tandan, masing-masing tandan berisi 2-6 bakal bunga. Bunga berwarna jingga pucat campur putih atau kuning pucat. Polong berwarna hijau tua, bagian ata
polong membentuk garis dan bagian bawah melengkung dengan ujung polong membengkok dan membulat seperti sabit. Untuk meningkatkan daya dukung dan
nilai tambah lahan pertanian, tanaman ini dapat ditanam di sela-sela tanaman di pematang, atau di sekitar pagar tanaman di pekarangan rumah. Pertumbuhan
tanaman ini sangat cepat, hasil pengamatan yang dilakukan di India menunjukkan dalam waktu 6-7 minggu setelah tanam, mampu menghasilkan hijauan segar
sebanyak 5-12 ton per hektar Purwanto, 2007.
4. Kegunaan Tanaman
Seperti sifat Fabaceae secara umum, legum ini juga sangat baik digunakan sebagai tanaman penyubur tanah yang dapat meningkatkan daya dukung lahan.
Legum ini mampu menyediakan hijauan segar sumber bahan organik serta mempunyai bintil akar yang mengandung bakteri Rhizombium
. Menurut
Rachman dkk 2010, dedaunan hijau pupuk hijau memiliki unsur nitrogen yang kaya yang bermanfaat bagi jenis tanaman lain. Selain itu, pupuk hijau legum lebih
mudah terdekomposisi jika ditimbun dalam tanah. Dengan kata lain, jika tujuan utama dari pemberian pupuk hijau adalah untuk penambahan dan penyediaan
unsur hara secara relatif cepat, maka lebih baik pemberian pupuk hijau dilakukan dengan cara dicampur atau dibenamkan. Penambahan pupuk hijau bisa dilakukan
dalam bentuk segar bila rasio C atau N dari bahan tanaman yang digunakan relatif rendah. Sedangkan bila rasio C atau N terlalu tinggi lebih baik dikompos lebih
dahulu. Dalam kaitannya dengan proses penyuburan tanah, M. uniflorm lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banyak dimanfaatkan petani sebagai tanaman lorong alley cropping. Sebagai tanaman lorong, M. uniflorm banyak ditumpangsarikan misalnya jagung dan
bunga matahari, namun terbuka juga dengan jenis tanaman budidaya lainnya. Menurut Kumar 2010 tanaman M. uniflorm sangat produktif dalam membantu
pertanian tanaman budidaya dengan menyediakan kesuburan tanah, khususnya terhadap ketersediaan unsur N dalam tanah dan terciptanya iklim mikro di sekitar
tanaman budidaya, misalnya jagung, bunga matahari dan jenis-jenis tanaman yang lain. Sebagai tanaman penutup tanah, legum ini sangat baik ditanam pada musim
kemarau, karena sangat toleran terhadap kekeringan. Dalam penananmannya, dapat ditumpangsarikan dengan tanaman jagung atau ubi kayu.
Buah polong mudanya dapat digunakan sebagai bahan sayuran, sedangkan bijinya dapat digunakan bahan baku pembuatan tempe, taoco ataupun kecap. Biji
koro hijau dapat juga dijadikan sebagai sumber nutrisi bagi warga masyarakat yang kurang mengkonsumsi daging, khususnya di negara-negara yang
berkembang. Biji koro dikenal juga menjadi sumber protein dan nutrisi lainnya. Biji koro mengandung karbohidrat 57.2, protein 22, serat 5.3, lemak 0.5,
kalsium 287mg, fospor 311mg, besi 6.77mg dan kalori 321 kkal dan vitamin Bhartiya dkk, 2015.
Selain sebagai sumber makanan yang memiliki nilai tinggi nutrisi, biji koro hijau juga memiliki manfaat sebagai tanaman obat. Di India, di mana jenis
tanaman ini sangat populer, tanaman ini merupakan jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional yang dapat menyembuhkan berbagai
penyakit di antaranya adalah penyakit hati, asma, bronkitis, cacingan dan batu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI