sampel adalah individu yang termasuk dalam populasi Winarsunu, 2006. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
snowball sampling. Snowball sampling merupakan teknik penentuan sampel yang awalnya berjumlah kecil kemudian menjadi besar. Snowball
sampling dilakukan dengan mencari satu atau dua orang yang sesuai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan populasi dan sampel berikutnya ditentukan oleh sampel sebelumnya Sugiyono, 2011.
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data 1. Validitas
Untuk mengetahui alat ukur atau skala mampu menghasilkan data yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka diperlukan
pengujian validitas. Validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan sutu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar,
2003. Suatu alat ukur dapat dinyatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan
tujuan penelitian.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas muka. Validitas muka didasarkan pada penilaian terhadap format suatu alat
ukur. Alat ukur yang memiliki validitas muka yang tinggi akan memotivasi subjek dalam mengisi alat ukur Azwar,2003. Alat ukur
dalam penelitian ini memiliki validitas muka yang baik, lembar jawab di desain supaya subjek mudah dalam memberikan jawaban. Selain itu, huruf
yang digunakan dalam alat ukur mudah dibaca oleh subjek.
Validitas yang juga digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh professional
judgement. Hal ini berarti alat ukur yang terdiri item-item diperiksa kembali oleh ahli untuk memastikan item-item menggambarkan aspek-
aspek dalam penelitian. Dalam hal ini professional judgement dilakukan oleh dosen pembimbing Azwar, 2003.
Validitas logik juga dilakukan dalam penelitian ini. Validitas logik merujuk pada sejauhmana isi alat ukur merepresentasikan ciri-ciri yang
hendak diukur. Untuk memperoleh validitas logik yang tinggi, suatu alat ukur dirancang sehingga berisi item-item yang relevan sesuai dengan
aspek-aspek penelitian Azwar, 2003. Dalam penelitian ini, validitas logik dilakukan dengan pembuatan blue print.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauhmana hasil pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2003. Reliabilitas mengacu pada keterpercayaan hasil ukur dan
kecermatan pengukuran Azwar, 2009. Hasil pengukuran dapat dipercaya atau reliabel apabila alat ukur diteskan beberapa kali pada orang yang
sama dan menghasil skor yang relatif. Relatif berarti, adanya perbedaan- perbedaan kecil diantara beberapa kali pengukuran Azwar, 2003.
Reliabilitas dinyatakan pada koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas pada rentang angka 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang
mendekati 1 berarti memiliki reliabilitas yang tinggi Azwar, 2009. Menurut Sekaran dalam Priyatno, 2014 pengukuran reliabilitas dapat
dilihat melalui alpha cronbach. Reliabilitas yang kurang dari 0,60 kurang baik, 0.70 dapat diterima dan diatas 0.80 adalah baik.
a. Reliabilitas skala gaya attachment Berdasarkan hasil penghitungan alpha cronbach sebelum
dilakukan uji coba, skala gaya attachment memiliki koefisien reliabilitas sebesar α 0.910. Setelah dilakukan uji coba, koefisien reliabilitas skala
gaya attachment sebesar α 0.938. Sedangkan, didapatkan hasil koefisien
reliabilitas skala attachment yang terdiri dari secure attachment sebesar α
0.721, preoccupied attachment sebesar α 0.825, dismissing attachment
sebesar α 0.801, dan avoidant fearfull attachment sebesar α 0.855.
Tabel 7. Reliabilitas skala gaya attachment sebelum uji coba
Tabel 8. Reliabilitas skala gaya attachment setelah uji coba
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,938
48
b. Skala passion Berdasarkan hasil penghitungan alpha cronbach sebelum
dilakukan uji coba, skala passion memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0.907. Setelah dilakukan uji coba, koefisien reliabilitas skala passion
sebesar α 0.930. Sedangkan, didapatkan hasil koefisien reliabilitas skala passion yang terdiri dari a
spek daya tarik fisik sebesar α 0.741, daya tarik
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,910
72
seksual sebesar α 0.711, perilaku seksual sebesar α 0.717, komunikasi seksual sebesar α 0.710 , dan ekstraversi sebesar α 0.811.
Tabel 9. Reliabilitas skala passion sebelum uji coba
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,907
80
Tabel 10. Reliabilitas skala passion setelah uji coba
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,930
57
G. Uji Coba Alat Ukur 1. Subjek
Subjek uji coba dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan kriteria subjek pria atau wanita dengan usia 20-40 tahun dan sedang
menjalani pernikahan jarak jauh dengan pasangan. Peneliti menyebarkan skala sebanyak 50 skala namun 6 skala gugur karena adanya item yang tidak
terisi. Data yang diperoleh dari uji coba sebanyak 44 responden.
2. Pelaksanaan Uji Coba
Peneliti melakukan uji coba terhadap skala gaya attachment dan passion yang dilakukan pada tanggal 3-13 November 2015. Peneliti
melakukan pengambilan data untuk uji coba di dua kota yaitu Jakarta dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jogjakarta. Uji coba dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitas item- item pada skala.
3. Seleksi Item
Selain penulisan item, hal terpenting yang harus dilakukan adalah analisis dan seleksi item. Hal tersebut penting karena kualitas skala
psikologi ditentukan oleh kualitas item-item. Seleksi item yang digunakan didasarkan pada daya diskriminasi item atau daya beda. Daya diskriminasi
item dilakukan untuk melihat sejauh mana item mampu memberdakan antar individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut tertentu Azwar,
2009. Uji seleksi item menggunakan korelasi item total dengan menggunakan SPSS for Windows versi 23.00.
Pemilihan item berdasarkan korelasi item total dengan batasan r
ix
≥ 0.30. Item yang memiliki koefisien korelasi minimal 0.30 dianggap
memiliki daya beda yang memuaskan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan batas kriteria menjadi 0.25 untuk mencukupi jumlah item
Azwar, 2009. Skala gaya attachment sebelum seleksi item memiliki total 72 item
yang terdiri dari 36 item favorable dan 36 item unfavorable. Item-item tersebut meliputi 18 item secure attachment, 18 item preoccupied
attachment, 18 item dismissing attachment, dan 18 item avoidant fearfull attachment. Pada uji coba menghasilkan 48 item. Item-item tersebut
meliputi 8 item secure attachment, 12 item preoccupied attachment, 13 item dismissing attachment, dan 15 item avoidant fearfull attachment.
Tabel 11. Blueprint skala gaya attachment setelah seleksi item
Gaya attachment Aspek
Item Jumlah
Item Favorable Unfavorable
Secure attachment
Kepercayaan 1
2 2
Komunikasi 3
4, 28 3
Alienasi 31
30, 55 3
Preoccupied attachment
Kepercayaan 7, 33, 56
32 4
Komunikasi 35
10, 36, 57 4
Alienasi 37
12, 38, 60 4
Dismissing attachment
Kepercayaan 13
14, 40, 62 4
Komunikasi 15, 41, 63 42, 64
5 Alienasi
17, 65 44, 66
4 Avoidant fearfull
attachment Kepercayaan
19, 45 20, 46, 68
5 Komunikasi 21, 47, 69
48, 70 5
Alienasi 23, 49, 71
24, 50 5
Total 22
26 48
Setelah dilakukan uji coba, setiap aspek memiliki jumlah item yang berbeda. Untuk menyama ratakan jumlah item, maka peneliti memilih item
dengan korelasi item total tertinggi atau daya diskriminasi tertingi di antara yang lain serta menyamakan jumlah item tiap aspeknya Azwar, 2009.
Berikut tabel distribusi item yang digunakan untuk skala penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 12. Distribusi item skala penelitian gaya attachment
Gaya attachment
Aspek Item
Jumlah Item
Favorable Unfavorable Secure
attachment Kepercayaan
1 2
2 Komunikasi
3 4, 28
3 Alienasi
31 30, 55
3 Preoccupied
attachment Kepercayaan
7 32
2 Komunikasi
35 10, 36
3 Alienasi
37 38, 60
3 Dismissing
attachment Kepercayaan
13 62
2 Komunikasi
15, 63 64
3 Alienasi
17, 65 66
3 Avoidant
fearfull attachment
Kepercayaan 45
20 2
Komunikasi 21, 47
70 3
Alienasi 49, 71
50 3
Total 16
16 32
Sebelum seleksi item, skala passion memiliki total 80 item. yang terdiri dari 40 item favorable dan 40 item unfavorable. Item-item tersebut
meliputi 16 item dari aspek daya tarik fisik, 16 item dari aspek daya tarik seksual, 16 item dari aspek perilaku seksual, 16 item dari aspek
komunikasu seksual dan 16 item dari aspek ekstraversi. Pada uji coba menghasilkan 57 item. Item-item tersebut meliputi 6 item dari aspek daya
tarik fisik, 10 item dari aspek daya tarik seksual, 13 item dari aspek perilaku seksual, 14 item dari aspek komunikasi seksual dan 14 item dari
aspek ekstraversi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 13. Blueprint skala passion setelah seleksi item
Aspek
Aitem Jumlah
Item
Favorable Unfavorable
Daya tarik fisik
3, 17 20, 36, 38, 80
6 Daya tarik
seksual 39, 41, 69
6, 8, 22, 24, 42, 57,58
10 Perilaku
seksual 25, 27, 43, 45,
61, 70 26, 28, 44, 46,
60, 62, 71 13
Komunikasi Seksual
11, 13, 29, 47, 63, 73
12, 14, 30, 32, 48, 50, 64, 72
14 Ekstraversi
33, 51, 53, 65, 74, 76, 78
16, 34, 52, 59, 66, 77, 79
14
Total 24
33 57
Setelah dilakukan uji coba, setiap aspek memiliki jumlah item yang berbeda. Untuk menyama ratakan jumlah item, maka peneliti memilih item
dengan korelasi item total tertinggi atau daya diskriminasi tertingi di antara yang lain serta menyamakan jumlah item tiap aspeknya Azwar, 2009.
Berikut tabel distribusi item yang digunakan untuk skala penelitian
Tabel 14. Distribusi item skala penelitian passion
Aspek
Item Jumlah
Item
Favorable Unfavorable
Daya tarik fisik
3, 17 20, 36, 38, 80
6 Daya tarik
seksual 39, 41
8, 22, 24, 42 6
Perilaku seksual
27, 61, 70 44, 46, 60
6 Komunikasi
Seksual 29, 47, 63, 73
50, 72 6
Ekstraversi 51, 65, 74, 76
77, 79 6
Total 15
15 30
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal
Santoso, 2010. Penelitian ini menggunakan uji regresi, sehingga yang digunakan adalah uji normalitas regresi. Dalam uji normalitas regresi yang
diuji normalitasnya adala eror atau residunya. Hal ini dikarenakan semakin besar eror yang dihasilkan berarti semakin buruk prediksi yang dilakukan
Santoso, 2010. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Z Test pada program
SPSS versi 23 for Windows. Data dikatakan normal jika signifikansi lebih besar daripada 0,05 p0.05.
b. Uji linearitas Uji linearitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah gaya attaschment sebagai variabel prediktor memiliki hubungan yang linear dengan passion sebagai variabel kriterium. Uji linearitas akan
menyatakan bahwa hubungan antarvariabel yang hendak diukur akan mengikuti garis lurus. Jadi peningkatan atau penurunan kuantitas dalam
suatu variabel akan diikuti secara linear oleh variabel lainnya Santoso, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2010. Teknik yang digunakan untuk melakukan uji linearitas dalam penelitian ini adalah Test for Linearity pada program SPSS versi 23 for
Windows. Hubungan dapat dinyatakan linear apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 p 0.05, dan sebaliknya hubungan dinyatakan
tidak linear apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 p 0.05. c. Uji multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk melihat variabel-variabel prediktor tidak berkorelasi satu sama lain Santoso, 2010. Uji
multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Inflation Factor VIF. Syarat satu variabel tidak berkorelasi satu sama lain jika nilai
Tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 Priyatno, 2012. d. Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat ketidaksamaan varian yang dilihat dari nilai residu. Model regresi yang baik adalah
tidak terjadinya heteroskedastisitas Priyatno, 2012. Jika nilai signifikansi antara variabel independent lebih dari 0.05 maka tidak
terjadi masalah heterokedastisitas Priyatno, 2012. e. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan uji untuk melihat apakah terjadi korelasi antara nilai-nilai residual. Uji autokorelasi dilakukan dengan
menggunakan metode Durbin - Watson. Tidak terjadi autokorelasi jika DU DW 4DU Priyatno, 2012.
2. Uji hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik regresi.
Analisis regresi mampu mendapatkan lebih banyak informasi, yaitu prediksi. Hasil yang didapatkan dalam analisis regresi adalah persamaan
linier yang digunakan untuk meramalkan atau memprediksi nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen Priyatno, 2012.
77
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah individu dewasa awal dengan usia 20 sampai 40 tahun baik laki-laki atau perempuan
dan sedang menjalani pernikahan jarak jauh dengan intensitas bertemu minimal satu minggu sekali. Jarak yang ditentukan dalam penelitian ini adalah minimal
40 – 2700 mil atau 64.36 – 4.344 km. Subjek harus memiliki pasangan yang
masih hidup karena berkaitan dengan pengisian skala mengenai seksualitas. Penelitian ini mengambil data di dua kota yaitu Jakarta dan Yogyakarta.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian dilakukan dengan membagikan dua skala yaitu skala gaya attachment dan skala passion kepada subjek penelitian. Skala
yang dipersiapkan berjumlah 180 eksemplar, dan skala yang kembali kepada peneliti sebanyak 124 eksemplar. Skala yang kembali tersebut adalah skala
yang dikerjakan sesuai dengan perintah pengerjaan dan sesuai dengan sample yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Sebanyak 30 skala tidak kembali, 17
skala tidak memenuhi kriteria sample dan 9 skala tidak terisi dengan penuh. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 12 Desember 2015 sampai dengan 3
Januari 2016. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI